Hana merasa terganggu dengan adanya sinar matahari yang masuk ke dalam penjuru kamarnya, Hana mulai mengerjap-ngerjapkan matanya lalu saat terbangun Hana melihat lelaki tampan yang sedang tidur di sampingnya sembari menggenggam erat tangannya. Lantas saat Hana sadar dari halusinasinya ia pun menarik tangannya lalu bangun dari ranjang.
Renjun yang terganggu akibat pergerakan yang tiba-tiba pun bangun lalu melihat wajah Hana yang merona. "Ah sepertinya semalam aku salah memasuki kamar, maaf"
Hana hanya mengangguk lalu Renjun keluar kamar Hana dengan kesadaran yang belum terkumpul.
Siangnya Renjun pamit kepada Hana untuk keluar sebentar, lalu Hana yang masih terkejut atas kejadian tadi pagi hanya mengangguk dan menggeleng saat Renjun bertanya.
♢♢♢
"Aku pulang! Hana-a!"
"Ne Renjun Oppa?"
"Aku membawakan sesuatu."
"Bawa apa?"
"Aku membawa handphone untukmu." Renjun memberikkan handphone yang sudah ia beli tadi lalu Hana menggeleng.
"Wae-yo? Apa kau tidak suka?"
"Ani-yo, hanya saja aku sudah sangat merepotkan keluarga Oppa."
"Aku memberikan ini supaya kau bisa berkomunikasi denganku, karena besok aku sudah harus pergi meninggalkan kau sendirian di apartemen."
"Oppa mau kemana? Kenapa mendadak?"
"Bukankah aku sudah bilang akan menjalani Tour bersama grupku?"
"Ah itu, jadi besok perginya."
"Iya, jadi terima saja handphone ini. Aku juga sudah memasukkan nomorku ke dalam handphone itu."
"Baiklah, terimakasih Oppa."
"Sama-sama."
♢♢♢
Malamnya Renjun berniat untuk memasakkan Hana makan malam, lalu mereka makan bersama. Karena Renjun bingung akhirnya ia bertanya kepada Hana apa yang Hana sukai.
"Hana-a kau suka makanan apa?"
"Makanan?"
"Iya."
"Aku suka jjangmnyeon memangnya kenapa?"
"Tidak, aku hanya bertanya saja."
"Ah begitu, apa oppa lapar? Aku akan memasak."
"Tidak tidak, kau disini saja aku yang akan memasak."
"Jangan, biar aku saja."
"Kau menurutlah, aku akan memasak kali ini."
"Baiklah, jika Oppa butuh bantuan panggil saja aku."
"Iya aku tahu."
Lantas Renjun kembali ke dapur dan mulai memasak jjangmnyeon. Ia sudah menyiapkan semua bahan, lalu ia mulai mengeluarkan skill memasaknya yang lumayan bisa di bilang seperti profesional.
Hana mengintip sedikit dari ruang tengah, ia bahkan terkagum-kagum melihat Renjun dengan lihainya menggunakan alat dapur tanpa ada cacat sedikitpun.
Selesai memasak dengan lancar, Renjun menghampiri Hana yang sedang serius menonton siaran di televisi. Lalu dengan adanya ide jahil yang terlintas di otak Renjun ia mengejutkan Hana.
"HANA!" Pekik Renjun tepat di belakang Hana.
"Huah!" Hana yang terkejut hanya bisa mengelus dada sembari menyumpah serampahi Renjun yang sekarang malah tertawa terbahak-bahak sampai ia terbaring di atas sofa yang panjang. Lantas Hana yang tadinya geram menjadi tersenyum karena melihat senyuman indah milik Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet • Huang Renjun✓
FanfictionIt's not easy to hide a relationship. ©2020, klabtt.