🖤57 - Speechless

2.1K 148 55
                                    

"Enggak! Nggak boleh!" sela Aletta cepat. "Kamu gaboleh nikah sama Kiara."

"Siapa yang bilang kalau saya akan menikah dengan Kiara?"

"Kamu, barusan.."

"Saya akan menikah, dan itu dengan kamu." ucap Bian pada Aletta.

Amanda yang mendengar percakapan antara Bian dan Aletta pun mulai panas, "Hey! Kalian tidak menyadari kalau aku ada disini?" kesal Amanda.

"Oh well, aku memang sangat mencintai kamu Bian dan aku ingin merebut kamu dari Kiara. Itu adalah rencana awal ku. Tapi setelah aku tau hubungan kalian berdua, aku sedikit lega. Meski kamu tidak denganku, setidaknya kamu tidak dengan Kiara sialan itu!" ucap Amanda, "Apakah undangan itu bohong? apa kamu tidak tau masalah undangan itu?"

"Tidak, saya sama sekali tidak tau. Bahkan, pak Ferry berbohong pada bunda mengenai persetujuan saya dengan perjodohan dan pernikahan gila itu."

"Oh hell, perjodohan? perjodohan apa lagi maksud kamu?" tanya Amanda lagi.

"Wait Amanda!" sergah Aletta cepat, "Kamu banyak bertanya ya, kamu mau membantu atau mau menambah masalah?"

"Aletta, kamu pasti tau bukan jika aku adalah mantan kekasih Bian dan kamu pasti tau kalau Kiara adalah salah satu musuh dalam selimut ku. Kamu fikir aku akan membantu dia? Hey, aku datang ke Indonesia karena marah dengan undangan pernikahan itu." jengah Amanda.

"Baiklah, kita bahas ini besok. Saya sangat lelah hari ini. Bisakah kamu pulang sekarang Amanda?" ujar Bian menyudahi perdebatan malam ini.

Amanda yang menyadari Bian tengah lelah pun berlalu mengambil tas merah nya yang dia letakkan di sofa dan kemudian berlenggang ke arah Bian, memberikan ciuman singkat di pipi Bian, "Bye, my ex. Have a nice dream." ucap Amanda.

Aletta sungguh kesal, "Amandaaa!" ringainya.

"Ops! Sorry, aku lupa kalau ada kamu." jawab Amanda enteng dengan senyum liciknya.

Aletta menggeleng-gelengkan kepala nya, tak habis pikir pada Amanda yang seenaknya mencium pipi kekasihnya itu.

Setelah Amanda yang enyah, kini Bian menghampiri Aletta dan memeluk kekasihnya itu, "Dear, kenapa banyak sekali halangan diantara kita? Saya minta maaf, saya buat hubungan kita menjadi rumit." lirih Bian.

Aletta juga memeluk Bian, menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Bian, "Itu nama nya cobaan bi. Bukan salah kamu, jalan kita yang memang seperti ini. Kalau kita ada di posisi benar, tidak perlu takut. Mereka yang akan kalah." ucap Aletta menenangkan Bian.

"Thankyou, dear, i love u.."

"Your welcome sayang." balas Aletta.

Setelah itu Bian menggendong Aletta ala bride style dan membawa nya ke ranjang. Aletta mendadak heboh, "Turunkan Bi! aku bisa berjalan, aku mempunyai dua kaki dan masih sangat sehat!" protesnya.

Bian tidak mendengarkan Aletta dan masih menggendong kekasihnya itu. Bian menidurkan Aletta di ranjangnya dan memakaikan selimut di tubuh Aletta, "Tidurlah sayang, besok akan jadi hari melelahkan untuk kita." ucap Bian dengan memberikan kecupan di bibir Aletta dengan singkat.

🖤🖤🖤🖤

Aletta dan Bian berangkat ke kantor bersama. Mereka sengaja datang lebih siang, sejujurnya mereka sangat lelah untuk menghadapi hari ini. Hari ini sudah mereka bicarakan, bisa saja hari ini akan dipenuhi dengan emosi.

Bian dan Aletta memasuki ruangan staff. Serentak semua staff berdiri dan mengucapkan salam pada Bian seperti biasanya. Namun tatapan Nadya pada Aletta seperti mengisyaratkan sesuatu, Aletta yang menyadari itupun berhenti di kubikel kerja Nadya.

MONOKROM Where stories live. Discover now