Beautiful boss 3 (Revisi)

28.5K 905 5
                                    

"Dibalik sikap dinginnya seseorang terdapat kisah menyedihkan yang pernah tertoreh."

*****

"Selamat datang pak Daniel," ucap riang penghuni Divisi Marketing yang terdiri dari Elsa,Mega, Rio dan Sandi dan untuk ruangan bu Utami sang manager berada di samping ruangan Divisi Marketing.

"Terima kasih, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik tapi lebih baik panggil Daniel saja, " balas daniel dengan sopan dan senyum kemudian ia pun duduk di kursi di balik kubikel nya.
Setelah acara perkenalan dengan teman divisinya dan juga bu Utami yang sudah ikut bergabung tak lama saat Daniel sudah memperkenalkan diri ke teman ruangannya tadi. Daniel pun mulai melakukan pekerjaan pertamanya yang telah menunggunya, Daniel pun fokus dengan pekerjaannya yang telah di berikan oleh bu Utami tadi sebelum balik ke ruangannya. Hingga tak terasa jam menunjukan waktu makan siang, satu persatu anak marketing menghentikan pekerjaannya dan bersiap-siap untuk lunch dan tak lupa mereka pun memanggil daniel untuk makan siang bersama. Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 menit tiba lah tim divisi marketing di salah satu restoran untuk makan siang dan mereka pun mulai memesan makanan sambil berbincang-bincang ringan.

" Vira kita makan siang langsung ke restoran yang kita janjian sama pak Broto saja, sekalian menunggu pak Broto untuk meeting," ucap difia saat memasuki mobilnya.

"Baik bu."

Mobil Difia yang di kemudikan oleh pak Adi pun melaju dengan cepat membela jalanan kota jakarta di bawah terik sinar matahari dan tak terasa Difia dan Vira telah tiba di restoran tersebut, Difia berjalan dengan langkah tegap dan tetap cuek pada sekelilingnya yang dimana para mata lelaki di dalam restoran itu sudah menatap difia dengan tatapan memuja dan beberapa pengunjung mencoba menggoda Difia tapi dasarnya sifat Difia dingin , ia tetap berjalan menuju tempat yang sebelumnya Vira sudah reservasi tanpa menoleh sedikitpun dan Vira pun berjalan di samping Difia. Di tempat berbeda tapi masih dalam restoran yang sama tim marketing ternyata berada disana juga dan menyaksikan bosnya yang berjalan tegap namun tetap anggun di goda dan di tatap oleh para pengunjung pria tapi masih bersikap dingin.

"Itu bukannya bu bos ya? " Daniel mulai membuka percakapan di saat teman temannya masih asik melihat Difia berjalan hingga duduk di tempatnya yang memang sedikit jauh dari tempat mereka tapi masih bisa terjangkau oleh mata tim marketing.

"Iya itu bos kita, bu Difia the one and only bos yang penuh dengan aura dingin namun she is our Beautiful Boss, " timpal Elsa si centil dan bigos (biang gosip ).

"Maksud nya?" Daniel mengeryitkan dahinya sambil menatap Elsa seakan minta penjelasan lebih.

"Ya maksud saya, bu bos kita itu sifatnya dingin bahkan sangat dingin. memangnya pas pertama kali kamu masuk ke perusahaan ini , kamu tidak merasa ya Daniel sifat bu Difia bagaimana? Irit bicara, tatapannya mematikan dan kaku pokoknya, dingin lah." jelasnya.

" Kalau tidak dingin mana ada cewek ,cantik pula kalau di rayu pria pria yang kita semua tau mereka berduit walau pun duit mereka tidak ada apa - apa nya di banding uang bu Difia sih , jalan terus bahkan menengok pun tidak, " lanjut Mega.

" Iya juga , pas saya masuk di ruangannya tadi untuk di wawancarai , memang bicara nya singkat padat dan jelas dan tatapannya itu serius bikin saya merinding pas pertama kali," ucap Daniel.

