0.4. NC

1K 87 4
                                    

NC = Not Come

Happy Reading--

"Nona ... Nona ... "

Perlahan Ruru membuka matanya, ia melihat seseorang namun tak nampak jelas karena baru sadar dari tidurnya.

"Eung"

Ruru mengucek kedua matanya pelan, lalu membenarkan posisi duduknya karena tertidur.

"Nona, apa yang kau lakukan disini? Tempat ini sudah tutup." 

Ruru mengerjapkan matanya lagi dan akhirnya ia bisa melihat dengan jelas. Seorang pria paruh baya dengan seragam petugas keamanan memandang Ruru keheranan.

Setelah beberapa saat mencerna sang ucapan petugas itu, Ruru segera bangkit dan menyadari bahwa ia sekarang masih berada di depan gerbang Lotte World.

Ponselnya masih berada di genggaman tangannya, dengan segera ia mengecek ponselnya tanpa memperdulikan pertanyaan petugas itu.

"Apa kau sedang menunggu seseorang nona?" tanya petugas itu lagi

"Belum ada balasan, aku sungguh cemas." Gumam Ruru

Si petugas paruh baya itu kebingungan, gadis di depannya ini kenapa? Kenapa dia tidak menggubris ucapannya dan terus berbicara sendirian dengan ponsel.

"Errr ... Ahjussi, terima kasih sudah membangunkanku. Aku pergi dulu!" Ujar Ruru kemudian ia berlari ke jalan raya dengan terburu-buru

"Huh, dasar anak gadis zaman sekarang."

Petugas itu menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian melanjutkan patrolinya di sekitar area Lotte World setelah menutup gerbang.

Di sisi lain ...

Ruru melirik ke ponselnya, sekarang sudah pukul 23.13 kst. Pantas saja ia kesulitan mencari taksi, apalagi bus umum yang jam segini tentunya tak ada.

Kalaupun ada, mungkin itu bus hantu?!

"Aish, sama sekali tidak ada taksi yang lewat. Haruskah aku menghubungi Yoora? Tapi ini sudah larut malam, pasti dia sudah tidur."

Ruru merutuki dirinya sendiri, ia frustasi dan kesal tak jelas. Bukan karena Yeonjun yang tidak datang, melainkan ia mengkhawatirkan Yeonjun yang kenapa-napa.

Ia sama sekali tak membalas pesan dari Ruru, jika ada urusan mendesak mungkin Yeonjun dapat memberitahunya.

"ARGGHH!!!"

Ruru berteriak dan ia berjongkok di tepi trotoar jalan raya. Impiannya untuk menjadikan malam ini sebagai malam yang indah dan penuh kenangan malah sebaliknya.

Kenapa Yeonjun tidak datang?

Apa Yeonjun baik-baik saja?

Kenapa tidak membalas pesannya Yeonjun?

#20cm

Brakk ...

Sebuah tas di banting ke atas meja dengan tak sabaran sehingga mengalihkan seluruh atensi orang-orang. Ruru sudah menahan kesal daritadi sejak bertemu Yeonjun di gerbang sekolah tadi.

Ruru mendudukkan dirinya dengan wajah yang penuh amarah. Sebenarnya ia ingin meluapkan kekesalannya kepada Yeonjun tadi, namun apalah daya karena hatinya tidak mengizinkannya.

"Aigoo, Aigoo ... Kau kenapa? Pagi-pagi sudah masam begitu wajahmu." Tanya Yoora yang baru saja datang lalu duduk di sebelah Ruru

Ruru tak menjawab pertanyaan dari Yoora, Ruru hanya menatap Yoora tajam. Sementara yang di tatap malah terkekeh.

20 CM || YeonjunWhere stories live. Discover now