[22] V

8.3K 746 156
                                    

Setelah tadi Xiao Zhan sempat meminta digendong oleh Yibo, sekarang anak itu beraring diatas ranjang dengan Yibo sebagai sandarannya. Dahinya juga sudah ditempel dengan plester penurun panas, namun yang menjadi masalah bagi Yibo adlah... Xiao Zhan tidak mau makan, membuat dirinya bingung harus berbuat apa.

"Sayang, apa kau tidak lapar? Ini sudah malam, kau juga belum meminum obatmu".

"Tapi aku tidak mau makan sesuatu...".

Tolak Xiao Zhan lalu memnyapingkan tubuhnya, mencari kenyamanan dari tubuh Yibo. Huh, kepalanya masih sangat pusing. Lidahnya juga terasa pahit, membuat selera makannya hilang secara tiba tiba.

"Lalu apa yang harus aku lakukan supaya kau mau makan hm? Tubuhmu akan lemas jika tidak memakan sesuatu".

"Aku tidak tahu".

Yibo mengelus punggung Xiao Zhan, meskipun dia memakai plester penurun demam, tapi tetap saja suhu tubuhnya masih terasa panas. Mungkin itu karna Xiao Zhan belum memakan sesuatu dan meminum obat, makanya reaksi kompres itu tidak begitu terasa.

"Makan sedikit saja ya? Kasihan ibu sudah membuatkanmu makan malam, tapi kau malah tidak mau memakannya".

"Sebenarnya aku mau, dan aku juga sudah lapar. Tapi lidah ku terasa pahit".

"Tak apa jika makanannya tidak habis, setidaknya Perutmu terisi sesuatu".

"Apa tiga suap sudah cukup?".

"Lima".

"Uh, itu terlalu banyak Yibo...".

"Aku berjanji, jika kau menghabiskan lima suap. Aku akan mengabulkan semua permintaanmu".

"Apapun?".

"Mn".

"Baiklah, aku setuju".

Yibo tersenyum, akhirnya Xiao Zhan mau makan juga. Ya meskipun harus ada tumbalnya, astaga! Tumbal? Terdengar sangat mengerikan.

"Apa perutmu sudah tak mual lagi?".

"Tidak, udara yang ada di perut ku juga mulai berkurang. Tapi kepalaku masih terasa pusing".

"Itu karna kau belum memakan sesuatu, mau aku suapi?".

"Em".

Yibo meraih piring diatas meja nakas dekat ranjangnya, dengan perlahan Yibo menyuapi Xiao Zhan dengan telaten. Betapa lemasnya tubuh kekasihnya ini, baru demam setengah hari saja dia sudah tak berdaya. Apalagi jika sampai berhari hari? Yibo tidak bisa membayangkan.

"Buka mulutmu".

Xiao Zhan membuka mulutnya lalu Yibo dengan perlahan memasukan makanan kedalam mulut, semoga Xiao Zhan tidak membuang makanannya. Anak ini harus memakan sesuatu suapaya dia memiliki tenaga, kasihan sekali kelinci manisnya jika harus terbaring tak berdaya seperti ini.

"Uh, ini tidak enak".

"Tak apa, bayangkan saja jika kau sedang memakan makanan yang paling enak. Jangan terlalu memikirkan rasa pahitnya".

"Hum".

Xiao Zhan mengangguk lalu memejamkan matanya, hoho dia tidak bisa membayangkan sesuatu tanpa memejamkan mata. Jadi jangan berfikir dia akan tidur ya.

"Aku akan menuruti semua permintaanmu jika kau menghabiskan lima suap nasi ini".

"Tapi aku tidak tahu apa yang ku inginkan sekarang".

Balas Xiao Zhan sambil mengunyah, membutuhkan tenaga ekstra hanya untuk menghaluskan semua makanan yang ada di mulutnya. Jika dia sehat, mana mungkin dia makan selambat ini. Xiao Zhan juga berfikir ternyata sakit itu sangatlah tidak enak.

Zhan Zhan Untuk Yibo [YiZhan]Onde histórias criam vida. Descubra agora