Prolog

637 112 107
                                    

Percayakah pada kiamat?

Masa dimana kehancuran seluruh ras di seluruh dunia karena menemui titik, tanda berhenti yang dipaksakan. Mengapa dipaksakan? Karena kiamat bukanlah hal yang dapat dinegosiasikan, ditawar, dan ditarik ulur sebab sifatnya memaksa.

Kehidupan ini sebenarnya adalah objek yang dikenai perlakuan oleh kekuatan di luar kekuatan semesta. Tetapi sialnya, sebagian manusia menganggap merekalah subjek yang sesungguhnya dan merekalah yang merasa memberikan perlakuan pada objek.

Mengelikan dan ironis. Objek yang lupa ingatan bahwa dirinya adalah objek. Seorang wayang yang sedang mendurhakai dirinya dan tujuan keberadaanya hingga remahan pikiran demi pikiran menjadi penyakit yang menggerogoti kesadaran dan keseimbangan semesta.

Sifat lupa atau yang lebih sering diperhalus menjadi kata "khilaf" itulah yang mengantarkan manusia pada takdir yang sudah dijanjikan, yaitu akhir dari segalanya. Hanya saja presepsi dari akhir segalanya itulah yang menjadi pembeda.

Apa mungkin akhir segalanya merupakan waktu di saat gelaran semesta digulung bak tikar yang sudah aus? Setelah itu, dibakar menjadi debu yang hilang karena disambar badai ketiadaan. Mungkin iya, mungkin juga tidak. Tetapi jika menurut teori evolusi, akhir dari segalanya bermakna sama dengan awal dari segalanya.

Bayangan ketika bumi digoncangkan dengan goncangan maha dasyat. gunung-gunung diterbangkan bagai kapas yang bersitegang dengan bara yang menyala-nyala. Lautan naik kepermukaan dengan gelombang seganas titan yang yang memangsa setiap daratan untuk tenggelam di perutnya. Semua itu terlalu di luar jangkauan untuk dibayangkan.

Di sinilah tempat dikisahkannya bagaimana manusia bertahan hidup. Melawan alam, melawan sesamanya, bahkan melawan dirinya sendiri. Tidak ada yang namanya bumi. Hanya ada yang namanya neraka. Inilah persembahan semesta tentang kehidupan setelah kehancuran.

Inilah tempat masa itu berada. Abad ke dua puluh lima. Jangan bayangkan bumi dengan keindahan yang luar biasa bak surga! Jangan bayangkan burung dan ikan saling bertukar rasa di kolam dan rawa-rawa yang indah! Jangan pula terlalu berharap akan menemukan bunga dan kumbang dalam satu tempat untuk bercinta!JANGAN!

Bukannya tidak ada, tetapi itu sangat di luar bayangan manusia. Jika pun ada keadaan di mana ditemukan bunga dengan keadaan seperti di mana tempatmu berada. Itu sangat langka dan sulit ditemukan. Kau harus berjalan dan berjuang ke tempat di mana ada keindahan seperti gunung dan lembah curam. Itu pun jika kau menemukannya sebelum mati mengenaskan. Ini tidak bohong. Umpamanya kau akan menangis jika menemukan semua itu dengan mudah di pekaranganmu sendiri, mustahil.

Inilah masanya. Masa di mana kau tidak akan menemukan negara Amerika, Rusia, Pakistan, Arab, atau Nusantara. Tempat-tempat itu sudah musnah sebelum cerita ini dibuat. Maaf pula. Nama-nama negara yang ada di peta dunia pun sudah lama musnah juga. Tidak ada batas negara sebab tidak ada ditemukan negara semacam dunia modern. Hanya ada sisa-sisa kehancuran peradaban mereka.

Apa kepalamu sudah menemukan gambaran yang tepat? Jika sudah, maka semua manusia yang diceritakan dalam kisah ini, patut mengumpat dan menghujat kalian.... Inilah dunia yang kalian wariskan yang disebut dengan "Dunia Kehancuran."

Maaf, jika membuat siapapun kecewa. Abad ini tidak ada lagi televisi, handphone, transportasi canggih, robot, dan segala sesuatu yang ada di benak kalian. Jika kalian terbiasa memainkan jari dan berhilir mudik di media sosial. Kalian tidak akan temukan itu di sini.

Selamat mati gaya bagi generasi milenial jika hidup di masa ini. Barang kali otak kalian akan mengeras dan kejang karena tidak dapat mengunggah apapun di instagram dan media maya. Semua benda dan materi yang kalian impi dari dunia yang berkaitan dengan kata "Modern" dan "Kemajuan". Maaf, dengan berat hati harus dikatakan, bahwa tidak akan ditemui lagi di belahan bumi ini. Semua itu sudah hilang. Sudah musnah sejak ratusan tahun yang lalu yang terpungkur.

###
SELAMAT MENIKMATI

The Last War (Perang Terakhir)Where stories live. Discover now