Part 22 Letter 📃

373 44 24
                                    

Jiyoung menyipitkan mata ketika mendapat laporan dari team pusat kontrol operasi bahwa sistem berhasil disusupi oleh penyusup tidak dikenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiyoung menyipitkan mata ketika mendapat laporan dari team pusat kontrol operasi bahwa sistem berhasil disusupi oleh penyusup tidak dikenal.

Pria itu memutar otak, rahangnya mengeras dan dadanya berdegup kencang menahan kekesalannya.

"Aku tahu Mr.H tidak sendirian. Akan ku hancurkan kalian" Gerutu Detektif Jiyoung. Dia masih belum mengeluarkan instruksi untuk menarik mundur pasukan, memilih menunggu beberapa saat lagi.

**
Setelah bekerja keras mencari persembunyian orang yang telah mengancamnya, akhirnya Trez berhasil melacak lokasi penelpon yang sempat tiga kali berpindah tempat. Trez benar-benar mengabaikan umpan yang telah dipasang detektif Jiyoung. Trez adalah mantan prajurit terbaik yang pernah terlibat dalam perang beberapa kali. Tidak semudah itu furguso, untuk menangkap seorang Trez. Pasukan yang dipimpin detektif Jiyoung dibuat seperti orang bodoh, tentu saja hal itu bagaikan hiburan tersendiri bagi Trez.
Kini pria itu sudah mengendap-mendap memasuki gudang bekas pembuatan pupuk. Gudang itu sangat gelap dan sudah tua, jika tidak hati-hati maka bisa saja jejaknya terdengar oleh orang di dalam sana.
Orang yang membantu Trez adalah Mr.R (mantan ahli IT militer Korut yang kini menjadi buronan internasional) pria itu telah menjadi teman online Trez sejak dua tahun yang lalu.
Mr.R sering menyediakan jasa untuk mengacaukan sistem target yang diminta klien. Perihal cyber crime Mr.R adalah dedengkotnya, Diamond Black Hat sudah menjadi gelar abadinya di dunia hacking.
Trez tidak pernah meminta bantuan Mr.R, namun pria berusia 40 tahun itu dengan sukarela membantu setelah mengetahui temannya "Mr.H" menjadi sasaran empuk petugas yang kekurangan pekerjaan.

Menurut Mr.R, orang yang mengancam Trez itu adalah Dexter setelah dirinya dipaksa rival bebuyutannya tanpa sepengetahuan ayahnya. Tepatnya Dexter lebih ke posisi sandera saat ini. Namun Trez tidak perduli Dexter sandera ataupun bukan, semua orang di dalam sana akan dipastikannya mati semuanya karena sudah berani bermain-main petak umpet dengan nya.

"Dasar tidak berguna. Kau terlalu bodoh Dexter. Pembunuh bayaran sialan itu mengetahui umpan petugas. Artinya apa? Kau harus mati sebelum petugas sialan itu datang kemari" ujar pria memakai jas abu-abu sambil mengetuk-ngetukan pistolnya ke kepala Dexter.

"Kau itu tanpa ayahmu hanya seorang bayi lemah" imbuhnya lagi.

"Brengsek" umpat Dexter memancing amarah pria di depannya.

"Kau tahu, Mr.H menolak permintaan ku untuk membunuh mu, karena kau itu terlalu lemah baginya untuk dibunuh." Kata pria itu kembali menyeringai.

Dua anak buah pria itu datang, salah satunya membisikan sesuatu membuat pria tambun itu murka langsung mengarahkan pistolnya ke arah kepala Dexter, selanjutnya menarik pelatuknya siap untuk melepaskan peluru berkaliber besar dari senapan mini di tangannya.

Door
Door
Door

Tiga tembakan yang dilepaskan Trez tepat mengenai kepala ketiga pria itu, lalu ketiganya ambruk dengan kondisi mengenaskan, kepala mereka berlubang dan darah dengan cepat menggenangi lantai keramik yang kotor itu. Dexter merunduk untuk menyelamatkan diri, dia tahu sniper yang baru membunuh ketiga pria itu bukan dari orang-orang nya dan bukan juga petugas.

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang