Ps*baca dengan pelan ^^...
Kemarin malam, Baekhyun memiliki mimpi yang sudah lama tidak dimimpikannya.
(Itu mimpi...itu hanya mimpi buruk gelap terbuat dari memori yang terulang).
"Mama?" Kaki mungil anak sembilan tahun mengayuh di atas sesuatu yang seharusnya lantai keramik putih mahal akan rumahnya, tapi dia malah melihat kakinya menggerayang di atas kegelapan tanpa akhir yang mengancam untuk menelannya. "Mama di mana?".
Dia takut. Kegelapan berada di sekitarnya dengan mematikan, hampir seperti kematian menunggunya di akhir. Petir telah membangunkannya, suara dentuman menggema di kupingnya. Kilat menyerang cepat di seluruh sudut, dan dia merasa seperti, direnggut ke dalam cakar tajam, yang menunggu. Dia tidak memiliki apa pun selain boneka mainan di tangannya satu satunya kenyamanan yang saat ini dia miliki satu-satunya kenyamanan yang tak seberapa.
Lantainya dirancang untuk tidak membuat suara. Bagaimana pun juga, lantai itu bukan tipikal papan lantai kayu murah yang kebanyakan keluarga miliki di rumah biasanya. Tapi lantai tersebut sepertinya menjadi kerugian untuk seseorang yang sekecil Baekhyun saat itu.
Saat dia semakin dekat ke kamar tidur orangtuanya, pintu yang terlihat menjulangi tubuh yang kecil itu dengan tidak pedulinya terbuka sedikit sampai-sampai sebenang cahaya keluar dari celahnya.
Mungkin Mama tidak mendengarku
Dia berpikir sendiri, lagipula, itu masuk akal. Di seluruh tahun-tahunnya, dia telah diberi tahu oleh ibunya kalau dia harus pelan dan lembut ketika berbicara-harus elok dan sopan setiap waktu.
Kalau begitu aku langsung pergi ke Mama saja.
Saat lebih mendekat, dia mulai mendengar suara aneh.
"Ah~ Jaeyong ..." Dia mendengar ibunya mendesah, dan ia tidak tahu mengapa ibunya melakukan itu. Dan bukannya Jaeyong itu... teman bisnis atau semacamnya? Kenapa ibunya mendesahkan nama itu?
Baekhyun melangkah lebih dekat dan mengintip melalui celah, dia dapat melihat tubuh mereka dekat, telanjang dan sangat
intim....
Bukannya kita hanya boleh dekat ketika sudah menikah?
Baekhyun berpikir saat bergerak mendekat.
Kita tidak seharusnya melakukan ini ke teman, kan ...?
Bingung, Baekhyun dapat mendengar erangan mereka yang serentak dengan kasur berderik di bawah beban mereka, dan suara mereka menenggelamkan bisikan anak lelaki itu.
"Mama ..." Memeluk mainan beruang lebih dekat ke dirinya, merasakan semacam ketakutan berada di jantungnya sambil mendengar mereka meneriakkan kata-kata tak karuan dengan kencang, lalu tumbang bersama menjadi sebuah tumpukan.
Terlalu dekat.
Lebih dekat dari yang Baekhyun inginkan.
Lebih dekat dari ibu dan ayahnya.
"Aku mencintaimu , Jaeyong ..." Dia mendengar ibunya berkata dengan nada suara yang belum pernah didengar sebelumnya dalam hidupnya, tidak pada ayahnya. Tidak juga padanya.
Kita seharusnya tidak mengatakan hal tersebut pada siapa pun selain keluarga kita...
"Aku juga mencintaimu, baby girl~" Lelaki jaeyong ini membalas, dan Baekhyun menggelengkan kepala, merasakan air mata menumpuk di matanya. Itu panggilan yang ayahnya biasa sebut untuk ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The faults in Byun baekhyun [TRANS]
FanfictionApa yang terjadi ketika Chanyeol menemukan Byun Baekhyun itu tersandung di pintunya, dalam keadaan horny mabuk dan berbau seks?