" Part 17 "

1.2K 34 7
                                    

Keesokan harinya

     Pagi nya mereka pun sarapan dengan tenang dan tidak ada keributan

Namun...

" Fatim, nanti kamu tidak usah masuk sekolah dulu y, karena kamu masih belum sembuh " ucap Sajidah

" G ah kak, Atim mau masuk sekolah takutnya ketinggalan pelajaran " ucap Fatim

" Tapi Fatim kam--- " ucap Sajidah terpotong oleh Fatim

" Please ya kak, boleh ya boleh " pinta Fatim dengan puppy eyes

" Ya sudah, tapi kalau ada apa apa bilang sama kakak dan kamu Saaih jagain adiknya " ucap Sajidah kepada Sajidah

Saaih pun mengangguk

" Makasih kak Jidah " ucap Fatim

Sajidah pun tersenyum

Dan...

" Yu bang " pinta Iyyah kepada Thariq

" Lho yyah ko g bareng Saaih " tanya Sajidah

" G kak, biar Saaih bareng Fatfat " ucap Iyyah

" Ya sudah Iyyah berangkat dulu y, Assalamualaikum " ucap Iyyah

" Waalaikumsalam "

" Ya udah semuanya Atim siap siap dulu y " ucap Fatim

Setelah siap siap

Skip di sekolah

" Ya sudah Abang masuk ke kelas dulu y, Atim kalau ada apa apa bilang y sama Abang " ucap Saaih

" Iya bang " ucap Fatim

" KHmm "

Saaih dan Fatim pun menengok orang tersebut

" Maaf disini ada orang " ucap Fateh lalu pergi

" Eh eh Fatehhhhhhh " teriak Fatim

" Sudah biarkan " ucap Saaih

Fatim pun langsung terdiam dan berjalan menuju kelasnya

Saaih yang melihat itu pun terheran

Thariq dan Iyyah POV

" Ya sudah bang, Iyyah masuk ke kelas dulu y Assalamualaikum " ucap Iyyah

" Waalaikumsalam " ucap Thariq

   Setelah Thariq mengantarkan Iyyah, ia pun langsung pergi ke tempat kerjanya

Sesampainya...

   Thariq pun memasuki tempat kerjanya dan juga ia melaksanakan tugas nya sebagai D.O.P

Namun...

  Saat dia sedang bekerja, ia  merasakan adanya api di tempat pekerjaan

Lalu ia pun terkejut

  Dan Thariq pun ingin pergi dari tempat itu, namun ia teringat akan orang orang disana

Ia pun membantu orang orang di sana untuk keluar

   Dia tidak peduli dirinya kesakitan tapi ia lebih mementingkan orang lain

" Uhuk..uhuk...uhuk...cepat keluar semuanya sebelum  api membesar "

Itulah yang dikatakan nya

Namun...

Ia merasakan adanya sesak di dadanya, ia terus memegang dada nya

   Dia benar benar tak peduli keadaannya dia tetap membantu orang lain

" Keluar semuanya "

Thariq terus berteriak

Please Come Back!!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora