21.

2K 181 22
                                    

"Loh, loh! Kok anak ini tak kembali ke apartemennya?"

"Jangan berisik bisa ga sih, pi?"

"Lihat itu anakmu, ternyata suka keluyur-"

Ayana yang sedang fokus memperhatikan tanda bulat merah yang bergerak pada alat pendeteksi, langsung saja membekap mulut Acha yang tidak bisa berhenti mengoceh. "Lokasinya ga jauh dari apartemennya kok!"

Acha menarik paksa tangan Ayana dimulutnya. "Bukannya pulang. Bukan merenung! Malah keluy-"

Ayana kembali membungkam Acha. "Justru itu pi! Aku rasa, Shani tertekan karena merasa telah menyakiti calon menantu kita, pi. Makanya dia mau merenung." katanya masih membekap mulut Acha yang hanya mengangguk menanggapi tebakan sang istri.

Acha menarik kembali dengan paksa telapak Ayana dimulutnya. "Biar tau rasa dia!"

Acha dan Ayana masih memerhatikan layar GPS. Alat pendeteksi tersebut menunjukkan tanda bulat merah penanda keberadaan Shani yang kini sudah berhenti disatu titik.

***


"Mi... Shani ga balik-balik ke apartemennya udah dua hari. Gimana dong?" Gracia mengadu penuh kekhawatiran pada Ayana yang baru saja keluar kamar mandi.

"Biarkan saja. Nanti juga pasti kembali. Ini baru dua hari, nak." Acha yang duduk di samping Gracia dengan santai menanggapi.

"Ini udah mau dua hari, pi." sela Ayana. "Coba kamu kirim pesan ke Shani, Gre."

Gracia menggeleng. "Hp Shani ga aktif udah dua hari, mi..."

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk saja, tak dikunci!" Acha sedikit berteriak. Kemudian, masuklah seorang pemuda dengan wajah sumringah menghampiri mereka.

"Gimana, Vin? Udah dipasang?" tanya Ayana.

"Beres tan. Vino baru aja kelar pasang CCTV, soundnya juga udah beres, dibantu Christo." jelas Vino sambil mengangkat kedua jempol tangannya. "Terus gimana si Shani? Dah balik?" Vino menatap Gracia.

Gracia menggeleng. "Aku khawatir banget, Vin. Jadi merasa bersalah juga."

Acha kemudian memukul-mukul sofa tempatnya duduk. "Tuh liat tuh! Shani bergerak makin dekat ke apartemennya!" dan membuat Ayana, Gracia, serta Vino langsung beralih fokus ke layar GPS.

"Vin, nyalain CCTVnya." pinta Gracia pada Vino yang sedang menghubungi Christo.

Vino kemudian menghidupkan komputer yang sudah terhubung ke kamera penyadap yang mereka pasang di apartemen Shani.

***
C

CTV mode: On

Dengan penampilan yang berantakan, Shani sedikit membanting pintu apartemennya dan masuk dengan tergesa.

Diruang santai, terlihat juga Christo yang sedang menarik-hembuskan napas menenangkan dirinya. Ia terkesiap Ssaat Shani masuk tanpa permisi. "Gracia mencarimu!" ketusnya pada Shani.

Shani tak mengindahkan keberadaan Christo. Ia terus berjalan menuju kamarnya dan terlihat mengambil serpihan ponsel rusak dan menyelamatkan sim card lamanya untuk dipasang diponsel yang ia beli sebelum kembali ke apartemen.

Shani yang tampak tak bisa menenangkan diri, dengan tergesa menyalakan ponselnya dan tampak kaget saat barang tersebut menyala.

"Mi, Hp mami geter." Gracia melirik ponsel Ayana yang menyala. "Shani, mi!" girangnya membuat Ayana segera memeriksa pesan.

OrigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang