27

7.8K 276 8
                                    

4 tahun kemudian.

Tak terasa waktu terus berjalan dan tak terasa juga sudah empat tahun kevan menjalani hidupnya sekarang.
Pria itu kini berubah drastis tidak seramah dulu bahkan untuk tersenyum saja kevan sangat pelit terkecuali dengan sahabat dan putranya Kenzo valeska mannaf putranya yang sekarang menginjak usia 4 tahun.

Dan selama itu pula kevan menjadi seorang workaholic yang lebih banyak menghabiskan waktunya dikantor bukan dirumah meski disana ada putranya menanti.
Terkadang ia sangat menyesal karena tak pernah ada waktu untuk menemani putranya bermain.

Bukan tanpa alasan mengapa ia jadi tidak betah dirumah.
Hanya saja jika ia dirumah ia menjadi teringat pada istrinya 'zia'
Bahkan rasa rindunya semakin bertambah ketika mengingat kenangan-kenangan manis yang pernah ia lalui dulu.
Dan kevan pun tidak diam saja selama ini ia masih mencari keberadaan zia bahkan ia pun menyewa detektif ternama untuk mencari keberadaan zia namun hasilnya masih nihil keberadaan zia bagaikan ditelan bumi.

"Papahh" panggil bocah empat tahunan membuyarkan lamunan kevan. Senyum yang jarang ditampilkan kevan didepan umum kini merekah dihadapan putranya yang tengah berada digendongan dion dan merengek minta turun.
Dion segera menurunkan tubuh kecil kenzo dari gendongannya dan tubuh kenzo sudah berada dalam gendongan kevan.

"Papah kenapa engga jemput kenzo?" protes kenzo dengan bibir yang dimanyun-manyunkan dan membuat kevan gemas dibuatnya.

"Maaf sayang tapi papah sibuk makanya papah minta tolong om dion yang jemput" sahut kevan seraya mencubit hidung mancung kenzo dengan tangan sebelahnya.

"Tapi kenzo ingin papah yang jemput" rajuk bocah laki-laki itu.

"Iya-iya maaf besok papah janji deh pulang sekolah papah yang jemput" ya kenzo sudah masuk 'paud' tahun ini.

"Janji?" kenzo menaikan jari kelingkingnya. Kevan membalas menautkan kelingkingnya dengan kelingking mungil kenzo.

Baginya, kenzo adalah cahaya yang menyinari dihidupnya yang mulai gelap dan karena kenzo lah ia dapat bertahan hingga sekarang.

"Van gw balik keruangan gw dulu ya" pamit dion yang sejak tadi masih disana memperhatikan percakapan antara ayah dan anak itu.

"Iya thanks ya ion udah mau jemput kenzo"

"Yaelah santai aja. Kenzo kan juga keponakan gw. Ken om ion pergi dulu ya"

"Iya om. Dadah"

Setelah dion pergi kevan menurunkan kenzo dari gendongannya menaruhnya disofa dalam ruangan kevan.

"Ken sayang kamu tunggu disini dulu ya papah mau selesaiin pekerjaan papah. Engga apa-apakan?"

Kenzo mengangguk.
Kevan terkekeh melihat anaknya lantas ia mengeluarkan sekardus sedang yang berisi mainan milik kenzo yang sengaja ia persiapkan agar kenzo tidak bosan menunggunya bekerja dan tidak lupa pula kevan menyediakan sekantong makanan ringan untuk putra tersayangnya.

1 jam telah berlalu tidak terasa pula untuk kevan berkutat didepan laptop miliknya. Ia mengerenyitkan alisnya baru sadar tidak mendengar suara kenzo ia pun menutup laptopnya melangkah menghampiri anaknya yang ternyata sudah tertidur disofa dengan tubuh yang menekuk.

 Ia mengerenyitkan alisnya baru sadar tidak mendengar suara kenzo ia pun menutup laptopnya melangkah menghampiri anaknya yang ternyata sudah tertidur disofa dengan tubuh yang menekuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Don't Leave Me (END)Where stories live. Discover now