40. [Dinner Bersama]

3.2K 244 8
                                    

Keadaan sedikit hening, yang terdengar hanya suara deru mobil dan ketikan tangan diatas layar ponsel. Dan mobilpun sudah mulai menjauh dari lokasi gedung latihan tadi. Kini mobil putih yang dikendarai oleh Jin telah membelah jalanan kota seoul yang dipadati mobil.

Tapi tak bisa di bilang macet juga, hanya saja jalanan tetap terasa ramai. Dengan sisi jalan yang dipenuhi oleh orang orang yang berjalan santai sambil menikmati suasana Seoul di malam hari.

Hingga suara dering ponsel membuat 2 orang didalam mobil memusatkan perhatiannya pada si pemilik ponsel. Orang itu tanpa ragu mengangkat ponselnya yang memang sejak tadi dimainkan olehnya.

"Halo V. Kenapa menelpon. Kalian semua? Oke, nanti aku akan bilang pada Jin hyung. Kirim alamatnya saja sekarang. Aku dan Jin hyung otw kesana." Setelah selesai sang penelpon mematikan sambungan tersebut membuat Jimin menatap kearah hyungnya.

"V bilang, kita disuruh makan malam di restoran yang sudah dipesan oleh Jhope hyung." Jin hanya mengangguk apalagi setelah ia mengetahui lokasi restoran tak begitu jauh dari lokasi mereka saat ini.

"Ya sudah, kita kesana." Lisa yang sejak tadi diam mendengarkan kembali tersentak saat Jin mengajaknya bicara.

"Lis, kau pasti belum makan, kan. Jadi lebih baik kau ikut makan malam bersama Oppa dan member bangtan lainnya."

"Tapi Jin Oppa, aku tid.." Belum selesai Lisa bicara, Jin kembali memotongnya.

"Jangan menolak, Lis. Kali ini Oppa memaksamu untuk ikut." Baru juga ingin membantah, Jin kembali melanjutkan ucapannya.

"Please, Lis. Memangnya kenapa kau tidak ingin ikut. Apa kau tidak ingin makan malam bersama Oppa dan member Oppa?" Pertanyaan itu membuat Lisa mati kutu.

Dirinya tidak bisa menjawabnya. Secara faktanya dia malah sangat mengagumi salah satu dari member bangtan tersebut. Tapi jika harus duduk bersama dalam satu meja, dirinya tidak yakin bisa bersikap seperti biasanya.

"Bukan begitu, Jin Oppa. Hanya saja kalau ada yang melihat kita bersama, aku takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan." Balas Lisa sambil menatap lurus kedepan.

Jin menghela napas panjang, "Kau tidak perlu pikirkan itu, Oppa jamin tempatnya akan aman. Tidak akan terjadi apa apa. Jadi kau tidak perlu takut akan hal itu."

Lisa hanya mengangguk, dia juga bingung harus gimana. Berada di posisi yang membuatnya bimbang sekaligus tidak enak. Melihat Lisa yang mengangguk membuat Jin tersenyum.

Sepertinya keduanya tidak menyadari raut wajah masam Jimin yang duduk di samping Jin. Bahkan Jin tidak ikut melibatkannya dalam pembicaraan. Kemudian ia mengetik sesuatu di ponselnya tersebut sebelum mengirimkan pesan itu kepada V.

Mobil putih itupun melaju menuju ke restoran. Selama perjalanan hanya diisi oleh obrolan seru, tapi sepertinya hanya ada 2 orang saja yang terlibat sedangkan satunya tetap fokus dengan ponsel digenggamnya.

Hingga sebuah restoran yang dituju sudah terlihat dari posisi mereka saat ini. Untung saja area parkir di restoran tersebut cukup lenggang, jadi Jin tidak perlu kesulitan untuk memarkirkan mobilnya itu.

Mesin mobil pun mulai dimatikan oleh sang pemilik. Suara seatbelt terlepas mulai terdengar. Tak berselang lama, suara pintu terbuka mulai terdengar disusul langkah kaki yang berjalan keluar.

Sejenak Jin menatap kepergian dongsaengnya itu. Tapi tak ingin memikirkan hal itu, Jin langsung menoleh kearah Lisa yang tadi juga ikut menatap Jimin yang sudah terlebih dahulu keluar dari mobil.

"Ayo, Lis." Ajak Jin sambil membuka pintu disampingnya itu.

Lisa juga ikut keluar setelah Jin mengajaknya keluar. Keduanya kini melangkah bersama menuju ke lantai 2 restoran tersebut. Tentunya setelah Jin terlebih dahulu mengunci pintu mobil miliknya itu.

Keduanya mulai masuk kedalam restoran. Sejauh dari pandangan keduanya, bisa terlihat bahwa restoran ini tidak begitu ramai. Hal itu tentu membuat Lisa menghela napas lega. Setidaknya kemungkinan ia akan ketahuan akan semakin kecil.

Kini keduanya sudah sampai di lantai 2. Dan ternyata di lantai dua itu tidak sepenuhnya dipenuhi oleh meja dan kursi, tapi ada beberapa ruangan yang tertutup pintunya.

"Ayo," Jin mulai melangkah menuju kesalah satu ruangan. Lisa hanya mengikutinya dari belakang.

Begitu terbuka terlihat beberapa orang didalam ruangan tersebut. Dan orang yang ada didalam ruangan langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu begitu pintu tersebut terbuka.

Jin mulai melangkah kedalam meninggalkan Lisa yang kini semakin gugup untuk melangkah kedalam.

"Ayo, Lis." Perkataan itu membuat sebagian dari mereka menaikkan alisnya bingung. Dan sepertinya Jimin belum sempat bercerita tentang Lisa yang diajak Jin kemari.

Dengan menghela napas pelan, Lisa berjalan dibelakang Jin. Dan kini keduanya telah berada tepat didepan keenam pemuda tampan yang tengah menunggu pesanan mereka.

"Dia siapa, Hyung?" Sang maknae mulai bertanya lantaran penasaran dengan siapa yang datang bersama hyung tertuanya itu.

Memang saat ini Lisa dalam mode penyamaran, apalagi rambut panjangnya sengaja ia gedung dan dimasukkan kedalam topinya itu.

"Ooh ini, ayo kenalan dengan adik Hyung terbaru." Sontak saja kelima orang disana tambah penasaran, siapa dia itu. Berbeda dengan Jimin yang mulai duduk disamping V.

"Ayo, kenalan Lis dengan dongsaeng, Oppa." Mendengar kata Oppa membuat kelima orang disana menyakini kalau yang ada disamping Jin adalah seorang yeoja.

"Annyeonghaseyo, Lalisa Imnida." Mata kelima orang disana melebar begitu mendengar suara dan nama dari sosok di samping Jin.

Jin menatap dongsaengnya itu bingung, "Kalian kenapa? Terkejut kalau ini adalah Lisa."

"Lis, lepas saja penyamaranmu. Tidak akan ada dispatch disini, jadi tenang saja." Perlahan Lisa melepas topi putih miliknya, kemudian Lisa mulai merapikan rambut panjangnya yang sempat berantakan.

Pandangan kelima orang itu tak lepas dari Lisa yang tengah merapikan rambut pirangnya itu. Barulah setelah lumayan rapi, Lisa mulai melepas masker hitam miliknya.

Setelah terlepas, tatapan terkejut kembali menghiasi wajah tampan mereka.

"Beneran Lisa Blackpink." Suara itu berasal dari mulut Jhope. Lisa menundukkan kepalanya berniat menyapa sunbaenya itu.

Keadaan itu sempat hening beberapa saat sebelum seorang pelayan datang membawa pesanan mereka. Lisa juga sudah duduk, dirinya duduk di samping Jin dan Suga. Karena hanya tempat itulah yang tersisa.

Pesanan Lisa juga sudah datang, karena tadi sebelum kemari Jin sudah berpesan pada Jimin kalau dia minta 2 porsi makanan untuk dibaginya dengan Lisa.

Lisa dengan ganggu mencoba untuk memakan makanannya, ya walaupun sejujurnya dirinya sangat gugup karena bisa satu meja kembali dengan sang pujaan hati.

Bahkan sejak tadi jantungnya berdetak abnormal hanya gara gara bisa menatap pemuda di depannya itu secara langsung.

Siapa lagi kalau bukan Jungkook orangnya. Lisa juga berusaha menahan senyumannya yang rasanya terus terusan ingin terulas dari bibirnya itu.

Sejak tadi juga setelah keterkejutan mereka usai, kini tak pernah sepi terdengar sendau gurau dari member bangtan dan maknae dari Blackpink itu. Ya, walaupun awalnya sempat diwarnai oleh ke canggungan, tapi lama lama semuanya bisa membaur. Ya, walaupun. Tidak semuanya, hanya sebagian besar saja.








안녕하세요 Chingu✋😇

Tunggu kelanjutannya di Chapter depan, ya chingu😉. Ada yang tahu siapa kira kira orang itu? Kalau ada komen dibawah, ya. Siapa tahu dari kalian ada yang bisa menembaknya😍.

Fake Luv💔

🍁Viachi🍁


Fake Luv {Lisa Blackpink}Where stories live. Discover now