|3| tamu yang tak di undang

2.8K 491 74
                                    

Pagi ini Arcadia begitu ramai. Mereka semua tengah memperingati keagungan Gaia (ibu para dewa) yang jatuh tepat pada hari ini. Mereka merayakannya dengan cara berkumpul bersama di halaman istana sembari menyantap sarapan besar yang telah di sediakan oleh para pelayan istana. Acara berlanjut sampai malam hari, dimana semua penduduk Arcadia akan berpesta anggur sampai puas. Namun tidak lupa, para wanita akan melakukan persembahan untuk sang Gaia dengan menghanyutkan 10 tangkai bunga Lily ke sungai Mua yang terletak di sebelah timur Arcadia.

"Kalian tau, Lia hampir saja melupakan hari ini." ucap Soobin yang tengah melahap sup rumput lautnya.

Semua orang mengarahkan pandangan mereka kepada Lia dengan ekspresi tak yakin.

"Benar, aku hampir saja menggagalkan semuanya jika tidak ada yang mengingatkanku tentang hari ini."

Chaeryeong merangkul pundak Lia yang duduk tepat di sampingnya. "Tapi semuanya berjalan lancar kan?"

Lia tersenyum lembut kepada Chaeryeong. Lalu mencubit pipi wanita itu gemas. "Ya, berkat kau juga. Terimakasih telah membantuku, Chaer. Daugther of Persephone."

Chaeryeong tersenyum bangga. "Aku hanya melakukan apa yang aku bisa, Lia."

Yeonjun yang duduk di kursi tengah, tersenyum hangat mendengar obrolan antara Lia dan Chaeryeong.

"Aku senang mendengarnya. Karena apapun masalahnya, semua pasti bisa teratasi kalau kita saling bekerja sama. Bukan begitu, Beomgyu?"

Beomgyu segera menoleh kearah Yeonjun dan menatapnya bingung. Ya, benar. Sejak tadi pria itu memang tidak mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Ia hanya fokus memandang wajah indah di hadapannya sambil menopang dagu. Siapa lagi kalau bukan Ryujin?

Bahkan wanita itu hampir saja mencolok kedua mata Beomgyu karena ia lelah di tatap seperti itu. Terlebih di hadapan orang banyak seperti ini.

"Kau bilang apa?" tanya Beomgyu dengan santainya. Membuat kesembilan orang lain yang berada di meja panjang itu tertawa kecil. Tak paham apa yang di pikirkan oleh Beomgyu.

"Yeonjun tanya, semalam kau tidur dimana. Karena dia tidak melihatmu di kamar." bisik Hueningkai pada pria di sampingnya itu.

Mendengar itu, Beomgyu langsung mengerti. "Ah, itu. Aku tertidur semalaman di atas pohon Ellen karena kelelahan. Maklum saja, seharian aku memantau perbatasan yang sangat luas di sebelah barat. Jadi ya... Begitulah."

Sontak gelak tawa pun pecah disana. Karena Beomgyu malah menceritakan sesuatu yang bahkan mereka tidak mau tau.

Beomgyu langsung menatap curiga Hueningkai yang juga tengah menertawakannya. "Pasti ada yang salah."

Sementara Hueningkai hanya menaikan bahu tak merasa bersalah.

"Ah, jadi kau tertular kebiasaan Taehyun yang suka tidur di atas pohon?" tanya Yeji mengejek.

Merasa namanya di sebut, Taehyun segera mengintrupsi. "Maaf, tapi aku tidak pernah menjadikan pohon sebagai pengganti kamar karena setiap malam aku selalu tidur di atas kasur yang empuk."

Beomgyu langsung memicingkan matanya kearah Taehyun. "Hei, aku begitu karena aku kelelahan dan TIDAK ada yang mau berinisiatif mencari keberadaanku."

"Kau saja yang tidak berinisiatif untuk pulang sebelum larut." balas Taehyun santai.

"Auft, pria itu." kesal Beomgyu yang lelah menanggapi ke savage-an pria yang satu itu.

Yeji terkekeh puas melihat keributan kecil disana. "Sudah-sudah hentikan. Cepat habiskan makanan kalian, karena setelah ini kita semua harus pergi ke sungai untuk melakukan penghanyutan bunga Lily."

{𝙂.𝙤.𝙩.𝘼} Guardians Of The Arcadia ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant