Vol. 26

54 7 0
                                    

Happy Reading guys💜

Don't forget give your vote and comment 💜

I'm sorry kalau ada yang typo😔
Karena idlrval just human biasa yang penuh dosa dan tempatnya salah😣

Love you~

🥀🥀🥀

Langit masih gelap. Matahari masih enggan muncul dari tempatnya. Tapi hal itu tidak membuat semangat Revan untuk jogging tertunda.

Sejak jam 5 tadi, ia sudah keluar rumah dan pamit untuk pergi jogging. Liova sudah bangun karena mendengar suara dari luar kamarnya.

Selagi menunggu Revan pergi, Liova memasak sarapan untuk Revan serta Hana yang masih tertidur.

Stok makanan di kulkas Hana terbilang cukup lengkap, jadi Liova memasak nasi goreng dengan toping udang yang tersedia di kulkas.

Liova bebas menggunakan seluruh bahan masakan karena rumah Hana seperti rumah keduanya. Hana tidak pernah melarangnya, bahkan malah menyuruhnya.

Liova tersenyum saat makanannya sudah tersaji di meja makan. Suara gemericik air menandakan Hana sudah bangun dan sedang mandi. Ia tinggal menunggu Revan pulang dari kegiatan paginya.

"Wah, kamu yang masak semuanya, Va?" kagum Hana yang berjalan menghampiri Liova yang sedang menuangkan susu kedalam gelas. Liova tersenyum lalu mengangguk.

"Kebiasaan di rumah Nenek, Mah. Tiap pagi, Liova yang siapin sarapan disana." ungkap Liova sambil menaruh gelas di samping masing-masing piring yang tersaji nasi goreng buatannya.

Hana mengangguk, "Terus bagaimana kondisi nenek kamu?" tanya Hana lalu menyeruput susu yang disajikan Liova.

Liova tersenyum, "Nenek udah tenang disana, Mah. 2 tahun lalu Nenek kondisinya melemah dan beliau gak mau dibawa ke RS dia cuma mau dirumah sama Liova dan Bunda." jelas Liova dengan nada sendu.

Ingatannya kembali terputar disaat ia tinggal di rumah neneknya. Charlotte adalah orang yang paling menyenangkan dan hatinya bagai malaikat. Bahkan katanya, wajah Liova sangat mirip saat ia muda.

Ah, Liova jadi rindu.

Hana menggaruk tengkuk lehernya salah tingkah, ia menggenggam tangan Liova. Menyalurkan semangatnya kepada gadis itu.

"Maaf, ya. Mama malah menyinggung hal itu."

Liova tersenyum sambil menggeleng, "Enggak, Ma. Bakal ke ungkap juga akhirnya, kok. Mama gak perlu minta maaf ya." ucap Liova dengan senyuman yang masih lengket di wajahnya.

Inilah yang Hana suka dari Liova. Liova adalah gadis yang santun dan pandai mengontrol emosinya. Sejak dulu Hana sudah menyukai Liova sejak pertama kali Revan mengenalkannya.

"Mama? Udah bangun?"

Revan datang diantara Liova dan Hana. Ia tersenyum lalu menyalami Hana.

"Kamu kira Mama bisa tidur sampe siang? Emangnya kamu."

Revan jadi panik, "Mama jangan gitu, dong. Ada Liova tau."

"Tanpa Mama bilang aku udah tau kali kamu tuh gimana." sahut Liova lalu disambut tawa oleh Hana. Revan tersenyum kikuk lalu mengambil tempat disamping Liova.

"Ma, abis sarapan Revan sama Liova mau ke makam Papa sama Ayah. Mama mau ikut?" tanya Revan lalu memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. Hana tersenyum sambil menggeleng.

Universe✓ REVISIWhere stories live. Discover now