Chanyeol mulai membencinya....
Penghindaran ini, pengabaian ini ...
Berpura-pura ... satu sama lain tidak ada
Ini bodoh... Ini melelahkan....
Waktunya untuk Chanyeol menghentikan pengejaran Tom and Jerry ini. Waktunya dia membawa sebuah akhir untuk permainan tanpa akhir dan tanpa titik ini.
"Sepertinya kita butuh bicara." Chanyeol berkata ketika Baekhyun datang kembali dari entah apa yang dia lakukan. Dia benci ketika yang lebih kecil tidak melihatnya, dan itulah yang dilakukannya sekarang. Baekhyun bertingkah seperti tidak mendengar apa yang Chanyeol katakan.
"Baek—" Chanyeol mulai, tapi yang lebih kecil terus melakukan apa yang dia lakukan, seakan Chanyeol tidak ada sama sekali.
"Baekhyun, Baek, Byun Baek, B.B, Bae, Baekhyunnie, Baekhyun-ah, Baekkie, Baek-a-Pie, B- ..." Chanyeol tidak mengatakan apa-apa lagi, karena tiba-tiba Baekhyun berbalik dan menatapnya dengan mata aneh.
"... Kau memanggilku apa?"
"... ..." Chanyeol sedikit terkejut, dan mendadak tidak ingat apa pun yang telah dikatakan beberapa detik yang lalu "......."
"Jangan lagi panggil aku itu." Baekhyun berkata pelan, kemudian berbalik dan melakukan urusannya lagi.
"Apa? Aku baru saja memanggilmu apa?" Chanyeol bertanya, bingung.
Baekhyun mengabaikan.
"Baekhyun!" Chanyeol bertertiak tepat saat yang lebih kecil mengambil bukunya, menaruh kacamata di ujung hidung, dan bersiap untuk berjalan ke luar pintu. Panik, Chanyeol bergegas maju tepat saat Baekhyun mulai membukanya, dan dia membanting tutup pintu itu. Kemudian melangkah mendekat pada Baekhyun, tapi setiap dia mengambil langkah ke depan, Baekhyun dengan insting mengambil satu langkah ke belakang sampai terpaksa berada di lemarinya sendiri.
"Baekhyun ..." Suara Chanyeol merendah sekarang, serak sambil perlahan menyandarkan lengannya di kayu lemari, menjaga Baekhyun di antara lengannya, menjebak Baekhyun di ruang personalnya.
Chanyeol tidak bisa bernafas.
Baekhyun sangat dekat, dan mendadak jantungnya berteriak dan tangannya menjadi berkeringat dan dia merasa sangat sesak nafas, dan tetap Baekhyun berdiri di sana seperti ini adalah hari normal lainnya.
Kecuali kali ini, untuk pertama kalinya dalam berhari-hari, dia mendongak kaget akan keintiman mendadak mereka, mata sesaat lebar dan lugu.
Baekhyun sangat dekat, dan Chanyeol ...
Chanyeol ...
Chanyeol ingin menciumnya....
"Aku ... harus memberi tahumu sesuatu ..." Chanyeol sebagai gantinya berkata, menelan hasratnya sambil mencoba fokus pada Baekhyun, yang sesaat bertatap kosong. "Lagipula kau tidak bisa kabur—"
Bam!
Chanyeol merasakan sakit membutakan di bawah sana, dan sebelum sadar dia tumbang ke lantai, mencengkram buah zakarnya dan meringkuk sakit. Meskipun di tengah kesakitan Chanyeol tahu Baekhyun baru saja menandang kunci pahanya dengan lutut. Dalam hidup, dia belum pernah merasakan sesuatu sangat sakit membutakan, sampai dia merasa dirinya akan pingsan. Jadi beginilah rasanya pemain sepak bola profesional ketika bola kena di sana ...
"Baekhyun ... you little fuck, kau ..."
Chanyeol terkesiap, membuka dan menutup matanya dan melihat sedikit akan Baekhyun berdiri di atasnya, kemudian melihat Baekhyun bersiap pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The faults in Byun baekhyun [TRANS]
FanfictionApa yang terjadi ketika Chanyeol menemukan Byun Baekhyun itu tersandung di pintunya, dalam keadaan horny mabuk dan berbau seks?