"Tuh kan kamu merasakan juga bagaimana sifat bu difia, pokoknya kamu harus kuat saja kalau sudah berhadapan sama bu difia dan siap-siap saja ke depannya kalau kamu di panggil ke ruangannya kamu akan menggigil karena terlalu dingin sifatnya," timpal Rio dan seketika mereka tertawa akan ucapan Rio yang terdengar sedikit berlebihan.

"Dan kamu harus tau niel selama 2 tahun ini bu Difia memimpin perusahaan, dia sama sekali tidak pernah terlihat jalan atau dekat dengan seorang pria manapun, selain sifatnya yang dingin bu Difia workholic sekali, bayangkan seorang Difia Dilmurat gitu memilih jomblo di usia yang sudah hampir masuk kepala tiga dimana wanita seusianya beberapa sudah menikah,punya anak atau sudah was was perihal jodoh tapi bu Difia malah lebih mementingkan kerja di saat pria-pria berlomba-lomba memenangkan hatinya," timpal elsa dengan gaya centilnya.

"Jangan singgung-singgung soal umur dong, tersinggung nih yang setahun lagi kepala tiga," ucap Daniel dengan wajah pura pura merajuk.

"Santai bro, saya yang sudah kepala tiga saja pura pura tidak tersinggung," timpal Sandi.

"Tapi kan mas Sandi sudah nikah dan punya anak, nah saya ," lanjut Daniel. dengan menampilkan wajah sedih dan membuat mereka sontak tertawa.

"Jangan sok sedih gitu, wajah mas Daniel masih tetap tampan di usia matang seperti ini, tidak seperti yang, " ucap Mega dengan mengkode dengan kerlingan mata kearah Rio.

"Pura - pura tidak paham ahh, " jawab Rio cuek.
" Tapi bener tau, dengan wajahnya seperti angel dengan jentikan jari pria mana pun bisa dia dapatkan tapi sayang bu Difia terlalu dingin," lanjut Mega.

Sedangkan Daniel yang mendengar penuturan rekan kerja nya itu sedikit menyunggingkan bibirnya pertanda senyum namun tak terlihat dan entah kenapa hatinya bersorak bahagia mendengar penuturan rekan kerjanya tentang Difia yang tak memiliki pria di sampingnya walau pun sikapnya dingin. Dan tak terasa karena keseruan cerita jam makan siang hampir habis mereka pun berniat kembali ke kantor tapi di saat Divisi Marketing berjalan menuju pintu keluar, mereka berpapasang dengan sang bos yang sepertinya habis menelpon seseorang karena Difia masih sibuk dengan hp nya dan mereka pun mencoba menegur Difia.

"Selamat siang Bu bos." Difia yang tengah menunduk karena masih melihat hp nya , mendongak ketika mendengar seseorang memanggil namanya. Dan Difia pun membalasnya dengan anggukan.

" Ada apa?" Tanya Difia ke karyawannya.

" Tidak ada bu, kami barusan saja habis makan siang bersama bu, tapi sekarang sudah mau balik kantor, ibu sendiri?" Tanya Mega.

"Ohh, saya makan siang juga."

Apa wanita ini tidak bisa bicara sedikit panjangan apa, begitulah pemikiran Daniel sekarang saat diam-diam menatap bos nya dengan intens.

"Sama siapa bu? Ohh iyaa Jadi ibu juga sudah mau balik kantor?" Tanya Mega lagi dengan keponya.

" Sama Vira, saya lagi menunggu client."

"Ohhh ya sudah kalau begitu kami pamit bu, selamat makan siang," ucap Mega menunduk di ikuti yang lain kemudian tim marketing pun hilang dari hadapan Difia dan Difia pun kembali ke meja nya yang sudah ada Vira menunggu nya.

"wanita di kodratkan untuk menjadi seorang ibu dan mengurus suami, namun jika ada wanita yang juga memilih untuk bekerja dan karir nya cemerlang itu adalah bonus untuknya."

Beautiful Boss ( SUDAH TERBIT E-BOOK DI PLAYSTORE )Where stories live. Discover now