[8] H

12.3K 1.1K 186
                                    

Entah Yibo yang semakin mendekati Xiao Zhan atau bangkunya yang memang sempit, kini tubuh kurus itu akan terjerembab kesamping jika saja Yibo tak memiliki reflek yang bagus. Kini tubuh keduanya sudah merapat bagaikan perangko, bibir Yibo sejajar dengan dahi Xiao Zhan. Jadi secara tak sengaja Yibo mencium kening bocah itu.

Sepertinya keberuntungan selalu menyertai Yibo, bocah itu tiba tiba saja mendongakkan kepalanya lalu Yibo menundukkan wajahnya. Jadilah kedua bibir berbeda bentuk itu bertemu, sangat menguntungkan bagi Yibo bukan?

Lima detik mereka bertahan dalam posisi seperti itu, mereka saling menyelami manik satu sama lain. Tangan Xiao Zhan pun kini meremat baju milik Yibo dibagian dada, setelah itu mereka baru tersadar.

"M- maafkan--".

"Aku yang seharusnya meminta maaf, aku tak bermaksud".

"T-tak apa, tapi... Bisakah kau lepaskan tanganmu? Aku merasa sesak, kau memeluku begitu erat".

Yibo yang baru menyadarinya langsung saja melepaskan dekapannya ditubuh Xiao Zhan, suasana berubah menjadi akward. Baik Yibo maupun Xiao Zhan tak ada yang membuka suara, angin malam juga semakin bertiup kencang.

Yibo yang mengetahui jika Xiao Zhan kedinginan pun menariknya untuk berdiri, jika kalian berfikir Yibo akan memberikan dekapan atau jaketnya pada Xiao Zhan kalian salah. Yibo ingin mengajak Xiao Zhan kedalam, disana lebih hangat karena ada perapian.

"Eh, mau kemana?".

"Kedalam, disana lebih nyaman dari pada disini".

Xiao Zhan mengikuti Yibo dari samping, uh tingginya sungguh tak seberapa jika dibandingkan pria ini. Kini dirinya menyesal karena sempat membenci minuman yang berwarna putih pekat itu, ternyata ini efeknya jika tak meminum susu. Padahal papanya tinggi, mamanya juga lumayan tinggi. Tapi kenapaa dia pendek? Tidak adil.

"Hei kalian, kemarilah lihat apa yang Haikuan ge temukan dibalkon kamar Yibo".

Panggil gadis yang tadi duduk disebelah Xiao Zhan, ia tak sabar menggiring Yibo dan Xiao Zhan ke ruang keluarga. Nampaknya anak itu menemukan sesuatu yang sangat berharga, atau mungkin dia menemukan-- kucing?

"Milik siapa itu Cheng Xiao? Kenapa kau bawa kemari?".

"Aku tidak tahu ini milik siapa, tadi dia tersangkut dibalkon kamarmu dan Haikuan ge mengambilkannya untukku".

"Kembalikan dia".

"Tidak, lagi pula aku tidak tahu siapa pemiliknya. Bagiaman aku bisa mengembalikannya, dasar bodoh".

"Kau--".

"Dia sangat lucu, boleh aku menggendongnya?".

Pinta Xiao Zhan dengan mimik wajah yang berbinar, sepertinya bocah itu menyukai kucing. Buktinya begitu melihat kucing itu, Xiao Zhan langsung melepaskan tautan tangan Yibo.

"Tentu saja, ambilah".

Cheng Xiao memberikan kucing imut itu pada Xiao Chan, bocah itu memekik gemas dan menggendongnya. Terlihat menggemaskan, Yibo suka melihat tingkah bocah ini. Dan jantungnya kembali terdegup kencang, seperti saat tadi dia tak sengaja mencium bibir Xiao Zhan. Ah kenapa ia jadi mengingat ciuman itu, tapi mau bagaimana lagi. Yibo malah ingin kembali merasakan bibir bocah itu, terasa kenyal dan manis. Apa yang kau pikirkan Yibo? Uh dasar otak mesum.

"Dia lucu sekali, aku ingin menggigitnya".

"Hey dia akan mencakar wajahmu jika kau melakukannya".

"Ah kau benar".

"Oh iya, omong omong aku Cheng Xiao. Siapa namamu?".

"Aku Sean Xiao Zhan, tapi panggil saja Xiao Zhan".

Zhan Zhan Untuk Yibo [YiZhan]Where stories live. Discover now