DIECINUEVE

4.3K 264 8
                                    

Kring!

Terdengar suara ponsel Nat yang sontak mengganggu pasangan kekasih yang semalam memuaskan hasrat mereka.

"Siapa sih?" Gerutu Nat dengan suara bangun tidurnya.

Nat meraba nakas dan mengangkat ponselnya kemudian di tempelkan ke telinganya sambil menatap Arlent yang masih di pelukannya. Tidurnya sudah seperti anak tak berdosa. Lucu.

"Halo?" Ucap Nat.

"Nat, sepertinya kamu harus pergi pagi ini. Ahmed mau mengundurkan diri dan katanya alasannya mau dia katakan kalau kamu di cafe." Terdengar suara Camela dari seberang.

Nat mengerutkan keningnya mendengar kata Ahmed yang mau mengundurkan diri. Lalu dia mengiyakan permintaan Camela kemudian mematikan ponselnya.

"Siapa, honey?"

Nat melirik ke sampingnya melihat Arlent menatapnya. Nat tersenyum melihat wajah bantal Arlent. Dia memajukan badannya dan mengecup kening Arlent lembut. Arlent menutup matanya saat Nat mencium keningnya.

"Gimana tidurnya?" Tanya Nat setelah mencium kening Arlent.

"Terlalu nyenyak hehe." Arlent menyengir.

Nat tersenyum manis mendengarnya lalu dia kembali memajukan badannya dan..

Cup

Nat mencium sekilas bibir Arlent lalu berdiri. Arlent yang baru bangun jadi terdiam saat merasa bibir lembut Nat di bibirnya. Nat mengambil bajunya dari lemari.

"Hm aku disuruh harus ke cafe sekarang. Kita sarapan di sana, ya." Ucap Nat sebelum masuk kamar mandi.

*

Nat berdiri di bawah aliran air shower memikirkan kenapa Ahmed memutuskan mengundurkan diri. Entah kenapa hatinya seperti ada yang mengganjal.

"Kalau Githa disini, aku jadi takut dengan kehadiran Edgard. Semoga baik-baik saja." Gumamnya.

Sementara Arlent, dia masih di kasur dengan balutan selimut dan AC yang masih menyala membuatnya semakin terlelap dalam tidurnya.

Nat mempercepat mandinya dan memakai bajunya di kamar mandi lalu keluar. Dilihatnya Arlent tertidur lelap membuatnya tersenyum.

"Arlent, mau tidur atau ikut aku?" Tanya Nat di samping Arlent.

Arlent menggeliat merasakan usapan halus di kepalanya. Ya, Nat sedang mengelus lembut kepala Arlent. Nat tersenyum melihat Arlent membungkus dirinya semakin erat dengan selimutnya.

"Sayangg.. aku sudah mandi uhm kamu gamau ikut sarapan denganku hmm?"

Nat berbisik sensual di telinga Arlent membuat pemilik telinga itu menggeliat dan memeluk Nat lalu menariknya tertidur di atasnya. Nat terkekeh melihat Arlent menatapnya dari bawahnya. Yap, Arlent menarik Nat keatas tubuhnya seperti semalam.

"Kamu kok wangi sih?" Ucap Arlent dengan suara khas bangun tidurnya.

"Kamu kok masih muka bantal sih?" Ucap Nat sambil tersenyum manis.

Arlent bukannya marah malah terkekeh sendiri lalu dia mencium bibir Nat lembut. Nat membuka bibirnya membiarkan Arlent menjelajah dalam mulutnya.

Tangan Arlent yang tadinya memeluk Nat mulai memeras pinggul Nat lalu menepuknya nakal. Nat terkekeh saat Arlent mengerang nikmat saat kaki Nat menekan miss V dan klitoris kekasihnya itu.

"Aarrghh kau selalu membuatku hilang akal, Nat." Erangnya.

"Ya sudah, mandi sana." Kata Nat sambil turun dari ranjang itu.

Te Voy A Amar (GXG) {FIN}Where stories live. Discover now