Chapter 5 {PDKT}

1.3K 64 0
                                    

"Gak bisa gak bisa! Udah tiga hari mereka menghindar dari kita! Gua harus tanyain sekarang juga! Harus!" Ucap Azkia sambil berjalan mondar mandir, Darra yang melihatnya pun ikut merasa kesal.

Sedangkan Cheisya, Naila dan Mauren. Mereka bertiga lebih memilih diam di kelas, bukan karna tak mau membantu namun Azkia dan Darra lah yang meminta mereka untuk tidak ikut campur. Karna bagaimana pun juga, Azkia dan Darra adalah dua gadis yang sedang dekat dengan dua orang diantara mereka.

Bukan hanya itu, Darra dan Azkia juga merasa Farel dan Kamal telah mencoba mempermainkan hatinya, mereka berfikir bahwa Farel dan Kamal sengaja membuat mereka berdua terbiasa dengan kehadiran dan banyolan yang selama ini mereka berikan. Tapi tiba-tiba tanpa salah apa-apa Kamal dan Farel justru menjauh dari Darra dan Azkia.

"Itu ada Ridwan! Gua mau tanya sama dia!" Darra menunjuk laki-laki bertubuh gempal yang kemarin sudah menyuruh Daniel masuk ke dalam kelas. Azkia ikut menyusul Darra yang sedang setengah berlari mencoba menahan Ridwan.

"Woy gendut berhenti lo!" Darra langsung menahan pundak Ridwan yang mencoba berjalan cepat menuruni anak tangga. Namun sayang, Darra sepertinya terlihat begitu kesal hingga ia menahan Ridwan dengan tenaga yang ia punya.

"Wan. Sekarang kita to the point aja deh, kemarin maksud lo nyuruh Daniel masuk ke dalem kelas apa?" Tanya Darra tanpa basa basi, yang ditanya pun memasang ekspresi bingung

"Kalo lo jujur, kita janji gak akan ngapa-ngapa in lo. Lagipula siapa juga yang mau ngapa-ngapa in lo" Sambung Azkia sambil melipat kedua tangan di depan dada nya

"Emm.. Itu.."

"Jangan emm itu emm itu! Tinggal jujur aja apa susah nya sih Wan?!"
"Eh Dar, bentar. Gua ngeliat satu santapan lagi" Azkia menepuk pundak Darra sambil melihat ke arah seorang laki-laki yang sedang berjalan santai, Deni.

"Den!" Sang empu langsung menengok ke arah Azkia, laki-laki berponi tengah dengan kacamata besar nya itu mulai merasa panas dingin. Ia gugup.

"Biasa aja kali, gak usah gemeteran gitu" Ucap Azkia se tenang mungkin dengan kekehan nya "Gua cuma mau lo jujur. Bukan mau bunuh lo hidup-hidup" Azkia mulai menatap Deni dengan tatapan membunuh nya.

"Sekarang jujur sama gua. Lusa kemarin, pas Farel dari toilet dan gua lagi merhatiin dia diem-diem kenapa lo langsung narik paksa dia sampe dia nengok ke arah gua terus dia langsung natap gua datar dan jalan buru-buru masuk ke dalem kelas?" Azkia mengubah tatapan nya menjadi tatapan tajam.

"Itu, Kia.. Jadi.. Apa ya"

"Gak usah bertele-tele! Mau? Poni lo yang cetar itu gua gunting sekarang?!" Ancam Azkia yang langsung dibalas gelengan cepat oleh Deni.

"Farel sama temen-temen nya yang minta" Deni menjelaskan sambil memandang ke arah lantai.

"Minta apa? Jelasin Den!" Desak Azkia, Deni terkejut dan tak mau berbicara lagi. Ia langsung menuju kelas nya dengan berjalan cepat "Lo belum jelasin semua nya, Deni! Jangan kabur lo!"

Sedangkan Darra langsung berlari menghampiri Azkia dengan senyuman nya "Ridwan tadi udah jujur sama gua, jadi temen-temen sekelas nya emang diminta sama mereka ber lima buat ngode kalo ketemu salah satu diantara kita, mereka ber lima disuruh menghindar. Jadi intinya-" Darra mencoba mengatur nafas "Farel, Kamal, Steven, Daniel dan Zayn lah pelaku utama nya!" Lanjutnya dengan nada menggebu-gebu

"Tapi kenapa? Salah kita apa coba?" Desis Azkia, Darra mencolek lengan Azkia sambil melirik ke arah kelas IPA 2. Disana Farel dan Kamal disusul Zayn, Steven, dan Daniel sedang menatap mereka berdua dengan tatapan menyesal.

"Keluar juga mereka!" Gumam Azkia sambik menatap mereka dengan tatapan memangsa "Tunggu apalagi? Ayo!" Sambung Darra. Mereka berdua pun langsung menghampiri lima laki-laki itu dengan langkah tegap.

AZKIA [TAMAT]Where stories live. Discover now