part 19

9.7K 927 16
                                    

Lisa memasuki ruang perawatan jennie. Ia melihat kai dan jessica sedang duduk disofa  sambil memejamkan matanya. Mata lisa beralih kepada seorang wanita yang selama ini menyamar menjadi krystal.

Saat ini lisa bisa melihat dengan jelas bahwa wanita yang terbaring itu bukan krystal. Ingin rasanya ia marah tapi melihat kondisi jennie seperti itu membuatnya tidak tega.

"Kau sudah datang?" Tanya jessica.

"Hmm... ada apa dengannya?" Tanya lisa.

Melihat reaksi lisa membuat jessica sedikit bertanya tanya pada dirinya sendiri. Lisa tidak terlihat khawatir sama sekali.

"Cita citamu akan tercapai. Christian akan memiliki adik" ucap jessica.

Dek

Lisa terkejut mendengar ucapan jessica "mwoo??? Apa kau serius unnie. Itu tidak mungkin" ucap lisa.

Mendengar jawaban lisa membuat jessica tak percaya. Ia berdiri lalu mendekati lisa.

"apa maksudmu tidak mungkin? Bukankah kau yang bilang pada krystal jika kau ingin memiliki anak lagi" ucap jessica.

"Itu dulu unnie. Saat aku bersama krystal. Tapi sekarang wanita ini bukan krystal istriku" ucap lisa dalam hati.

"Jawab pertanyaanku lisa" ucap jessica sambil sedikit menaikkan nada bicaranya hingga membuat kai terbangun.

"Itu dulu unnie" ucap lisa.

PLAKK

Satu tamparan jessica mendarat di pipi mulus lisa "ucapan macam apa itu. Aku tidak menyangka kau akan berkata seperti itu. Kau anggap apa adikku" bentak jessica.

"Nona tenanglah... ini rumah sakit" ucap kai.

"Tapi dia bukan adikmu unnie. Dia bukan krystal" bentak lisa.

Ucapan lisa membuat kai dan jessica terdiam seketika.

" aku tau dia bukan krystal " ucap lisa.

" lalu kenapa jika dia bukan krystal? Bagaimanapun dia istrimu dan itu calon anakmu. Dia hamil karena perbuatanmu" bentak jessica.

Kai mencoba menenangkan jessica tapi tidak berhasil. Jessica malah menepis tangan kai dengan kasar.

"Dia wanita yang baik. Apa kau pikir mudah baginya berpura pura menjadi orang lain. Apalagi dia harus menjaga orang gila sepertimu" bentak jessica.

"Nona... sudahlah" ucap kai.

"kau diam saja" bentak jessica.

"dengar lisa, kau harus bertanggung jawab. Jika terjadi sesuatu pada calon keponakanku, aku sendiri yang akan membuat perhitungan denganmu. Sekarang jaga dia baik baik. Aku harus kembali ke seoul karena besok aku ada pemotretan" ucap jessica.

"Kai, kau kembali saja ke seoul bersama jessica unnie" ucap lisa.

"Ingat... krystal tidak suka dengan orang yang tidak bertanggung jawab. Jika kau mencintai krystal kau juga harus mencintai jennie dan calon anakmu. Aku yakin itu juga kemauan krystal di surga" ucap jessica lalu pergi bersama kai.

Lisa merebahkan diri di sofa lalu memikirkan ucapan jessica. Tiba tiba lisa teringat ucapan krystal

"tidak sayang... aku sudah tidak bisa berada disampingmu. Sekarang kau memiliki wanita yang bisa menjagamu dan juga anak anak kita tapi itu bukan aku"

Ucapan krystal terus terbayang di otak lisa hingga lisa tertidur.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Lisa terbangun ketika matahari mulai menyilaukan mata. "Selamat pagi sayang" ucap jennie.

Lisa tidak menjawab ucapan jennie tapi ia langsung berdiri menghampiri jennie. Lisa memegang kening jennie untuk memeriksa suhu tubuh jennie.

"How do you feel?" Tanya lisa.

"Aku baik baik saja. Maafkan aku karena aku merepotkanmu" ucap jennie.

"Tak apa" ucap lisa.

"Dimana jessica unnie?" Tanya jennie.

"Dia sudah kembali ke seoul bersama kai" ucap lisa.

"Wae? Kau tidak seperti biasanya. Kau bersikap dingin padaku" ucap jennie.

"Itu hanya firasatmu saja. Jangan berpikir yang tidak tidak. Kau harus menjaga kandunganmu" ucap lisa.

"Mwoo?? Kandungan?" Tanya jennie.

"hmm... kau sedang hamil" ucap lisa.

Tiba tiba jennie menangis dan membuat lisa bingung. "Wae?? Kenapa menangis?" Tanya lisa.

"Aku bahagia. Ini hasil cinta kita" ucap jennie sambil mengusap perutnya. Sedangkan lisa hanya terdiam, ia masih tak tau harus berbuat apa.

"Wae??? Kau tak bahagia?" Tanya jennie.

Belum sempat lisa menjawab dokter masuk untuk memeriksa keadaan jennie.

"Krystal jung?" Ucap dokter.

Mendengar nama krystal di sebut  membuat lisa mengepalkan tangannya.

"Apa kandunganku baik baik saja dokter?" Tanya jennie.

"Kandungan anda sedikit lemah. Tapi anda tidak perlu khawatir, yang harus anda lakukan istirahat yang cukup, minum vitamin dengan teratur dan jangan stress. Karena itu bisa berdampak buruk untuk kandungan anda maupun diri anda sendiri" ucap dokter.

"Ne dokter... lalu kapan aku boleh pulang? Aku tak mau merepotkan suamiku. Dia harus bekerja" ucap jennie.

"Anda perhatian sekali nyonya. Suami anda beruntung mendapatkan istri sepertimu. Sekarang juga kau boleh pulang tapi ingat jangan terlalu lelah" ucap dokter.

Setelah memeriksa keadaan jennie dokter pergi meninggalkan jennie dan lisa. "Kau tidak perlu pergi jika masih belum sembuh" ucap lisa.

"Aku baik baik saja sayang. Kau tak perlu khawatir" ucap jennie sambil tersenyum.

"Kalau begitu kita pulang sekarang" ucap lisa.

Lisa membantu jennie turun dari tempat tidur lalu berjalan perlahan ke parkiran mobil.

Selama perjalan kembali ke seoul, lisa dan jennie hanya terdiam. Sesekali jennie menatap lisa. Jennie merasa lisa sedikit bersikap dingin padanya.

"Sayang, aku lapar" ucap jennie.

Lisa langsung mencari restoran western di sepanjang jalan. Lisa sengaja memilih restoran western karena dia juga ingin mencari tau tentang jennie.

Sesampainya di restoran lisa dan jennie duduk dan membaca menu makanan.

"Aigooo... kenapa makanannya seperti ini" ucap jennie dalam hati.

"Wae?? Ada masalah?" Tanya lisa.

"Tidak... aku hanya bingung karena terlalu banyak menu yang aku sukai" ucap jennie.

"Begitukah? Kau tidak terlihat baik baik saja. Aku ingin tau sekuat apa kau menyembunyikan semua ini dariku" ucap lisa dalam hati. 

Can You See Me?Where stories live. Discover now