🖤26 - Suatu Kebetulan

2.6K 164 3
                                    

Jam makan siang ini, Aletta ditugaskan untuk meeting luar di TownSquare. Dia sudah berangkat sejak pukul dua belas siang, berharap rapat itu tidak telat di mulai agar dia segera selesai dan rehat sejenak dari penatnya bekerja.

Sebenarnya, harusnya Aletta pergi bersama Bian, tapi dia memilih berangkat sendiri dengan naik Taksi Online.

Sesuai arahan, Aletta memasuki salah satu mall terkenal di kota nya dan mencari restaurant sesuai tempat meeting nya. Mata nya menjelajah sekeliling nya, sudah cukup lama dia tidak datang ke mall ini.

Dengan hall depan yang berkonsep outdoor, dengan banyak nya tenant kekinian, membuat Aletta berdecak kagum.

"Berapa lama ya gue ga kesini? Sekarang jadi makin bagus." ujar Aletta pada diri nya sendiri.

Dia berdiri di tengah hall, menunduk ke bawah melihat lantai di bawah tempat nya berdiri. Terdapat banyak lampu bintang di bawah nya, begitu juga beberapa atap di atas nya, banyak lampu bintang tersemat dengan warna warni yang menyala meski siang hari.

"Aletta?" sapa seseorang.

Aletta merasa terpanggil, dan menoleh di hadapan nya.

"Erlang?" heran Aletta.

"Lo ngapain disini? Pake baju resmi lagi."

"Apa lo mulai pikun? Kalo jam segini masih jam kerja gue."

"Oh.. Lo disini mau meeting?" tanya Erlang.

"Iya." jawab Aletta. "Lo sendiri ngapain?"

"Gue mau nongkrong aja. Mau gabung?"

"Gue masih kerja,Erlang."

"Nanti selesai meeting boleh." ucap Erlang dengan manis.

Aletta sejenak memandang Erlang dari ujung rambut sampai ujung kaki nya, wajahnya tergolong cakep bintang empat, kulitnya yang putih bersih dengan mata nya yang berukuran sedang dan bibirnya yang sedikit menggelap karena Erlang adalah perokok, membuat wajahnya menjadi enak di pandang dengan sedikit aura Badboy.

Rambutnya yang selalu dipotong pendek rapi dengan model top knot membuatnya semakin stylish. Belum lagi outfit yang di pakai nya, dengan t-shirt hitam dan celana jogger serta sepatu slip on shoes membuat penampilan simple nya terlihat begitu cocok dengan gesture badan nya.

Erlang umurnya terpaut hanya tiga tahun dari Aletta yang membuat Aletta dan Erlang cukup dekat dan nyambung dalam berbagai urusan. Mulai dari Gaya berpakaian, gaya berbicara, selera fashion ataupun selera kekinian.

Mereka dulu sangat dekat dalam waktu yang cukup lama. Bagi Aletta, Erlang adalah sosok teman yang baik, dia juga adalah penjaga rahasia yang baik serta pendengar yang baik. Hanya saja, Perasaan Erlang yang salah haluan, menganggap kalau Aletta mencintai nya, membuat hubungan mereka merenggang. Serta, membuat Erlang yang awalnya baik berubah menjadi terobsesi pada Aletta saat itu.

Belum lagi, saat Aletta menerima cinta Adrian. Waktu itu,keputusan Aletta begitu menyakiti Erlang dan membuat Erlang semakin menahan perasaan nya selama bertahun-tahun.

"Gue tunggu lo ya." ujar Erlang.

"Apa?"

"Gue tunggu lo meeting, Let!" tegas Erlang, kali ini tangan nya mengacak lembut puncak rambut Aletta.

"Terserah lo. Nanti gue hubungin lagi aja ya." kata Aletta dengan senyum, "Gue mau meeting dulu."

Erlang hanya mengangguk sambil menatap Aletta yang semakin jauh dari hadapan nya.

••••

Aletta diam beberapa saat kala membaca tulisan di atas sebuah pintu restaurant, ingin meyakinkan bahwa itu adalah tempat yang dia tuju. Nama Resto itu KAPAL NELAYAN. Aletta melihat lagi ke ponsel nya, membuka pesan Bian untuk memastikan kebenaran nya.

MONOKROM Where stories live. Discover now