Perempuan 18 tahun

11 7 4
                                    

Albert tengah duduk sambil berpikirsaat Willson datang dengan sebotol anggur merah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Albert tengah duduk sambil berpikir
saat Willson datang dengan sebotol anggur merah.

"Aku sedang tidak ingin minum malam ini, Will," kata Albert.

"Kenapa? Ada sesuatu yang salah?" tanya Willson heran, diletekan botol anggur itu di meja, kemudian duduk berhadapan dengan Albert.

Albert menopang pelipisnya. "Tidak ada alasan khusus untuk menolak pemberianmu, kawan. Hari ini aku terlalu banyak melihat darah dan itu hampir membuatku muntah dan tidak enak makan."

"Apa kau sedang membicarakan tentang kasus pembunuhan Darry Terry?"

"Iya, hanya kasus pembunuhan itu yang aku tangani hari ini."

"Gadis 18 tahun itu, kenapa kau begitu serius dengan kasus ini. Hasil penyelidikan sudah keluar bukan, Darry tewas karena serangan beruang, Albert."

Albert menghela napas. "Sepertinya posisi kita sedang tidak seperti biasa, kawanku."

Willson menatap bingung. "Apa maksudmu?" tanyanya sambil mengangkat kedua bahu.

"Biasanya kau yang datang padaku dengan wajah kebingungan, gelisah dan dengan keringat yang membasahi wajahmu. Kau lalu mengeluh, ada sesuatu yang tidak beres dengan kasus ini. Kau biasanya seperti itu, kawanku."

Willson masih tidak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan oleh sahabatnya itu. "Lantas?"

Albert mengambil segelas air dan meminumnya"Kematian Darry Terry juga bermasalah, Willson."

"Apa maksudmu, Albert?"tanya Willson, "Kau ingin bilang kalau kematian Darry Terry bukan karena serangan beruang, tapi ...."

"Petugas rumah sakit berbohong," kata Albert memotong. "Dokter itu berbohong, dia mencoba menutupi kebenarannya."

Willson semakin tidak paham. "Bisakah kau menjelaskannya langsung, dan jangan membuatku semakin bingung? Apa maksudmu dokter itu berbohong? Kau lihat sendiri, Albert, mayat gadis itu, semua bekas cakaran di tubuhnya, kau lihat sendiri."

"Ya, aku lihat semua bekas cakaran hewan buas itu, Will. Tapi aku tidak melihat bekas gigitan binatang buas itu. Namun aku melihat bekas sayatan pisau di perutnya."

Willson terperanjat. "Gadis itu dibunuh?"

Albert mengangguk pelan. "Sepertinya seperti itu, dan seseorang mencoba memalsukan kematiannya."

"Tapi, bagaimana bisa? Kenapa?"

"Itu misterinya, Will."

RAWS Festival.Where stories live. Discover now