Yang Lebih Mengerikan dari Sepi

16 8 3
                                    

Aku takut sepi, tapi yang lain tak berarti.


Nadin benar, aku pun takut sepi. Ada yang membuatku berpikir banyak saat sepi. Ada banyak hal yang membuatku sadar bahwa aku hanya sendiri saat sepi.


Tapi malam ini aku tidak perlu takut pada sepi. Ia berulang tahun malam ini dan sebagai teman sejak kecil, aku diundang untuk datang. Seseorang yang sejak awal sudah membuatku kehilangan potongan hati yang kumiliki. Perempuan itu, manis sekali.


Aku akan datang kali ini dengan penampilan terbaik. Memberinya kado berupa kotak musik yang menjadi benda kesukaannya sampai sekarang. Aku akan memakai wewangian kesukaannya saat ia sedang berada dalam pelukanku.


Malam itu ia sangat elegan. Kue cokelat dan lampu-lampu hias itu sama sekali tak lebih menarik dari kecantikannya yang sempurna bak dewi. Aku berjalan ke arahnya, dengan degup jantung yang tak bisa ditahan oleh siapapun.


"Selamat tahun baru," kataku melempar sedikit canda.


"Kebiasaan, kalau aku ulang tahun dikasihnya ucapan selamat tahun baru," katamu sambil tertawa.


"Lho bener kan? Kemarin 24 tahun, sekarang 25 tahun!" bantahku mengalihkan rasa gugup.


"Iya udah terserah kamu."


Aku menyerahkan kotak kado di tanganku. "Ini kado buat kamu."


"Halah kayak sama siapa! Tapi makasih udah datang, ya."


"Yakali nggak dateng."


"Oh iya bentar, mau nanya. Menurut kamu, dia cocok nggak sama aku?" dia menunjuk seorang lelaki tampan yang sepertinya sedang asyik mengobrol dengan orang tuanya. Tampak sangat akrab. Padahal orang tuanya sangat jarang bersikap akrab kepada laki-laki.


"Dia siapa?"


"Cowokku. Sorry, aku nggak bilang-bilang punya cowok. Soalnya kamu sering rese. Sumpah tapi dia baik kok. Mama Papa aja kelihatan suka." Dia kembali melirik ke arah yang sama dengan tersenyum manis. "Aku balik ke sana, ya! Nikmati aja pestanya!"


Ini lebih mengerikan daripada sepi. Meski di depan sana ada band favorit kami, yang selalu kami datangi konsernya berdua. Aku merasa sepi. Meski sebenarnya ramai di sini.

narma kartala✓Where stories live. Discover now