Bab Tujuhbelas

5.2K 287 11
                                    

Rama POV

Apaa???!

Yasinta Mahendra???!

Gue segera menarik Sinta masuk ke dalam rumah dan pergi ke tempat favorit berkumpul. Ruang keluarga. Gue kaget setengah mati!

DAD DAN MOM UDAH PULANG??? KAPAN???

"Oooohhh, jadi ini anak Mom yang baru ya???" teriak Mom senang lalu memeluk Sinta.

"Wah wah, ternyata anak cantik Dad bertambah satu." Kata Dad.

Kak Rega dan Kak Reta ikut menimpali. Kak Natasha dan Kak Arya juga. Sebenarnya ini ada apa? Kenapa ceritanya Sinta dianggap anak???

Kak Natasha dan Kak Reta bangkit berdiri dan ikut memeluk Sinta. Ada apa sih sebenarnya?

"Yasinta diusir dari keluarga Wijaya gara-gara dia kabur dari pernikahannya. Jadi sekarang, dia diangkat sebagai anak sama Dad dan Mom. Sinta tinggal di rumah ini." Jelas Kak Reta.

Ooooo

"Itu kabar pertama." Kata Kak Rega.

"Kabar kedua, minggu depan Natasha dan Arya menikah." Kata Kak Reta.

"Wow! Congratulations, Kak! Akhirnya salah satu dari kakak-kakak gue ada yang menikah juga!!!" kata gue menyindir.

Dad, Mom, Kak Arya, Kak Natasha juga Sinta sontak tertawa. Kak Rega dan Kak Reta langsung menatap gue membunuh. Ups! Sorry...

Ada kabar ketiga?" tanya gue.

"Kabar ketiga, Flo dan Tommy .... ternyata anak kembar!" kata Kak Rega.

....

Gue bingung. Kenapa kabarnya sangat luar biasa semua! Gue baru menginjak umur dua puluh tahun, tapi semua hal heboh langsung terjadi. Luar biasa!

"Ada yang keempat?" tanya gue saat semua orang sudah duduk di sofa.

Tiba-tiba seorang pelayan datang dan memberikan sebuah amplop kepada Mom. Mom langsung berdiri dan mengambil amplop itu. Kami semua bingung dan terus menatap Mom, apalagi saat ditanya, pelayan itu hanya bilang dia dititipi seorang anak kecil. Mom mengangguk lalu dengan cepat membuka amplop tersebut.

Lembaran-lembaran foto???

Mom melihat setiap lembar. Satu per satu, dan tanpa sadar kami sekeluarga seolah menunggu Mom bersuara. Lama sekali ruangan ini sunyi. Sampai akhirnya...

"KITA CERAI! ITU KABAR KEEMPAT!!!" teriak Mom sambil melemparkan amplop dan semua isinya ke arah Dad.

Apa? Mom tadi bilang apa??!

***

Rama POV

Gue kira semua udah bakal baik-baik aja. Kak Arya dan Kak Natasha akhirnya bisa ketemu, Kak Rega juga sudah berdamai dengan Kak Flo walau masih dalam masa tegang. Kak Reta juga ketemu lagi sama Kak Tommy. Gue? Gue juga udah cukup berbahagia bersama Sinta, cewek yang paling gue cintai.

Sinta sendiri pasti akan bahagia bersama keluarga gue yang sangat sangat sangat ramai dan rukun ini. Bahkan sepertinya Kak Natasha sudah menganggap Sinta sebagai adiknya sendiri. Walau gue tahu, posisi Sinta Putri Mahendra ga akan pernah tergeser oleh siapapun dalam hati setiap kami.

Semua berbahagia kan? Gue yakin, Sinta yang ada di Surga juga pasti berbahagia melihat semua ini.

Tapi ternyata... ga ada yang namanya kebahagiaan yang awet.

Mom melihat kumpulan foto Dad bersama.... Sekretarisnya, yang ternyata adalah mantan pacar Dad. Astagaaa, gue bener-bener ga habis pikir. Bagaimana mungkin foto kayak gini bisa ada? Dad lagi bercumbu dengan sekretarisnya yang... oke, seksi banget walau sudah tua. Gue juga ga bisa bohong. Jadi ini masalah besar kami sekarang!

Hari berikutnya, Kak Rega, Kak Tommy, dan Kak Reta terus saja sibuk mengurus asal muasal foto-foto itu, sementara Mom terus-terusan menangis di kamar. Kak Natasha, Kak Flo dan Sinta hanya bisa sabar menemani. Sedangkan Dad... dia hanya bisa geleng-geleng kepala dengan semua kejadian ini. Dad terlihat stress dan lesu ga bertenaga.

