Twenty one

3.5K 380 37
                                    

Happy reading & Happy new year!!


Jong-in menerjab risih saat matahari pagi menganggu tidurnya, dia melirik seklias kearah jam yang berada diatas meja dan memilih menarik istrinya kedalam pelukannya.
Sedikit bangga karna untuk pertama kalinya dia lebih dulu bangun. Biasanya Kyungsoo yang lebih dulu bangun dan meninggalkannya sendiri di pagi hari. Mereka berdua memang tidur terlalu larut semalam karna entah mengapa obrolan mereka benar-benar tidak berujung.

Kyungsoo bahkan tak berhenti membicarakan hal-hal yang menurutnya konyol setelah mereka bertemu. Wanita itu tengah berusaha membuka semuanya dan tanpa sadar membuat Jong-in ikut terbawa dan membuka masa lalunya dihadapan istrinya. Seperti yang Kyungsoo katakan semalam, mereka berdua bertemu dengan kondisi yang tidak cukup baik, disisi lain mereka menolak namun didalam diri mereka seolah sudah tertanam magnet yang membuat mereka tidak tahan menjauh satu sama lain.

Awal yang buruk pula ketika dia menyatakan hak kepemilikan wanita itu dan salah satu orang terdekatnya meninggal dengan mengenaskan layaknya tumbal. Entah apa lagi yang akan terjadi namun jujur dia terlalu takut jika Kyungsoo memilih meninggalkannya.

"Jong-in sesak. . ." Gumam Kyungsoo sambil berusaha mendorong tubuh suaminya dan bukannya menuruti pria itu hanya terkekeh dan makin membenamkan tubuh Kyungsoo kedalam dekapannya. Masih dengan wajah mengantuk wanita itu mendongak dan menatap tajam suaminya, kesal karna pria itu tidak mendengarkannya sedangkan pria itu hanya terkekeh geli sambil memberikan kecupan beruntun di kening, lalu turun di kedua matanya dan berakhir memangut bibir istrinya dan sedikit berlama-lama disana.

"Pagi. . ." Sapa Jong-in yang terdengar serak, sekalipun dia bangun lebih dulu nyatanya dia juga baru saja bangun. Kyungsoo mendengus tampak tidak setuju dengan sapaan suaminya.

"Siang Kim Jong-in, ini jam sebelas"

" Dan sepertinya kau sudah bangun sebelumnya. Bau mint. . ." Ujar pria itu sambil menyusup masuk meringkuh tubuh Kyungsoo dan meletakan hidungnya di relung leher wanita itu. Dia menyadari aroma mint yang menguar saat istrinya bicara.

" kau pikir siapa yang akan menyiapkan sarapan untuk Jina, jika aku baru bangun?"

"Pelayan." Ungkap pria itu acuh tak paduli Kyungsoo sedang berusaha melepaskan diri darinya.

"Jadi sejak kapan ada pelayan datang jika kau dirumah, hm?" Ujar Kyungsoo yang terdengar seperti sedang mengigau dan membuat Jong-in tersenyum geli dibuatnya.

Dia melupakan hal itu, nyatanya tidak pernah ada pelayan saat pria itu ada dirumahnya karna dia tidak menyukai hal itu. Baginya, akan sangat menyebalkan jika orang awam melihat tingkahnya yang sering kali bicara sendiri_bicara dengan dark atau kelakuan para tamunya yang memang kebanyakan bukan manusia biasa.

Bahkan Kyungsoo sempat heran siapa yang membersihkan rumah sebesar itu saat tidak ada satupun pelayan yang terlihat sebelum akhirnya tahu bahwa pelayan dirumah itu harus bersembunyi atau pergi dari rumah itu dan pindah ke paviliun barat dimana itu adalah tempat khusus untuk para pelayan istirahat dan singgah dimana tempat itu cukup jauh bahkan tidak terlihat dari rumah utama dan baru Kyungsoo ketahui kemarin saat tidak sengaja bangun dini hari dan menemukan mereka tengah membersihkan rumah. Persis seperti pencuri.

" Aku akan meminta paman Hyukjae menyiapkannya."

"Siapa?"

"Kepala pelayan rumah, apa sekarang waktunya untuk cerita sejarah rumah ini?" Keluh Jong-in yang makin mengeratkan pelukannya .

"Hentikan, bangun sekarang. Kau tidak lapar?" Ujar Kyungsoo yang kali ini pasrah untuk melepaskan diri dan memilih memainkan rambut suaminya, menyisir rambut pria itu dengan jari-jarinya.

Lacrymosa [Kaisoo GS] ✔️Where stories live. Discover now