CHAPTER 1 : PERTEMUAN

9 0 0
                                    

Pagi ini merupakan cerita baru yang akan terekam kembali dalam buku diary yang kembali ku ganti. Embun masih menutup sebagian pandangan jalanan sepi yang kami lewati menuju sekolah baru senyumku tidak mau berhenti, perasaan penasaran bagaimana aku akan melewati hari berkenalan dengan teman baru, tempat baru, suasana baru. Semua hal menyenangkan itu berputar-putar dalam kepalaku tidak ada alasan lain selain kenapa senyum ini terus saja mengembang.

Sesampainya di sekolah mataku berbinar bukan karena gedung mereka yang mentereng bertingkat. Tapi, suasana riuh siswa baru yang berkumpul bersiap untuk upacara penyambutan dan pengenalan sekolah yang akan menjadi tempat kami semua menimba ilmu dijenjang menengah keatas. Kami memakai seragam olahraga sekolah lengkap dengan topi yang diberikan saat mendaftar ulang semua terlihat kompak dan berjajar rapi.

Usai mengikuti kegiatan upacara kamipun dibubarkan. Bersamaan dengan itu salah seorang tampak sudah berdiri tegap sepertinya ketua OSIS. Ia memegang mic menginstruksikan kepada seluruh panitia Masa Orientasi Sekolah kami untuk segera menyiapkan acara selanjutnya, perlahan aku memperhatikan gerak-gerik kakak pembimbing yang super sibuk berlarian kesana kemari dalam benakku Mereka keren sekali suatu hari aku ingin bergabung. 

Lalu, kami digiring kedalam gedung sekolah dan menempati kelas yang sudah ditentukan tentu saja dibantu oleh kakak pembimbing kami yang baik hati dan sabar menunjukkan satu persatu jika ada diantara kami yang tidak dapat menemukan kelas yang dimaksudkan. Sejak awal pada lembaran yang dibagikan saat mendaftar ulang sudah tertera kekelas mana kami harus masuk. Namun, tetap saja sebagian dari kami tersesat dan bingung.

"Dik, mau kekelas mana."

Suara imut tiba-tiba menyapaku yang sedari tadi mondar-mandir karena tidak dapat menemukan kelas yang dimaksud dalam lembaranku.

"Namamu siapa?" Sambil melihat papan nama yang kita buat sendiri dari rumah seperti yang diinstruksikan dalam lembaran.

"Ooh.. Lukhi. tunggu sebentar ya." Sambil sibuk melihat kertas yang berisi nama kami semua.

Aku terdiam sambil menunggu.

"Nah, ketemu.. Yuk, dik. ikuti kakak ya?" Ia pun tersenyum.

Akhirnya ketemu juga dengan kelas yang dimaksudkan. Sesampai didepan pintu ruang kelas..

"Tok, Tok, Tok.."

Seseorang membukakan pintu dengan perlahan.

"Ayo, masuk dik. silahkan duduk." Sapa hangat kakak pembimbing yang sudah didalam ruangan.

Akupun meninggalkan kakak pembimbing yang sudah mengantarkanku. Kemudian, Mengambil tempat duduk bersebrangan dengan seorang gadis berpawakan santai. Kini, aku faham kalau ia sedikit tomboy. Dalam ruangan kami diajak untuk saling mengenal satu sama lain, inilah salah satu moment yang paling aku tunggu. selain mengenalkan kami satu-persatu didepan kakak pembimbing juga mengajak untuk mengenal dengan cara unik hingga sampailah aku berhadapan dengan sosok gadis tomboy diseberang bangku. kini ia menatapku menyodorkan tangannya tanpa ragu.

"hai, aku yuni." Sembari tersenyum manis.

"Lukhi." 

Begitulah pertemuanku dengan sosok gadis tomboy yang periang ia terlihat lebih dewasa bertutur kata dengannya mempertegas perkiraanku. Siapapun yang dekat dengannya pastilah merasa nyaman karena sifatnya itu. Selepas sesi perkenalan yang membuat heboh satu ruangan itu akhirnya kami mulai berinteraksi ringan sambil sesekali bercanda. hari itu membuat catatan diaryku penuh satu halaman, beginilah caraku menuangkan rasa ada juga yang mencibir laki-laki kok punya buku diary. Namun, ku biarkan mereka dengan sikap seperti itu kupikir setiap orang mempunyai cara dalam mengekspresikan emosinya.

Masih banyak hal lain yang harus kita perhatikan selain meladeni mereka. Selepas pulang dari sekolah semua hal menyenangkan kembali kutuliskan dalam buku diaryku, meski hanya terwakilkan oleh satu kata yang tertulis itu sudah lebih dari cukup untuk kembali mengingat masa-masa itu nanti. Sekarang aku lega hari pertama memasuki gerbang sekolah sangat menyenangkan rasanya menanti hari esok sungguh penasaran apalagi yang akan terjadi.
Meski begitu, ada hal yang sedikit membuatku khawatir yakni kami akan kembali dipisahkan kedalam kelas yang resmi mengingat jumlah kami sangat banyak dan memungkinkan untuk terpisah menjadi tiga kelas yang berbeda kebetulan sekolahku ini kejuruan kami semua yang ada dalam ruangan saat itu sudah tentu satu jurusan.

Masa orientasi siswa ini akan berlangsung selama tiga hari. kami cukup senang dengan adanya kakak pembimbing yang begitu kreatifnya menuntun kami semua mengenal sekolah lebih jauh dan menyenangkan. Meskipun, ada juga kakak pembimbing yang super galak siap menghadang siapa saja dari kami yang terlambat mengikuti kegiatan.






"Satu musuh itu terlalu banyak, Jadi. mari kita berteman."


Hallo, sahabat..

Saya harap kalian suka dengan kisah "pertemuan" kali ini ya..

Jika ada Kritik dan saran silahkan langsung membubuhkan komentar
kalau bisa diusahakan yang membangun. Jika ada salah dalam penulisan juga langsung kasih tau ya..
biar segera kita perbaiki.

Sayapun masih belajar. ditunggu ya komentar dan votenya .. 
:D

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 29, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The singer of the eveningWhere stories live. Discover now