11-Ignored

2.2K 285 32
                                    

~~Happy Reading~~

[Y/N] dan kedua sahabatnya tengah berjalan di koridor menuju tempat parkir. Sekolah mulai sepi karena bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.

"[Y/N], dimana sepeda [F/C]mu itu? Sudah lama aku tidak melihatnya. Apa sedang diperbaiki?" Tanya Yaya.

"Hei, sepedanya kan sudah berganti warna menjadi warna jingga" ucap Ying sambil menyenggol lengan Yaya dengan senyum jahil di bibirnya.

[Y/N] melotot. "Apa sih kau ini"

Yaya tertawa kecil. Sementara Ying tertawa keras. Tak terasa mereka sudah sampai di tempat parkir.

"Kau lihat kan, Yaya. Sang pangeran sudah siap di atas keretanya untuk menunggu kedatangan tuan putri" celetuk Ying saat melihat Solar duduk di atas motornya sambil bermain ponsel.

"Sekali lagi kau berbicara yang tidak-tidak, aku tidak akan memberimu brownis coklat buatan Kak Hana lagi" ancam [Y/N].

"Curang!" Seru Ying dengan wajah terkejut.

"Sudah-sudah, sepertinya pertengkaran [Y/N] tidak lagi dengan Solar, tapi denganmu Ying" ucap Yaya.

"Sudahlah, aku pulang dulu" ucap [Y/N] lalu berjalan meninggalkan kedua sahabatnya sambil melambaikan tangan pelan.

"Hai Solar" sapa [Y/N] dengan riang sesampainya di motor Solar.

Lelaki itupun memasukkan ponselnya ke saku jaket dan tersenyum lebar. "Hai"

Ia pun memberikan helm cadangan kepada [Y/N]. "Hei, mau pergi ke suatu tempat?"

[Y/N] menerima helm itu dengan dahi berkerut. "Kemana?"

"Taman kota. Sudah lama kita tidak ke sana. Dulu kita sering ke sana saat SMP kan?"

[Y/N] nampak berpikir. Lalu ia mengangguk. Hal itu mengundang senyum senang di wajah Solar.

----------

Taman kota di sore hari terlihat ramai. Mulai dari anak sekolah, keluarga, hingga pasangan kekasih berlalu lalang di sana. [Y/N] tersenyum sambil mengenang kebersamaannya bersama lelaki di sampingnya semasa kecil. Ia melirik Solar yang tengah berkutat pada ponselnya.

"Perhatikan jalan di depanmu. Jangan sampai kau menabrak sesuatu hanya karena ponsel" ucap [Y/N]. Solar hanya menampilkan cengirannya. [Y/N] menghela napas.

"Hai Solarlicious!! Sore ini Solar sedang berada di taman kota. Tapi Solar tidak sendirian, ada [Y/N] yang menemani" ucap Solar pada ponselnya. [Y/N] sedikit terkejut karena Solar mengarahkan kamera ke wajahnya. [Y/N] hanya tersenyum kaku saat dirinya ikut terekam dalam live instagram Solar.

Sudah 20 menit Solar berbicara panjang lebar di instagram. Hal itu membuat [Y/N] merasa dilupakan.

"Solar, ayo kita ke sana. Di sini terlalu ramai" ajak [Y/N] sambil menarik pelan lengan Solar.

"Sebentar, [Y/N]. Di sini pemandangannya bagus sekali untuk mengambil gambar" ucap Solar tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel. [Y/N] berdecak sebal. Ia pun berjalan meninggalkan Solar dengan rasa kesal.

Ia pun menemukan kursi panjang di bawah pohon dan memutuskan untuk duduk di sana. Di sana tidak terlalu ramai, membuat [Y/N] lebih tenang. Ia pun memejamkan mata dengan senyum tipis di bibirnya.

"Hei, gadis cantik. Boleh aku duduk di sini?"

Tiba-tiba mata [Y/N] terbuka dan mendapati seorang lelaki tengah tersenyum. [Y/N] hanya diam tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu.

You Are My Sunshine [Boboiboy Solar X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang