5. Kecupan

202 73 20
                                    

BAGIAN LIMA | Kecupan

Gue selalu ada untuk menjadi tempat kesedihan Lo.

***

Shella sedang menaiki motor ninja milik Farell. Farell berniat membawa pulang Shella. Farell menatap lurus jalanan.

Sedangkan Shella, Shella masih memikirkan kejadian dipemakaman dimana dirinya menangis sejadi jadinya di dekapan Farell. Tangisnya pecah, sehingga kesunyian di pemakaman menjadi hilang. Rasanya aneh, mengapa Shella sangat nyaman dipeluk oleh Farell. Seakan ada yang memberi sebuah kehangatan keluarga, seakan pelukan itu pernah Shella rasakan. Dan lebih yang dipikirkan Shella adalah dimana Shella dan Farell mengatakan aku-kamu bukan gue-lo.

Shella tiba tiba terpikir oleh kata kata Farell saat dipemakaman.

"Keluarin semua kesedihan kamu Shella. Selagi tuhan masih kasih kamu kekuatan untuk ngeluarin semua kesedihan ini. Selagi kamu bisa mengeluarkan kesedihan ini didepan ayah kamu."

Deg.

Sakit lagi. Rasanya ada yang menusuk lagi di hati Shella. Rasanya memang benar apa yang dikatakan Farell. Shella tidak boleh terus menyimpan beban kesedihan ini. Tapi mengapa harus Farell yang mengatakan hal seperti itu.

Tangan Shella tiba tiba memegang jaket Farell dan Shella terus mengulang pikirannya dengan apa yang dikatakan Farell di pemakaman. Pegangan Shella semakin kuat di jaket Farell. Rasanya Shella ingin mengeluarkan lagi kesedihannya, tapi mengapa harus saat bersama Farell. Mengapa tidak Zidan?

Emang kamu mau Shella?

Tapi, ego Shella lebih menguasai hati Shella untuk tidak lemah didepan Farell.

Farell yang dari tadi sedang mengendari motor ninja memerhatikan Shella dari kaca spion yang sedang memejamkan matanya dengan lama. Terasa oleh Farell bahwa ada yang mengeratkan sebuah genggaman di jaketnya.

Akhirnya sampai di depan gerbang rumah Shella. Shella turun dari motor milik Farell.

"Makasih." Ujar Shella yang wajahnya dan matanya terlihat sembab.

Shella baru membalikan badannya. Tiba tiba Farell langsung menarik tangan Shella sehingga membuat Shella membalik dan kembali mendekat kepada Farell. Tapi sekarang beda, tarikan tersebut tidak kasar seperti sebelumnya tapi terasa lembut di tangan Shella.

"Apa?" Tanya Shella yang sudah lelah dengan kejadian yang menimpanya hari ini. Dari cerita yang bahagia bersama Zidan dan cerita sedih bersama Farell.

"Zidan gue perlu pelukan!!" Batin Shella dalam hati sambil memejamkan mata. Sedari tadi Shella tidak sadar kalau tangannya masih digenggam oleh Farell. Farell yang melihat Shella yang memejamkan mata merasa bingung. Apa Shella perlu...

Shella lalu membuka matanya. Tanpa ada permisi mata Shella dan Farell saling bertemu dan saling bertatapan tapi tak lama, karena mata Shella langsung berpaling tidak ingin terhanyut terlalu dalam ke manik mata yang terbilang indah itu.

Farell yang melihat hal itu langsung menangkup wajah Shella dengan ke dua telapak tangannya, wajah Shella didekatkan dengan wajah Farell. Shella yang diperlakukan seperti itu langsung terpaku tak bisa bergerak, terlihat bahwa tatapan mata Farell sangat.. Tidak bisa diartikan oleh Shella. Dan pipi Shella yang ditangkup oleh Farell menjadi hangat. Didepannya Farell terus mengikis jarak wajah mereka berdua dan...

Fantastic BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang