Bacotan7

25 22 3
                                    









"Gue juga mau nantangin lo,"

Derap langkah kaki Reno berhenti, Dan ia segera berbalik,tepat setelah ia berbalik Della telah tiba di depannya,

Satu alis Reno terangkat, sebelum satu pertanyaan meluncur dari mulutnya, "Apa,"

Tingg, tinggg, tinggg
Bel tanda istirahat pun berakhir,dan di gantikan oleh jam masuk,
Kini siswa yang ada di pinggir lapangan pun berhamburan untuk ke kelas mereka masing masing....

Putri, pun segera berlari menuju tengah lapangan dan di ikuti,sasya,riki dan farel di belakanggnya....

"Del yuk masuk kelas, pelajaran udah mau di mulai,"
Ucap putri dengan ngos ngosan.

"Berhubung kita udah masuk, gue tunggu lo besok di ruang musik tpeat jam 11:00,"Jawab Della yang di tujukan untuk Reno...

Della dan putri pun berbalik ingin ke kelas mereka, tapi Della tiba tiba berhenti dan menghadap reno yang masih setia berdiri di tengah lapangan.

"Oh satu lagi,sekalian gih,kumpulin semua siswa yang ada di sekolah ini. dan suruh dia ke ruang musik sama lo,
Biar rame,"ucap Della dan berbalik untuk meninggalkan lapangan....

"Kak, lo masih bernafas kan?"dan pertanyaan konyol itu terlondar dari mulut sasya.....

"Ya iyalah sya, jelas jelas Reno masih berdiri di hadapan kita, lo bego atau gimana sih?"ucap riki sambil melirik pada sasya.
Yang di lirik pun memasang muka masam.

"Ren, bengongnya udah kali, kita udah masuk ini,"farel pun menggoyangkan bahu Reno agar ia tersadar dari lamunannya.

"Yaudah, yuk cabut dan lo juga balik ke kelas gih!"usir Reno dengan halus

"Ya elah,baru juga mau ikut, kak kelas aku lagi jamkos apa salahnya coba ngikutin kalian,"teriak sasya dengan kencang, tapi sayangnya tak ada yang mengubris ucapannya... Dengan sangat Terpaksa sasya pun melangkah untuk kembali ke kelasnya....

                             .............
Jam telah menunjukkan pukul 05:00 sore Seluruh siswa telah pulang
Begitu pun dengan Della  yang sudah ada di dalam mobil putri untuk pulang bersama...
Tadinya Della tak mau di antar pulang tapi melihat putri yang terus memaksanya akhirnya ia pun mengangguk dengan sangat terpaksa

Mereka telah sampai di depan rumah sederhana,yang tamannya sangat luas
Di tambah lagi Rumah itu berwarna biru langit,sangat indahhh

"Ini rumah lo del,"ucap putri

"Iya,sederhana banget kan rumah gue!"della pun menjawab santai

"Sederhana sih iya, tapi rumah lo bagus banget tau nggak,jadi betah deh gue lama lama di sini,"ucap putri di sertai kekehannya...

"Bisa aja lo,"

"Tapi kok sepi?"kini putri dan della telah masuk ke dalam dan mereka menuju ke kamar Della...

"Ya, karna gue emang tinggal sendiri,"
Ucap della seadanya...

Mata putri seakan melotot,dia tak pernah menyangka gadis di depannya ini hanya tinggal seorang diri
Apa ia tak takut sama sekali?...

"Emang lo nggak takut, orang tua lo kemana?"ucap putri to the point

"Hidup sendiri udah biasa bagi gue, orang tua gue udah nggak ada put,"
Kini suara Della terdengar bergetar...

Putri bungkam, ia merasa bersalah pada Della,ia pun mendekat pada della yang sudah duduk di tepi ranjang dan memeluknya begitu erat...

