Seharusnya, aku sudah tahu. Bahwa sejak awal kau memang sudah tak lagi di sini. Hanya saja, aku terlalu sulit untuk merelakanmu.
Aku sudah mencintaimu terlalu lama jika kenyataannya aku harus berhenti sekarang.
Yang pada kenyataannya, aku bisa kehilanganmu kapanpun. Dan itu adalah salah satu alasan, mengapa aku begitu ingin tahu kau ada di mana dan dengan siapa saja.
Karena setiap orang mencintai dengan caranya masing-masing.
Ada dua korelasi antara menggenggam terlalu erat dan memberi terlalu banyak ruang--kehilangan.
Kau: mungkin hanya belum mengerti caraku mencintaimu.
Aku mencintaimu dengan rasa takut yang tak pernah mampu kutulis.
Sebab aku, telah menjadikanmu degub jantung yang memberi sebuah kehidupan.
Sebab aku, telah menjadikanmu hela nafas yang setiap saat aku butuhkan.
Aku tak pernah bisa
Mencintaimu dengan sederhana.
Aku tidak rumit, aku cuma tidak tahu bagaimana caranya mencintai
Tanpa menyakiti diri sendiri.
YOU ARE READING
PUISIKOPAT
PoetryTak pernah cukup kata-kata untuk mencintaimu, biar puisiku saja yang memilikimu lebih dari kenyataan. PEREMPUAN, CINTA DAN LUKA (KUMPULAN PUISI)
