[63]

957 140 3
                                    

"Gue ga ngerti Kak, kenapa bisa Kevin ga sadar selama ini. Udah hampir seminggu, belum lagi kita ga tau Hyun-Joon di mana."

Jacob mijit pelipisnya, pusing sendiri.

Kevin ga ada progres sama sekali, sampai akhirnya Jacob minta ke Sang-Yeon untuk telpon keluarganya, minimal kakaknya yang dateng.

Seul-Gi begitu dikabarin kemarin katanya bakal langsung terbang ke sini. Sang-Yeon awalnya ga enak bilangnya, tapi mau gimana lagi.

Jaga-jaga aja kemungkinan terburuk terjadi dan mereka telat ngasih tau keluarga Kevin. Ga mungkin kayak gitu.

"Pernapasannya bermasalah terus beberapa hari belakangan. Yang awalnya sehari sekali, sekarang bisa sampai tiga kali dokternya panik dalam sehari. Hari ini juga."

Jacob masih dalam sesi curhatnya ke Sang-Yeon, karena emang dia yang nungguin Kevin 24 jam selama Sang-Yeon balik ngurusin perusahaan.

Dia ga fokus kerja, Jacob bahkan sampai minta deadline-nya diundur dan Yu-Ju juga nanya apakah Jacob butuh ditemenin atau engga.

Jacob sama Kevin emang deket karena sama-sama dari Kanada. Mereka nyambung kalau ngobrol. Cuma ya kalau udah gabung sama yang lain biasanya Kevin bakal lebih deket ke Chan-Hee atau Young-Hoon dan Jacob ke Sang-Yeon atau Hyun-Jae.

Tapi tetep aja, Jacob merasa bertanggung jawab jagain Kevin karena udah dia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Kevin kuat, kok. Selama ini dia masih bisa bertahan dengan kondisi kehidupan separah itu, kan? Kali ini pun akan sama."

"Tapi gimana kalau justru ini udah batasan tubuhnya, Kak ...?"

Jacob beneran takut kalau Kevin kali ini ga selamat.

Selama temenan, Jacob udah pernah liat Kevin sekarat tahun lalu karena pendarahan lengannya. Dan tahun ini keulang lagi, dengan kasus yang berbeda.

Bahkan Jacob ga tau apakah sebelumnya Kevin pernah sekarat juga atau engga dulu mengingat masa lalu Kevin yang buruk banget.

"Kak Seul-Gi di lobi, gue jemput dulu ya, Cob," kata Sang-Yeon setelah meriksa ponselnya yang barusan bunyi.

Sang-Yeon ninggalin Jacob yang masih duduk sendirian di sofa depan ICU.

Di sela-sela keheningan itu, ponsel Jacob geter dan nama Yu-Ju muncul di layarnya.

"Iya, Na," sahut Jacob pelan.

Semalem Jacob tidur tapi dibangunin sama perawat sekitar jam dua malem karena Kevin drop, napasnya sempet ga kedeteksi. Setelah panik itu Jacob ga bisa tidur lagi, makanya badannya lemes banget.

"Kevin udah sadar?" suara Yu-Ju pun menyiratkan kekhawatiran karena denger suara Jacob yang kayak gitu.

"Belum."

"Aku ke sana, ya? Aku temenin kamu nanti, sekalian pulang sebentar ketemu Mama."

Jacob diem sebentar. "Kerjaan kamu gimana nanti kalo ke sini? Terus Kevin udah kamu bilangin ke bosnya kalo sakit?"

"Studio lagi rame, sih, apalagi ini MUA satunya si Um-Ji mendadak izin juga lama banget. Tapi masih ada yang bisa gantiin aku, kok.

"Aku juga udah bilangin kalo Kevin dirawat di Seoul."

Jacob liat Sang-Yeon yang dateng diikutin sama Seul-Gi. Wajahnya pucet, mungkin kurang tidur karena mikirin adiknya.

"Ya udah kalo gitu. Hati-hati ke sininya. Nanti aku jemput di bandara terua aku temenin ke rumah Mama."

Life Is Not Only Yours (Book 2) || The BoyzWhere stories live. Discover now