Lebih dari tiga puluh tahun Dad dan Mom menikah, dan ini masalah berat pertama mereka. Mereka bercerita, selama pacaran memang mempunyai begitu banyak tantangan tapi setelah menikah, semua berjalan dengan sangat bahagia. Gue pun ga bisa memberi komentar apa-apa untuk semua kejadian yang berlangsung seperti satu kedipan mata ini.

Gue hanya bisa berdoa, semoga semua menemui happily ever after-nya masing-masing.

PRANGGGG...

Atau ada juga yang ga menemui happily ever after?

"AKU TIDAK MAU TINGGAL SERUMAH DENGAN SEORANG PENGKHIANAT! SELAMAT TINGGAL!" teriak Mom.

"Mom mau kemana?" tanya gue ke Sinta yang sibuk mengejar Mom.

"Mom mau pergi ke Paris. Entahlah, gue bingung. Yang jelas, untuk entah berapa lama kita bakal pisah. Gue harus ikut Mom. Bye!" kata Sinta cepat.

Please, jangan bilang gue juga akan bernasib sama seperti Kak Rega dan Kak Arya yang ditinggal bertahun-tahun sama tunangan mereka! Oke, gue belum tunangan sama Sinta, tapi gue tetep ga mau!!! Ini baru sehari sejak pernyataan cinta gue! Ini baru sehari sejak hari ulang tahun gue dan ini baru sehari setelah semua yang terjadi!

Gue ga mau!

***

Sinta POV

Astagaaa... gue baru saja menginjakkan kaki di rumah ini dan masalah besar langsung datang. Gue benar-benar bingung!

Gue bahagia karena dengan penjelasan singkat Kak Natasha, gue akhirnya mengerti kalau sekarang gue adalah salah satu dari anggota keluarga Mahendra. Gue merasa sangat bersyukur! Walau gue bingung kenapa semua ini bisa terjadi. Mungkin lain kali gue akan bertanya tentang kedua orang tua angkat gue. Tapi bukan sekarang.

Orang tua baru gue akan bercerai!

Gue harus bagaimana? Di saat seperti ini, apa ada baiknya kalau enam orang anak di keluarga ini dibagi menjadi dua kubu? Satu tim pembela Dad dan satu lagi tim pembela Mom??? Lalu siapa yang dapat menjadi penengah di situasi seperti ini?

Mom benar-benar terlihat kacau! Setiap kali Dad datang mendekat atau berbicara padanya, dia pasti tidak segan-segan melempar piring atau barang di sekitarnya. Sampai akhirnya Mom memutuskan untuk pisah rumah! Gue tidak percaya, yang dimaksud pisah rumah itu sama dengan pisah negara?!

"Flo, kamu bisa ikut?" tanya Kak Natasha.

Kak Flo langsung mengangguk. Gue bingung tapi diam saja.

"Sin, maaf. Aku tau kamu sama Rama baru menyadari perasaan masing-masing, tapi aku harap kamu mau ikut Mom dan aku ke Paris. Aku takut aku ga bisa berdua sendirian menjaga Mom yang seperti ini di sana." Kata Kak Natasha buru-buru.

"Aku ikut!" kata gue memutuskan dengan cepat.

Huff... Maaf Rama. Tapi gue tidak mau terjadi sesuatu yang buruk sama keluarga lu. Gue sayang sama lu, tapi itu artinya gue juga harus bisa menyayangi seluruh keluarga lu. Lagipula, sekarang ini mereka juga keluarga gue kan?

"Mom mau kemana?" tanya Rama yang berhasil mencekal tangan kiri gue.

"Mom mau pergi ke Paris. Entahlah, gue bingung. Yang jelas, untuk entah berapa lama kita bakal pisah. Gue harus ikut Mom. Bye!" Kata gue buru-buru.

Rama masih belum melepaskan cekalannya.

"Please Ram. Demi keluarga lu dan .. keluarga kita! Gue pasti kembali. I love you." Kata gue memohon sambil mengenggam tangan Rama dengan tangan kanan gue.

Rama tersenyum sedih, tapi sedetik kemudian Rama mencium gue tepat di bibir. Ciuman singkat yang berhasil melumpuhkan semua saraf gue.

"I will miss you! See you again. Bye." Kata Rama lalu melepas pegangannya perlahan.

Gue hanya bisa mematung. Oh ya Tuhan, gue harus meninggalkan lelaki yang gue cintai ini. Bahkan untuk menatap matanya yang tidak merelakan gue pergi aja sudah cukup membuat gue bimbang!

"Sintaaaa! Ayo cepat!" teriak Kak Natasha yang menyadarkan gue.

Gue langsung menarik Rama ke dalam pelukan gue. "I will miss you too!" dalam hitungan detik, gue langsung berlari ke arah pintu keluar dan masuk ke dalam mobil.

Gue harap, semua akan berakhir dengan happily ever after.

Loving You #4 : Rama & SintaWhere stories live. Discover now