[41] end

9.4K 505 110
                                    

Semenjak dipindahkan ke ruang perawatan Xiao Zhan belum juga dapat tertidur, bahkan sampai Zhuo Cheng dan kedua orang tuanya pulang pun ia tak bisa memejamkan matanya.

"Ayah, ibu, kalian pulanglah. Biar aku yang menjaga Xiao Zhan disini".

"Iya ayah, ibu, ini sudah larut malam. Lagi pula besok ayah pasti harus bekerja, jadi lebih baik kalian istirahat dirumah".

"Hah, sebenarnya aku ingin menginap disini dan menemanimu juga sayang. Tapi bagaimana dengan ayahmu jika aku berada disini? Bahkan sudah setua itu dia belum juga bisa memasang dasinya dengan benar".

"Istriku, kenapa kau menjadikan aku sebagai alasan? Jika kau ingin tetap disini aku tak masalah, masih ada maid dirumah yang bisa membantuku".

"Apa?! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Mana boleh maid yang memasangkan dasi untukmu".

"Yasudah, kalau begitu ayo kita pulang. Lagi pula apa yang dikatakan menantuku itu ada benarnya, besok aku harus bekerja. Masih banyak berkas yang harus aku urus".

"Kenapa berkas bodoh itu terus yang kau pikirkan? Sesekali kau mengajakku berlibur apa salahnya, dasar suami tidak pengertian".

"Ya baiklah, jika berkas yang ku urus sudah selesai aku akan mengajakmu untuk berlibur".

"Kau tak berbohong?".

"Mn".

"Baiklah, kalau begitu ayo kita pulang. Kelinci mansiku, sampai jumpa besok. Kami akan kembali, jaga dirimu baik baik ya sayang. Dan kau, awas saja jika kau berani macam macam. Maka aku akan--".

Tangan wanita paruh baya itu memberikan gerakan seperti menggunting kepada Yibo, tak pelak hal itu membuat nyali pria dengan kadar ketampanan diatas rata rata tersebut seketika menciut.

"A-aku akan menjaganya, ibu tenang saja".

"Aku pegang kata katamu, ayo suamiku kita pulang".

"Em".

"Ayah, ibu, hati hati dijalan!".

"Iya sayang, kami pergi".

Ayah dan Ibu mertua Xiao Zhan kini sudah pergi meninggalkan ruang perawatan, kini hanya menyisakan Yibo dan dirinya. Huh. akhirnya dia bisa beristirahat dengan tenang tanpa ada kegaduhan disana sini.

"Yibo, istirahatlah. Kau pasti lelah menemaniku sedari tadi".

"Tak apa, kau tidurlah lebih dulu. Justru aku senang bisa menemanimu".

"Benarkah?".

"Mn".

"Tapi, kenapa kau tadi memejamkan mata ketika dokter Shu Li Han membedah perutku?".

"Itu karna aku..".

"Tidak berani melihatnya?".

"Mn, begitulah kira kira".

Xiao Zhan tersenyum mendengar jawaban Yibo, ternyata meskipun terlihat dingin pria tampan satu ini adalah tipe orang yang penakut. Tidak disangka jika pribahasa 'jangan melihat buku hanya dari sampulnya' sungguh benar nyata adanya.

"Itu tidak masalah, justru aku bangga padamu. Meskipun kau takut, tapi kau tetap ingin menemaniku sampai selesai. Kau hebat Yibo, terimakasih".

"Seharusnya aku yang berkata terimakasih padamu sayang, kau sudah menjadi istri dan ibu yang baik untukku dan untuk anak kita".

Yibo tersenyum lalu mendekat kearah Xiao Zhan lalu mengecup bibirnya, semenjak Xiao Zhan hamil mereka jarang sekali melakukan skinship yang berlebih. Dan itu membuat Yibo rindu untuk menyentuh sang istri. Tapi bukan dalam konteks yang berlebihan seperti berhubungan intim. Tentu saja itu tidak.

Zhan Zhan Untuk Yibo [YiZhan]Where stories live. Discover now