Takdir Sialan

262 33 9
                                    

Ong Seongwu kini sedang duduk di kantin fakultas dengan cup berisi kopi panas di tangannya, hari ini cukup dingin. Udaranya mendung sepertinya akan turun hujan. Memang sekarang adalah musim penghujan jadi dia tidak heran. Namun, oh ayolah. Dengan cuaca yang sedingin itu ia harus berkuliah dan harus pergi bekerja part time pula ketika pulang kuliah nanti bahkan di saat sedang hujan, siapa yang akan suka? Belum lagi belakangan ini tempatnya bekerja sering kedatangan pelanggan aneh bergigi kelinci yang sombong.

Mengingat pria itu saja sudah membuatnya emosi seperti ini, bagaimana kalo bertemu sungguhan. Oh, sepertinya takdir begitu membencinya. Matanya tak sengaja bertatapan dengan mata orang yang baru saja ia pikirkan. Oh, shit. Pria itu bahkan sekarang berjalan ke arahnya. Seseorang tolong sembunyikan Seongwu.

Pria bergigi kelinci itu duduk di depannya, menatapnya intens

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pria bergigi kelinci itu duduk di depannya, menatapnya intens. Sungguh menyebalkan.

"Halo manis, senang bisa bertemu dengan kau kembali." Ujar pria yang lebih besar sambil mengakat sedikit bibirnya, senyum yang membuat Ong Seongwu geram.

"Halo juga, uhm...."

"Daniel, namaku Kang Daniel."

"Okay, baiklah. Halo juga Daniel-ssi. Sayangnya, saya tidak senang bertemu dengan anda lagi." Ujar Seongwu sambil tersenyum kecut dan menatap Daniel malas.

"Oh, dude. Stop berbicara formal seperti itu bahkan aku begitu kurang ajar padamu." Kang Daniel masih tetap sama, berbicara dengan smirk di wajahnya yang Seongwu akui tampan itu.

"Kau tau kau telah bersikap kurang ajar padaku tapi kau masih bersikap innocent?" Tanya Seongwu sambil berdiri dari duduknya dan memukul meja cukup kuat.

"Calm down, manis. Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri." Elusan pada tangan Seongwu yang Daniel berikan.

Ong Seongwu menarik tangannya dan manatap Daniel dengan garangnya. Tapi Kang Daniel tetaplah Kang Daniel, pria bergigi kelinci itu malah dengan berani menarik tangan Seongwu kembali dan menjilatnya.

"What the hell? Are you crazy?" Tanya Seongwu sambil mengelap tangannya yang bekas di jilat Kang Daniel.

"Tentu saja, aku memang gila. Gila karenamu." Ujar Daniel sambil tersenyum.

"Benar-benar tidak waras." Kali ini Seongwu pergi meninggalkan Daniel yang masih di tempatnya, duduk di sana sambil tersenyum iblis.

"Menarik, ah, benar-benar type-ku." Monolog Daniel sambil menatap Seongwu berjalan pergi dan tak nampak lagi di indera penglihatannya.

*****

"Kamu terlihat kesal, ada apa?" Tanya sahabat Seongwu yang bernama Hwang Minhyun itu ketika sahabatnya duduk di sampingnya dengan wajah yang kusut seperti baju anak kost yang belum di setrika karena listrik mati.

"Aku bertemu orang gila di kantin." Ujar Seongwu sambil menghela nafas.

"Apakah orang gila itu tampan? Kau tau itu bagus, siapa tau dia bisa mencabut gelar jomblo abadimu. Aku bosan melihatmu menjadi obat nyamuk."

OBSESI SANG MERAH GELAP ( ONGNIEL )Where stories live. Discover now