🖤 01 - Love at the First Sight

17.4K 616 64
                                    


Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tau cara menghargai mu.

-Fiersa Besari-

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

"Kamu suruh aku kesini, untuk apa?"

"Untuk melihat gimana aku menyakiti kamu lebih dalam."

Sosok ini tidak pernah lepas dari hidup Aletta sejak 4 tahun terakhir, tapi saat ini melepaskan adalah cara terbaik untuk tetap hidup dalam keadaan baik-baik saja.

Sudah 3 bulan lama nya Aletta menyembunyikan rasa sakitnya sendiri, bahkan menganggap semua berjalan baik-baik saja. Padahal pria di depan nya ini sudah jauh dari kata pantas untuk bersanding dengan nya sebagai seorang kekasih.

Di sebuah Restaurant ternama berkonsep Sky Room yang terkenal di kota ini, pria ini membawa Aletta untuk makan malam. Entah maksud nya untuk apa lagi. Karena, akhir-akhir ini ketika mereka pergi bersama, selalu berakhir dengan tangis bagi Aletta. Apalagi penyebab nya kalau bukan karena tingkah Pria ini??

"Apa kamu ini bodoh? Sehingga kamu mau kesini dan menyaksikan aku bahagia lagi dengan yang lain?" ujar Pria itu, berpautan umur 5 tahun dari Aletta membuatnya merasa Aletta adalah anak kecil yang sangat membutuhkan nya.

Setelah dua jam duduk di sofa dekat kaca dengan segala macam makanan yang di sajikan, ternyata tujuan nya malam ini adalah untuk menyakiti Aletta, lagi.

"Kamu yang terlalu bodoh, beranggapan kalau kamu bisa nyakitin aku lagi." balas Aletta.

"Apapun yang aku lakukan, kamu ngga akan bisa ninggalin aku. Semua tau, kalau cuma aku yang pantes buat kamu." dengan berbesar hati pria itu mengatakan hal sedemikian rupa.

"Kamu terlalu percaya diri rupa nya." balas Aletta lagi.

Aletta memandang Pria itu, sesekali dia menghela nafas panjang dan berfikir hal apa lagi yang akan dia lakukan.

Pria di hadapan nya ini memang tergolong mempunyai wajah yang tampan, dengan postur tubuh nya yang tinggi serta rambut nya yang selalu klimis karena pomade yang selalu dia pakai. Tapi satu hal yang sangat di benci Aletta dari pria ini, dia terlalu egois dalam segala hal.

Aletta memilih diam di tempat duduk nya,
rambut panjang nya yang di urai menutupi wajah yang tertunduk, gaun merah selutut kini diremas nya,ingin saja dia marah dan mengungkap kan semua rasa sakit hati nya. Mata nya beberapa kali melirik ke arah sekitar nya, menelusuri banyak pandangan aneh yang tertuju pada nya.

Tak lama, tiba-tiba saja ada seorang wanita ber pakaian mini dress dengan rambutnya yang blonde datang dan memeluk Pria di depan nya itu. Memeluk dengan mesra, tidak lupa memberi kecupan manis di kening nya. Seperti dengan kekasih nya sendiri

Sungguh, kejadian di depan nya nya ini sungguh menyakitkan bagi Aletta. Untuk kesekian kali nya, dia akan menangisi hal menyakitkan yang sama.

Hati Aletta semakin panas dan air mata yang sedari tadi terbendung pun dengan bebas, lepas dari pengawasan. Dia mencoba mendongakkan kepala nya dan melihat kekasih nya itu sedang bermesraan dengan wanita lain.

"Apa ini yang kamu maksud?" tanya Aletta dengan mata berkaca-kaca.

"Iya." jawab pria itu sambil terkekeh pelan. "Kamu masih mau ada disini? Atau kamu mau pergi seperti biasanya?"

"Kenapa kamu selalu menyakiti aku dengan cara kotor seperti ini?!" cerca Aletta.

"Kenapa kamu masih tanya soal itu? Padahal kamu tau apa jawaban nya." balas pria itu. "Aletta,kamu akan selalu membutuhkan aku, bahkan aku berani jamin tidak ada laki-laki lain buat kamu selain aku. Mana ada laki-laki mapan seperti aku, bisa bertahan sama wanita kekanak-kanak an seperti kamu? Ada sih, Cuma aku orang nya!" kata pria itu dengan terkekeh pelan.

MONOKROM Where stories live. Discover now