"Maaf ya Del udan ngungkit tentang keluarga lo,"ucap putri dengan air mata yang menetesi wajahnya

"Nggak apa apa kok,"jawab Della sambil melepas pelukannya sambil tersenyum hangat pada putri

"Gue janji,akan jadi sahabat yang terbaik buat lo, dan nggak akan ngebuat lo merasa sedih dan kesepian lagi,"ucap putri dan lagi air matanya kembali menetes
Dan mereka pun kembali berpelukan
Mulai hari ini mereka adalah sahabat
Dan semoga saja mereka akan tetap menjadi sahabat seperti sekarang dan selamanya.....

                              ...........

Reno dan sasya telah sampai Di rumah, dan saat ini halaman rumahnya di penuhi dengan mobil mewah yang berjejeran rapi terparkir di depan rumahnya.

Dan mereka pun bisa menebak siapa pemilik mobil tersebut tanpa harus melihat orangnnya, seakan akan pemandangan ini sudah biasa bagi mereka...

"teman bisnisnya papa nggak bosan apa ke rumah mulu?"ucap sasya sarkastik

"Udah biarin aja,"ucap reno dan turun dari motornya, Reno baru saja ingin melangkah memasuki rumahnya tapi tiba tiba penglihatannya mengabur dan pusing yang seketika menyerangnnya,ia hampir saja terjatuh ke lantai jika tak ada sasya yang memegang tanganya dan merangkulnya untuk  naik ke atas menuju kamar Reno...

"Kan udah sasya bilangin, jangan keseringan main basket kak,"omel sasya pada reno.

"Mending kakak keluar deh,dan mengundurkan diri sebagai ketua basket,Kalau mama sama papa tau soal ini bisa bisa kakak di omelin,"
Omel sasya panjang lebar.

"Kalau kamu nggak ngadu sama mereka, mama sama papa juga nggak akan tau sya,"jawab reno dengan suara parau.

"Yaudah tidur gih sasya mau ke kamad dulu,"ucapnya dan menutup pintu kamar reno sebelum ia melangkah memasuki kamarnya....

,,,,,,,,,,

Pagi menyambut dan mentari pun bersinar, dan saat ini farel melajukan mobilnya di atas rata rata untuk ke rumah riki, katanya sih mobil riki di bengkel dan terpaksa ia harus menebeng mobil farel untuk berangkat sekolah...

Dan setelah selesai menjemput riki keduanya pun telah sampai di depan gerbang sekolah,tepat setelah melewati gerbang... BEL tanda masuk pun berbunyi.

"Akhirnya kita nggak telat ya allah,"
Ucap riki dramatis.

"Lo sih, dandanya kelamaan,"ucap farel datar

"Lo kira gue cewek apa, pakai dandan segala,"jawab riki sewot

"Riki Farel,ngapain nongkrong di parkiran nggak denger kalau bel udah di bunyiin,"Teriak pak bambang yang mendekat ke arah mereka.

"Eh iya pak ini baru mau ke kelas,"
Jawab riki dengan sopan, dan setelah itu mereka pun berlari menuju kelas 12 ipa 1

Saat ini dua mata pelajaran pun selesai dan jam telah menunjukkan pukul 11:10.Della dan putri pun bergegas untuk ke ruang musik.
Setelah sampai, ia telah melihat siswa/siswi sma harapan bangsa yang telah duduk manis di kursi.
Dan melihat Reno bersama dua temanya dan satu cewek yang duduk di sampingnya tepat di barisan paling Depan,Della dan putri pun   menghampiri mereka...

"Maaf telat,"ucap della dan putri bersamaan.

"nggak papa kok, santai aja,"tiba tiba saja cewek yang ada di samping reno pun menyahut dengan senyumnya yang manis, yang tak lain dan tak bukan adalah sasya.
Della dan putri pun ikut tersenyum...

"Oh Iya put,bagiin kertasnya ya,"ucap della
"Ok,"

"Kertas,"ucap reno heran,(kenapa harus ada kertas?) ucapnya dalam hati.

"Kertas kecil itu akan di bagiin,untuk semua siswa/siswi yang hadir di ruangan ini Dan yang menang atau kalah tergantung mereka..
siapa yang mereka tulis dalam sticky notes itu,"jawab Della panjang Lebar....



Maaf typo bertebaran

Jangan lupa vote dan komen ya kak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good bye and sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang