06

114 9 0
                                    

"duhh...ini apa sih?? Kenapa muka gue rasanya berat banget?!" Pekik Vieera sambil memegangi wajahnya.

Wajahnya terasa lengket dan berat membuat Vierra risih.

"Lo cewek atau cowok sih? Cowok aja tau yang Lo pake itu apa? Ada-ada aja?!" Ucap Aulia.

"Tau Lo Vie.." timpal Yarra.

Vierra mencebik

"Emang ini apa?!" Ketusnya.

"Bedak Vierra, bedak padat, yang biasa Lo pake itu bedak bayi! Jadi gausah nanya apa bedanya bedak bayi sama bedak padat!" Ucap Zachira.

Tau aja apa yang mau gue tanya!
Batin Vierra.

Saat ini mereka semua tengah bersiap-siap dan berdandan untuk tampil.

Apalagi anak color guard, mereka harus dandan, karena CG itu di wajibkan untuk tampil cantik sebagai penghias marching.

"CK! Muka gue kaya hantu!" Decak Vierra.

Vierra emang gak terbiasa pake make up, dia biasa cuma make bedak bayi dan lipbalm.

"Dek, diem dong.." ucap Riana, pasalnya Vierra dari tadi gak bisa diem.

Para senior yang mendadani junior CG.

"Ini apa kakkk?!" Pekik Vierra saat Riana ingin memberikan maskara pada bulu mata Vierra.

"Ini maskara, supaya bulu mata kamu lentik" ucap Riana.

"Diem, jangan gerak! Biar cantik" ucap Riana sedikit mengancam.

Akhirnya Vierra pasrah di dandani oleh kakak seniornya ini.

.

"Mana si Vierra, dia paling lama di dandani, orang udah pada siap semua" ucap Yarra.

"Haihhh..kaga tau gue dah, palingan bentar lagi nongol orangnya" ucap Aulia.

"Woi!" Panggil Vierra, semua melihat ke arahnya.

"Yar, itu Vierra?" Tanya Aulia bingung.

Yarra melihat Aulia dan Viera gantian, dia agak asing liatnya.

"Kayaknya sih iya.." ucap Yarra.

"Anying, beda banget muka nya" ucap Aulia.

"Ha'ah,.kalah gue" ucap Zachira.

"Kalian kenapa?" Tanya Vierra.

"Gapapa, pangling aja liat Lo dandan" ucap Aulia jujur.

"Hahaha..iya dong, Vierra gitu loh, Vierra itu emang cantik, cuma ketutup sama kesederhanaan" ucap Vierra songong.

Yang lain mencebik.

"Nyesel gue ngomong" ketus Aulia yang di angguki Zachira dan Yarra.

"Udah, ambil bendera kalian masing-masing di basecamp" ucap Sharitta.

"Iya kak.." ucap mereka semua.

Lalu mereka ber-enam mengambil bendera mereka di basecamp.

Di basecamp udah ada Semua anggota, lengkap.

Ada Raden dan Nathan juga.

Mereka keliatan rapi.

Raden keliatan Gans..

Emm..Nathan juga, itu menurut Vierra.

Tanpa Vierra sadari, ada yang tengah memperhatikannya diam-diam.

¶¶

"Kakak harap kalian gak buat kita semua malu, sebelum tampil mari kita berdoa terlebih dahulu" ucap Raden memimpin.

Semua mengangguk lalu mereka berdoa.

Setelah nama MB mereka terpanggil barulah mereka tampil.

Dan Alhamdulillah... tampilan mereka bagus dan memuaskan.

¶¶¶

"Huh...capek bener.." eluh Sierra, dia berkipas.

Mereka semua tengah berada di salah satu ruangan yang ada di kantor gubernur.

Gubernur memberikan mereka sebuah ruangan untuk beristirahat, lengkap dengan makanan-makanan.

"Tapi enak sih, kita gini di perlakukan kaya raja dan putri" ucap Aulia.

"Makan dulu dek, biar kenyang" ajak kakak kelas, namanya Naim.

Mereka semua menoleh ke Naim.

"Iya kak, nanti" ucap Zachira malu-malu.

Vierra mencebik, mereka jaim itu.

"Skuy lah, gue laper" Vierra berdiri dan menghampiri yang lain yang sudah ada di meja makan.

"Ikut gak?" Tanya Yarra.

"Ikut ajalah, laper gue" ucap Aulia.

•••

Vierra melihat Nathan yang tengah menyendiri itu sambil melihat Riana dan Nathan yang tengah berfoto.

Riana tadi gigih banget minta foto sama Raden, dan akhirnya Nathan tersisih.

"Kesian banget anak orang..gue samperin gak ya?" Gumam nya

Yaudah lah...dari pada Nathan cuma diem gitu aja gak ada yang ngajakin dia ngobrol mending Vierra deketin, sekalian bilang sama Nathan kalo Sierra suka sama dia.

"Hai kak.." sapa Vierra, dia mengambil tempat duduk di samping Nathan.

Nathan hanya melirik tanpa minat.

"Kakak ini, gue nyapa itu di sapa balik kek, apa kek, jahat bener" ucapnya cemberut.

"Apa?!" Ketusnya.

"Kan , udah gue duga! Pasti ngeggas ngomong sama gue, sekali-kali rem Napa kak, kaget tau gue.." cerocos Vierra.

Nathan menghela nafas, harus ekstra sabar dia sama Vierra.

"Kenapa?" Tanya nya lumayan lembut.

"Kakak kenapa disini sendiri? Kenapa gak gabung sama kak Raden dan kak Riana?" Tanya Vierra bertubi-tubi.

Nathan emang paham sama Vierra, sekali liat aja dia tau kalo Vierra itu orangnya banyak omong gak bisa diem.

"Kakak cemburu ya?" Goda Vierra sambil menusuk-nusuk pipi Nathan.

Nathan menepis tangan Vierra pelan

"Gak!" Katanya.

"Halah..keliatan banget tau, kakak suka sama kak Riana, udah deh kak, kayaknya kak Riana gak suka sama kakak, dia suka sama kak Raden, mending kakak suka sama Sierra aja" ucap Vierra panjang.

Nathan menggernyit.

"Sierra? Siapa?" Tanya nya.

"Itu loh, anak perkusi yang megang senar, yang imut itu muka nya" jelas Vierra.

Nathan mengingat sebentar dan teringat.

"Owh"

Vierra cengo.

"Owh aja? Gak ada tanggapan apa gitu?" Tanya Vierra dan Nathan menggeleng.

"Ish kakak ini, Sierra suka kakak tau..." Ucap Vierra.

"HM.." Nathan hanya berdehem.

Huh...sabar Vierra sabar...orang sabar subur kok:)

"Ya terserah kakak sih, gue udah ngasih tau, dari pada kakak mengharapakan orang yang gak mengharapkan kakak? Sad tau.." ucap Vierra.

Nathan menghela nafas.
Vierra benar.

" Wa?"

Vierra menggernyit bingung.

"Maksud nya?" Tanya Vierra.

"Wa dia" kata Nathan.

"Owh oke.." lalu Vierra pun memberikan wa Sierra.

Nathan berharap, dengan adanya Sierra dia bisa melupakan Riana.

Vierra benar, Riana tidak menyukainya meski semua telah dia lakukan untuk Riana.

ADA CINTA DI MARCHING BANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang