『四十三』

7K 562 13
                                    

Han Yunxi kembali duduk ke tempatnya dengan kepala yang tertunduk. Suara Nenek Kekaisaran menyadarkannya jika perayaan masih berlangsung.

"Mengapa Nenek tidak menerima hadiah lagi?" Han Yunxi bertanya kepada Long Feiye yang sedang memandang lurus ke depan.

Long Feiye tertawa kecil ketika mendengar pertanyaan gadis itu yang memakai bahasa santai tanpa ada rasa takut. Mata tajamnya menatap Han Yunxi yang memasang wajah datar. Entah mengapa, dia merasakan jika wajah gadis itu memucat.

"Nenek sudah cukup hadiah darimu." Balas Long Feiye.

Han Yunxi memalingkan wajahnya dari tatapan lurus yang Long Feiye berikan padanya. Dia masih merasa syok atas kejadian beberapa waktu lalu. "Tidak mungkin." Gumamnya dengan suara kecil namun masih dapat Kaisar Qin itu dengar.

"Nenek tidak ingin menyulitkan orang lain. Kau tahu jika hadiah-hadiah itu mahal dan mungkin Nenek takut menyusahkan mereka dan merasa tidak enak." Ucap Long Feiye lagi. Dia memerhatikan siluet wajah Han Yunxi yang terlihat sempurna. "Mengapa wajahmu memucat? Kau sakit?"

Han Yunxi membuka kedua matanya lebar. Dia meremas rok pakaiannya untuk mengurangi rasa gugup dan berusaha untuk terlihat santai.

"Tidak. Hanya perasaanmu saja."

Long Feiye memandang curiga atas gerak-gerik gadis itu namun dia lebih memilih mempercayainya.

Long Feiye mengeluarkan perintahnya kepada para tamu untuk menikmati hidangan yang telah disediakan. Masing-masing pelayan bergegas membantu menuangkan hidangan kepada tuan dan nyonya mereka masing-masing.

Di atas sana, Jisu berjalan dengan botol arak dengan isi anggur yang sangat lezat. Dirinya menuangkan minuman itu ke cangkir Han Yunxi dan kembali ke posisinya yang ada di belakang Nonanya.

Han Yunxi mengambil cangkir anggur tersebut dan menelannya dengan sekali teguk. Rasa manis dan sedikiy asam dari anggur tersebut memuaskannya yang kehausan. Dia kembali mengisi cangkirnya dengan arak anggur tersebut dan kembali meminumnya.

Long Feiye yang berada di sampingnya hanya menatap dengan bingung. Mengapa gadis itu terlihat sangat tidak anggun saat meminum anggur?

Han Yunxi berulang kali meminum arak anggur tersebut hingga botol yang berada di meja telah habis tak bersisa. Otaknya juga masih berjalan dengan lancar alias dia belum mabuk. Rasa sakit di perutnya juga menghilang setelah dia meminum anggur tersebut.

"Kenapa kau tidak makan?" Long Feiye mengalihkan pandangannya ke arah Han Yunxi yang sedang meminum anggur.

Gadis itu menoleh. Dia meneguk cairan lezat itu ketika tangannya meletakkan cangkir itu ke meja. "Tidak lapar." Jawabnya singkat. Matanya kembali melihat ke arah ayahnya yang sedang menikmati hidangan. Senyum tipis muncul di wajahnya tanpa sadar.

"Kau harus tetap makan walaupun sedikit." Long Feiye menatap Han Yunxi yang masih tersenyum memandang ayahnya.

Han Yunxi menghela napas ketika Long Feiye masih menyuruhnya makan. Dia menoleh ke samping lalu berkata, "aku sudah makan sebelum ke sini."

Long Feiye kembali menoleh ke depan dengan tajam. "Ya sudah. Tapi jangan minum terlalu banyak." Ada nada tajam di kalimatnya yang membuat Han Yunxi sedikit tegang.

Long Feiye kembali mengambil sumpit dan menyapit nasi kemudian menguyahnya. Dia membiarkan apa yang Han Yunxi ingin lakukan sebelum akhirnya gadis itu akan dia hukum.

Han Yunxi kembali menuangkan anggur ke dalam cangkirnya dan menyesapnya dengan penuh perasaan. Namun ada yang janggal, mengapa ketika dirinya makan tadi pagi, perutnya sakit sedangkan dia baik-baik saja ketika minum minuman memabukkan?

Empress Han Yunxi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang