Episode 1: Bagian 1. Putri Naila

11K 228 14
                                    

Episode 1. Revan dan Putri Naila

Bagian 1. Putri Naila


Wajah yang tampan, tubuh yang kekar atau keahlian dalam bermain pedang yang hebat, bukanlah jaminan akan bisa selamat dari kesalahan menghadapi aturan yang ketat di Istana Negeri Meanda.

Siapa saja pasti akan melakukan kesalahan. Apalagi jika belum memahami dengan benar semua aturan-aturan itu.

Tetapi, sebagai orang baru, yang tidak mengerti apa-apa, walau sering melakukan kesalahan, Revan merasa dirinya baik-baik saja. Karena dia sudah tidak peduli. Kalaupun dipecat, tidak masalah. Dia justru senang.

Tetapi lagi, apakah dia memang bisa selamat jika menghadapi Putri Naila?

Entah itu di dipecat atau tidak, Putri Naila tidak akan melepas orang yang telah bersalah di hadapannya. Salah-salah, hidup Revan sendiri yang akan dipecat oleh Putri itu dari dunia ini.

Kau harus berhati-hati Revan. Jangan sembarangan di hadapan Putri Naila.

(paragraf di atas ini adalah perubahan setelah edit terbaru -Feb 2018-. Paragraf selanjutnya, nanti diperbaiki lagi. Kalau sempat.)

Karena Naila dipanggil dengan gelar Baginda Putri, maka dia adalah anak dari seorang Raja. Yang lebih pastinya lagi, karena seorang Putri, maka Naila adalah seorang perempuan. Saat ini, Putri Naila berusia 16 tahun.

Putri Naila adalah anak satu-satunya dari Raja Iszi dan Ratu Farie. Anak semata wayang tersebut, tidak hanya mendapatkan kemanjaan yang berlebihan, namun juga mendapat kekuasaan yang berlebihan. 

Dibanding Raja dan Ratu, karena sikapnya, Putri Naila menjadi sosok yang paling menakutkan di lingkungan Istana Mewata.

Tidak hanya cerdas, putri mahkota tersebut juga dikenal bengis, tidak kompromis, sadis dan tidak logis. Cerdas dan tidak logis itulah yang membuat para pekerja Istana Mewata enggan berurusan dengan Putri Naila. Walaupun berusaha menghindari urusan dengan sang Putri, namun malangnya, nyaris segala urusan di dalam istana tersebut, Putri Naila selalu ingin ikut campur.

Lain dengan halnya dengan seseorang yang bernama Revan. Revan berbeda dengan Putri Naila karena Revan adalah seorang laki-laki. Revan bukan keturunan raja. Lelaki tampan itu adalah rakyat jelata yang memiliki ketangguhan dalam menggunakan dua pedang di kedua tangannya sekaligus. Kemampuan yang jarang ditemui di Negeri Meanda.

Lelaki itu baru saja diangkat menjadi anggota dari Pasukan Pengawal Keluarga Raja. Pasukan yang khusus ditugaskan untuk memberikan pengawalan secara pribadi terhadap anggota keluarga Raja. Keluarga raja yang terdiri atas Raja, Ratu dan Putrinya.

Walaupun sama-sama pasukan pengawal namun Pasukan Pengawal Keluarga Raja berbeda dengan Pasukan Pengawal Istana. 

Jika Pasukan Pengawal Keluarga Raja ditujukan pada individunya, maka Pasukan Pengawal Istana ditugaskan untuk menjaga keamanan Istana secara keseluruhan. Walaupun juga menjaga orang-orang yang berada dalam lingkungan istana, termasuk Keluarga Raja, Pasukan Pengawal Istana tidak memiliki kekhususan seperti Pasukan Pengawal Keluarga Raja.

Saat ini Revan berusia 20 tahun. Selama bekerja sebagai anggota Pasukan Pengawal Keluarga Raja, Revan tidak pernah sekali pun berurusan dengan Putri Naila. Bukan karena tidak memiliki urusan, namun karena sengaja dibuat untuk tidak berhadapan dengan sang Putri bengis tersebut.

Sebagai orang baru yang benar-benar baru di dalam lingkungan Istana Mewata, Revan diduga akan menghadapi masalah besar jika harus berhadapan dengan Putri Naila. Oleh pihak yang bertanggung jawab atas keberadaannya di Istana Mewata, Revan dikhawatirkan akan bermasalah dalam tata aturan sopan santun yang ketat. Khususnya aturan ketika menghadapi anggota Keluarga Raja, khususnya lagi berhadapan dengan Putri Naila.

Pewaris TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang