TAK SADAR

172 37 25
                                    

Dalam Ruang Magnet

Terlukis sebuah mistis yang tak pernah terlakoni, hal yang paling ditakutkan adalah hal yang bersifat tiba-tiba. Bagaimana dengan hari ini? Apakah ada sebuah misteri yang bersifat tarik-menarik, seperti lomba tarik tambang, atau sepeti ada hati yang tertarik? Awas saja kau terjatuh dan rapuh.

Pagi yang sangat cerah telah datang kembali, cahayanya memeluk erat mesra tubuhku. Tak sadar ku tersenyum sendiri dibuatnya. Aku memang menyukai hal yang terbit, dan membenci apa yang tenggelam. Walaupun kehidupan pasti ada yang terbit atau pun tenggelam, itu adalah sebuah roda kehidupan yang nyata.

Dan aku adalah sosok bayangan, yang lebih hidup ketika di Malam hari, benar! Duniaku adalah malam. Kenapa? Karena aku penyuka keheningan, dimana senandung binatang malam dan riuh angin dedaunan adalah temanku. Hening bisa membuatku berimajinasi dalam segala hal. Duduk menghadap jendela, menatap gemintang yang sangat lantang terlihat.

Tersirat di ingatanku, bertanya kepada diri sendiri "Apa yang kau cari?" hah? Mungkin aku secara tidak sadar mencari laki-laki itu. Entahlah,, apa tujuannya diri ini mengingatnya lagi. Entar juga bertemu, satu regu juga ngapain dicari!

*

Berkumpul sudah semua orang-orang dimesjid untuk melakukan kegiatan Akhlakul Karimah. Yang lainnya berbondong-bondong untuk mengambil air wudhu, dan juga ada yang memanfaatkan aktivitas ini dengan kabur, nahasnya tertangkap basa oleh leluhur. Ketawa kecil keluar dari tenggorokan ini.

Sedari tadi aku tak melihat lelaki itu, eitts.. jangan salah paham dulu. Aku hanya memastikan apakah dia masih satu regu dengan ku? Atau berimigrasi ke pemukiman yang lain? Kalau iya,, aku juga ingin seperti dia. Aku lelah dengan si pelantun OSASI itu, kegaduhannya membuat diri ini ambruk seambruk-ambruknya.

Rupanya aku hidup dalam keterpuraan diri, aku benci ini. Aku tak begini, beginilah aku. Pusing dibuat oleh suasana yang tak kondusif. Ini Akhlakul Karimah loh! Lah orang-orang malah asik ngobrol, tidur, dan aku melamun. Tapi percayalah,, aku menyimak semuanya.

Seketika ku membetulkan kerudung ini yang kian membengkok seiring bertambahnya waktu, entah karena waktu, atau ulah tanganku yang tak mau mengalah untuk diam sejenak. Ku tak mau mempersalahkan nya.

Sekilas nampak seperti ada yang memperhatikan ku, ku lihat langsung dan ternyata ahh!! Lelaki itu tepat ada wujudnya di depan sebelah kanan, dengan tubuhnya yang bersandar pada sebuah tihang di mesjid. Jujur aku sedikit agak gerogi, entah dia menatap siapa tapi serasa menuju padaku, seperti DVD yang disetel mundur, dia melakukan hal yang sama seperti sebelumnya; tersenyum dengan manis semaksimal mungkin, dan sambil berkata "manis-manis" gumamnya. "Naon sih?" Ucapku dengan kesal sedikit agak nyengir.

"Saha sih, ngaranna?" ucapku.

"Mun teu lepatmah Guntur namina" ucap temanku disebelah.

"Oh!" ucapku dengan ketus.

Tidak lama kemudian, acara pun selesai dan semua orang diarahkan untuk berbaris manis di depan leluhur. "Luruskan" hardiknya leluhur. Aku merapihkan bajuku yang kian tak karuan, seperti tak terurus dengan badan kurus. Semua anggota saling menghitung jumlah orang-orang yang ada didalam regu ini, dan aku pun iseng ikutan, walau pun aku tak tau jumlah asalnya ada berapa.

Seketika aku sadar, seperti ada yang kurang. Ohh! Iyaa.. Si Guntur kok gak ada, apakah benar dugaan ku sebelumnya, dia akan berimigrasi ke pemukiman yang lain? Setelah leherku pegal tengok sana-sini, dan sesekali menengok ke belakang ahh!! Ternyata Guntur ada di belakang aku. Dengan ekspresi biasa ku hanya bilang "oh". Dan aku tengok sebelah kananku itu adalah barisan khusus laki-laki, Nah! Kenapa itu anak ada dibelakang aku!? Dasar aneh.

Langit biru telah berganti menjadi bias campur jingga, bertanda ini waktunya pulang. Dan aku mohon pliss!! Aku tak mau mendengarkan bel di sekolah ini lagi, bukannya aku benci. Tapi aku takut tertawa sendiri lagi.

Dan untungnya aku pulang tanpa mendengar bel, dan tetap saja aku tertawa, tak ada bedanya.

-2016 Pertengahan melanjut-

PRASAJA  ( SLOW UPDATE✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang