7 ( kejutan )

1.5K 133 9
                                    


181216


Fuck Baekhyun Chanyeol berpikir pada dirinya sendiri, wajah merah dengan amarah sambil menghentakkan kaki menuju kelasnya pada keesokan hari.

Apa yang salah dengannya?

Pertama dia membelikan ku makan malam tanpa alasan, kemudian dia mengatakan tidak ingin berurusan denganku! Jika dipikir-pikir aku bahkan telah mempertimbangkan dan ingin memulai dari awal dengannya!

Just what the fu—

Chanyeol beruap dalam amarah sambil cepat-cepat ke kelas Majornya, di mana itu pelajaran untuk memasuki Kedokteran Gigi. Bagaimana pun juga, Chanyeol selalu menjaga giginya dengan baik dan memiliki rasa kesal yang besar pada orang-orang dengan gigi yang buruk. Hell, jika ia punya satu permohonan dia ingin setiap orang di seluruh dunia memiliki gigi yang sempurna.

Pada saat pelajaran, Chanyeol tidak mendengar sepatah kata pun yang pengajarnya sampaikan, karena di pikirannya hanya Byun Baekhyun ini dan Byun Baekhyun itu, dari semuanya salah Byun Baekhyun ke Fuck you, Byun Baekhyun, sampai ia menjadi sangat kesal hingga membantingkan kepalan tangannya ke atas meja dan mengeluarkan raungan ..

… Lalu dia sadar jika dia ada di dalam kelas.

"Chanyeol-ssi, apa semuanya baik-baik saja?" Pengajarnya, Pak Bae, bertanya dalam perhatian mengejek, dan Chanyeol sudah merasakan bagaimana mata pengajarnya berputar jengkel.

"Uh …" Chanyeol memerah sampai kupingnya "Aku hanya … uh … memikirkan tentang seseorang yang aku benci …"

"Well then, kau seharusnya melakukan itu di waktu senggangmu." Beberapa perempuan cekikikan dan Chanyeol duduk malu. Tetap saja, dia tak bisa tahan untuk memutar matanya pada semua perempuan biseksual yang terus cari perhatian ke Pak Bae. Lagian apa yang bagus darinya? Dia bahkan tidak lucu sedikit pun.

Chanyeol menggerutu, jengkel sendiri saat kelas dilanjutkan, dan dalam otaknya dia mengumpat non-stop pada Byun Baekhyun, yang sekali lagi membuatnya dalam masalah.

.

.

.

Malam itu, Chanyeol duduk di bangkunya, menyelesaikan PR dengan seringai puas pada wajahnya. bagaimana pun juga, seringaian yang sama itu hilang ketika dia berballik dan melihat kasur kosong di samping kasurnya. Ke mana idiot itu? Ia berpikir sendiri. … Bukan aku peduli juga, tentunya … Apa dia segitu bencinya padaku sampai-sampai apa pun yang terjadi dia akan menghindari ku?

Kenapa aku peduli?

Kenapa aku meyakinkan diriku sendiri?

Menggoyang keluar pemikiran bodoh itu dari pikirannya, Chanyeol mendesah dan melihat pada jam, terbaca 10:30PM. Waktunya bersiap-siap untuk tidur.

.

.

.

.

Jam 3:30am, dan Chanyeol masih belum tidur.

Kenapa? Karena Byun Baekhyun masih belum di sini.

Fuck this kid... Chanyeol menggeram di kepalanya untuk ke sejuta kalinya malam itu sambil  bergerak-gerak di atas kasurnya. Ke mana dia?

Bukannya Chanyeol perhatian, Chanyeol berkata pada dirinya sendiri. Hanya saja dia itu teman sekamar yang peduli yang perhatian pada teman sekamarnya. Itu saja. Tetap saja, terasa ada yang kurang tanpa kehadiran Baekhyun di sampingnya. Yang berarti, itu bagus, tapi di saat yang sama terasa sangat aneh.

The faults in Byun baekhyun [TRANS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang