2. OXYGEN Ch. 1

13K 837 94
                                    

Dipublikasikan 06 Des 2019

"P'Gui kha, Khim datang untuk shiftku."

Aku melepaskan apron kotorku dan berbalik untuk menyapanya. Hari ini, aku bekerja shift pagi karena orang yang seharusnya bekerja untuk shift itu tidak masuk. Sekarang, aku berpikir haruskah aku pergi berjalan-jalan sebentar karena cuacanya sangat nyaman dan dingin. Sudah lama sejak aku punya waktu bebas seperti ini. Jadi, ini sangat berharga. Ketika libur semester, kami mengalokasikan shift dengan gaya lama. Aku harus melakukan rutinitas yang sama setiap hari. Melakukan shift malam lalu menghabiskan waktuku untuk tidur di pagi hari. Tapi ketika semester dimulai dan segera setelah junior yang pulang kerumah ketika liburan datang untuk bekerja, lalu pembagian shift akan berubah lagi.

Kring.

Aku sedang mengangkat tas untuk menggantungkannya di bahuku dan berhenti sebentar ketika melihat wajah familiar berjalan masuk ke kafe.

"Ray?"

Si pemilik nama yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya menghentikan tangannya dan melihat keatas.

"Ai'Gui!" Dia berjalan kearahku, tersenyum hingga matanya hampir tertutup. "Kenapa kamu ada disini saat ini?"

"Yah ada seseorang yang tidak masuk pagi ini. Tapi sekarang aku mau pergi."

Ray adalah teman yang juga mahasiwa tahun ke empat dari Fakultas Agriculture, yang aku kenal sejak kontes Moon-Star ketika kami ditahun pertama. Dia perwakilan dari fakultas nya di kontes. Aku baru ingat kalau dia adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengawasi penampilan partisipan tahun ini.

"Yeah. Kamu harus beristirahat kadang-kadang. Aku melihat kamu bekerja setiap hari. Apa kamu tidak lelah?

"Aku punya waktu untuk istirahat..." Aku tersenyum sedikit ketika aku melihat dia melihatku tidak percaya. "Apa yang kamu lakukan disini? Bukankah kamu harus mengawasi junior?"

"Ohh ya... hari ini siapapun yang bertugas mengawasi akan menyediakan makanan dan minuman untuk junior. Tapi hanya sedikit dari mereka. Setelah selsai, kami akan menyediakan pesta lebih besar untuk mereka. Aku bisa membiarkan junior makan ketika mereka istirahat."

Aku mengangguk tanda mengerti lalu menerima kertas berisi daftar pesanan dari Ray. Ketika aku melihat daftar, ada lebih dari tiga pulih item terdaftar dan merasa bersyukur ke Tuhan aku belum pulang. Kalau tidak Khim pastinya akan pingsan menangani pesanan sendirian.

🎵 Nong-Ray jawab telepon. Nong-Ray jawab telepon 🎵

Aku sedang menyiapkan minuman yang ada di daftar. Aku mencoba menahan tawa ketika mendengar ringtonenya. Si pemilik ponsel buru-buru mencari ponsel di tasnya.

Suara yang terdengar dari ponsel Ray adalah suara seorang pria tapi melengking sepeti suara wanita.

"Sekarang... ya.. ya... bisa.. bertemu."

Aku mengangkat alisku ketika melihat Ray berdiri, membawa tas nya dan berjalan ke arahku.

"Senang bertemu denganmu lagi setelah sekian lama. Tapi aku mendapatkan panggilan darurat."

Aku melihat ke daftar item yang sudah ditandai dengan harga dan tersenyum.

"Cukup adil"

"Jadi aku ingin memintamu untuk mengantarkan pesanan ini ketempat latihan. Itu ada di aula besar. Sekarang mereka sedang berlatih berjalan. Pergilah kesana, kamu tinggal masuk saja dan tunjukkan dirimu."

Aku melihat ekspresi depresi di wajahnya. Aku tidak bisa menolaknya jadi aku hanya bisa mengangguk setuju.Sebenarnya, aku pikir aku bisa berjalan-jalan. Tapi hanya berhenti untuk mengantarkan pesanan ini pun tidak akan mengacaukan apapun.

OXYGEN Novel (Terjemahan Indonesia)Where stories live. Discover now