Vol.03 : Orang Baru

1.3K 264 17
                                    

Diluar kondisi masih terbilang buruk, angin beberapa kali berhembus kencang, terdengar sayup - sayup teriakan mengerikan. Awan hitam di atas sana kemudian mulai meneteskan airnya.

Tidak banyak yang bisa mereka lakukan. Duduk diam menunggu pemberitahuan dari siaran televisi mungkin pilih yang cukup baik, setidaknya untuk saat ini.

"Ini beneran ada wabah?" Mark masih tidak percaya. Seingatnya pagi tadi semua masih berjalan normal.

"Kalau bener, bukannya kita harus pulang ke rumah masing - masing?" Jungwoo berucap sambil sibuk membuka bungkus makanan ringan.

"Di luar enggak aman, bisa aja warga yang sudah terinfeksi menyerang kita. Mau gitu mati?" Jungwoo menggeleng keras, merespon tegas pada ucapan Taeil.

"Untuk saat ini kita stay disini sampai keadaan lebih baik. Persediaan bahan makanan cukup, air ada, kita juga punya lantai atas khusus karyawan istirahat yang bisa kita pakai" jelas Johnny, mereka sedikit lega.

"Kalau gitu ayo ke atas. Kita tata tempatnya buat istirahat malam ini" ajak Johnny. Ia beranjak pergi terlebih dahulu.

"Kayaknya nanti malam hujan bakal bertambah deras" ujar Yuta lirih.

"Cuaca bisa lebih buruk dari ini?" tanya Mark menatap para kakaknya bergantian.

"Bisa jadi" jawab Jaehyun kemudian pergi menyusul Johnny diiringi tatapan pasrah Mark.

"Kenapa gue merasa sesuatu yang buruk bakal terjadi, ya" Haechan masih dengan perkataan yang sama.

"Perasaan lu aja itu mah" tanggap Taeil tetap tenang.

"Lagian kejadian buruk juga udah terjadi. Tiba-tiba ada wabah, kita enggak bisa kemana-mana. Jadi, sesuatu yang lu rasain itu cuma sugesti lu aja Chan" sahut Jungwoo serius meski mulutnya sibuk mengunyah makanan.

"Bener kata Jungwoo, daripada lu terus berfikir hal yang aneh-aneh. Mending sana keatas bantuin Johnny sama Jaehyun beres-beres" Haechan hanya mengangguk, mengiyakan ucapan Taeil. Anak itu lantas pergi kelantai atas.

Suasana mendadak sunyi, semua sibuk dengan pikirannya masing-masing. Jarum jam mulai menunjukkan pukul tujuh malam. Tidak bisa menyalakan lampu, karena mungkin cahaya dapat menarik perhatian monster-monster itu.

Jaehyun, Johnny, Haechan, dan Jungwoo sibuk di atas menata tempat yang lumayan berantakan. Taeil, Mark, Yuta juga sibuk memperbaiki barang-barang yang memblokir akses masuk. Kata Taeil, ada kemungkinan warga sipil yang terinfeksi berusaha mendobrak masuk.

"Capek gue, gila mindahin barang-barang ke pintu masuk sama pintu belakang. Berasa jadi kuli" keluh Mark sembari meluruskan kaki dilantai.

Yuta menyodorkan sebotol air dingin. "Minum dulu"

Mark meneguk sampai habis, "Persediaan makanan ada di dapur, mau cek?" tawar Mark pada Yuta. Yuta terlihat berfikir sejenak, kemudian mengangguk setuju.

"Ayo" Mereka berdua berjalan bersama menuju dapur. Hingga sebuah suara pintu dibuka mengentikan langkah keduanya.

Kriet

"Siapa yang di kamar mandi dapur?" bisik Yuta, matanya menatap tajam tembok yang membatasi antara mereka dan dapur restauran.

Mark menggeleng, sejenak ia tercekat. Badannya gemetar, sungguh, saat ini ia sangat ketakutan. "Pintu belakang udah di blokir bener-bener kan?" Yuta bertanya lagi, hanya anggukkan kecil dari Mark yang ia dapat.

"Mas kalau itu zombie gimana?" nada suaranya bergetar. Yuta menoleh, ia menepuk pelan pundak Mark. "Jangan takut, ada gue. Ya tiga tahun ikut taekwondo bisa kali bikin mereka babak belur" kata Yuta dengan langkah pelan-pelan maju ke depan.

Neo City T-Virus [NCT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن