Saat malam harinya, mereka pun terus menunggu hasil dari pengobatan adik nya itu dengan rasa nya yang sangat kecewa, sedih, dan senang ataupun seperti rasa bercampur aduk
Lalu umi dan abinya pun datang, Sohwa yang melihat itu pun benar benar kesal ia sangat kecewa kepada orangtuanya di saat adiknya sedang sakit dan orangtuanya hanya bersenang senang untuk mengurusi persidangan terutama Abang nya itu yang sedari kemarin tidak ada kabar ia hanya begitu cepat pergi
" Kemana saja kalian pergi, kau tidak lihat anak mu yang tengah melirih kesakitan, tetapi kalian malah berdua mengurusi persidangan, lupakan saja persidangan bodoh itu kami tidak butuh, memang benar kalian sudah termakan oleh egois kalian " kesal Sohwa lalu pergi
Umi dan Abi yang mendengar itu hanya bisa menatap anaknya itu dengan terdiam
* Ada apa dengan anak ku * batin mereka dengan bingung
" Jangan terdiam saja, lihat lah keadaan anak kalian " ketus Iyyah dengan tatapan sinis nya
Umi dan Abi pun mengangguk serta memasuki ruangan tersebut, tentu benar ternyata anak nya itu benar benar sangat pucat sekali
" Fatehhhhh, apa yang terjadi dengan mu nak " ucap umi dengan menangis
" Sudahlah jangan bersedih, aku tahu ini memang benar benar sangat sakit untuk di tatap, lebih baik berdoalah kepada Allah agar Fateh cepat di beri kesembuhan " sahut Abi
Umi pun membalasnya dengan mengangguk
Lalu di larut malam nya, mereka pun memasuki ruangan tersebut dan menunggu Hendra menyampaikan hasil pengobatan itu
Tetapi, apa yang terjadi ternyata Hendra tidak ada di ruangan ini ia benar benar sedang memeriksa pasien lainnya
Dan mereka pun tertidur di sofa hingga pagi harinya, beberapa 5 hari kemudian mereka pun menunggu hasil pengobatan, namun di setiap pagi dan siang Hendra pun tak kunjung datang seperti beberapa hari yang lalu, Hendra pun hanya memeriksa nya dan pergi
Dan di saat sore harinya Hendra pun sudah mengumumkan kalau keadaan Fateh sudah baik baik saja, namun Fateh benar benar tidak boleh kelelahan ia benar benar harus sembuh total jika tidak itu akan menyebabkan nya lagi.
Mereka yang mengetahui itu pun lalu menghampiri Fateh dan memeluk nya dengan wajah yang gembira itu
**************
" Mi bi, baru beberapa bulan kami tinggal disini, memang nya kalian sudah tidak rindu lagi dengan suasana di rumah ini " pinta Saleha dengan suara keras yang membuat seisi ruangan di rumah ini menjadi tegang
" Sudahlah nak, kita lihat saja hasilnya pasti akan membawakan yang terbaik " ucap umi yang berusaha menenangkan anaknya itu
Sedangkan lain hanya menatap mereka dengan sendu
Sesampainya di tempat persidangan mereka benar benar sangat ragu untuk mendengar kan ini semua, Atta selaku Abang dari ke sepuluh adiknya itu benar benar sangat frustasi
Sedangkan Sohwa dan Sajidah mereka hanya saling menutupi telinga mereka, karena mereka benar benar tidak ingin sekali mendengar berita buruk ini, sementara Thariq ia pun memeluk adik perempuan nya begitu pun juga dengan Saaih yang memeluk Fatim, serta juga Fateh, Muntaz, Saleha, dan Qahtan mereka sudah mengeluarkan air mata, mereka benar benar tidak ingin berpisah tapi apalah daya memang waktu begitu cepat untuk memisahkan mereka
Tuk...tuk..tuk...
Suara palu yang sudah di pukul oleh pengadilan
" Assalamualaikum wr.wb, baik bapak Halilintar Anofial Asmid dan Ibu Lenggogeni Faruk, menyatakan penceraian kalian atas tuntutan aga--- " ucap pengadilan
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Come Back!!
RandomKENAPA yang dulu aku mendapatkan kebahagiaan sekarang berubah menjadi kesengsaraan 😓