💫 Bagian 24

597 69 2
                                    

Aku terjatuh dan terjebak pada lingkaran hitam, uluran tanganmu sangat dibutuhkan. Tarikan penuh kebahagiaan ku tunggu, hingga aku bisa keluar dari lingkaran hitam nan gelap ini.
•••

Keesokannya Senja memilih untuk berangkat ke sekolah, baru saja kakinya menginjak koridor sekolah

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Keesokannya Senja memilih untuk berangkat ke sekolah, baru saja kakinya menginjak koridor sekolah. Banyak pasang mata menatapnya sinis, bisik-bisik dari beberapa murid terdengar oleh Senja.

"Dia yang psychopath itu kan?"

"Iya dia psychopath."

"Pembunuh."

"Padahal Adik kelas kita itu gak ada salah apa-apa loh."

"Kok bisa ya."

"Psychopath kenapa gak keluar aja dari sekolah."

"Malu-maluin nama sekolahan aja."

"Kalau gue jadi dia, malu buat menginjakan kaki di sekolah ini."

"Gak ada tempat buat psychopath kaya dia."

"WOY!!!"

Senja tersentak, bahkan koridor yang tadinya ramai langsung sunyi saat seseorang berteriak. Senja membalikkan tubuhnya, ia menatap Fajar yang melangkah ke arahnya.

Tatapan mata Fajar menusuk pada setiap murid-murid yang membicarakan Senja negatif.

"SEKALI LAGI GUE DENGER LO NGATAIN SENJA PSYCHOPATH, LO BERHADAPAN SAMA GUE!!"

"Tapi emang bener dia psychopath."

Fajar menoleh pada pemuda yang bersuara, ia melangkahkan kakinya mendekat, "apa lo bilang?"

"Dia emang psychopath."

"Punya bukti?"

Pemuda tersebut tersentak saat Fajar mencengkram kerah bajunya, "lepas."

"Gue ingetin ya sekali lagi, kejadian di gudang. Itu gak bener, lo udah tertipu."

Fajar berdecak, ia menarik lengan Senja untuk menjauh dari murid-murid yang memandangnya rendah.

"Fajar, lepas."

Fajar terus menarik lengan Senja, ia membawa Senja ke rooftop sekolah. Mencari suasana sepi agar tidak terganggu oleh murid-murid lainnya.

"Mana Senja yang gue kenal?!"

Senja menatap Fajar tidak mengerti, "apa?"

"Senja yang galak, Senja yang nyolot, Senja yang gak tau malu. Gue butuh Senja yang seperti itu. Bukan Senja yang sedih, yang terima apa adanya, yang merasa cuek saat dirinya direndahkan. Gue gak suka."

"Gue yang direndahkan kenapa lo yang marah?!"

Fajar melangkah mendekati Senja, "karena gue peduli sama lo."

Cinta Dua WaktuTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon