AKU sudah melepas harapan yang ku buat sendiri. Esoknya kamu hadir dengan cara ampuh melengkungkan sudut bibir ku, aku suka. Yah aku akui. Lalu hal sepeleh yang tidak ditunggu datang. Diam dan diam adalah jawaban kekesalan.
Sehari, dua hari, ku tunggu amarah itu reda. Ku pupuk harapan lagi dan lagi, ternyata pil kesabaran masih memiliki stok. Aku nyerah. Aku sudah banyak menelan kebodohan. Kita tidak bisa kita jika menit kamu hitung jam.
Lalu bagaimana? Hayolah jangan setega itu. Aku hanya bisa meminkan hingga penghujung kata puitis. Semua tubuh ku kaku jika dituntut meniru tulisan puitis ku. Sederhana saja permainan ego ini, jujur menyakitkan.
Pekanbaru, 12.03
أنت تقرأ
A K U
عشوائيhanya sebuah perasaan tentang "aku" iya diriku, jati diriku:) kenali dirimu sebelum mengenal orang lain, dan sayangi dirimu lebih lama✨
