Chapter 15

3.2K 272 5
                                    


Mobil yang dikemudikan Jongin melaju dengan perlahan, ia sengaja melakukan hal itu agar bisa lebih lama untuk sampai di dorm Blackpink.

"Tadi kau memberikan alasan apa pada managermu?"

Jongin mencoba membuka percakapan, pria itu hanya tidak ingin mereka kembali dalam suasana yang canggung.

"Bertemu teman."

"Teman?" Entah mendengar kata teman dari bibir Jennie membuatnya sedikit kecewa.

Memangnya kenapa kalau dia menyebutmu teman, bukankah kau juga mengenalkan pada ajumma tadi juga teman.

"Eum, mengapa tadi tidak mengirim pesan, aku menunggu pesan darimu."

"Pesan?" Jennie mengerutkan kedua alisnya, "eoh, jadi itu nomer ponsel sunbae."

"Nde, itu nomer ponselku," Jongin meringis kecil sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal, wajahnya juga terasa hangat, bisa dipastikan jika saat ini wajahnya telah merona, "apa kau sudah menyimpannya?"

Jennie menggeleng, "Kukira tadi nomer ponsel sasaeng." Ia tertawa kecil, kembali teringat jika Jongin tiba-tiba saja memberinya sandwich di Inkigayo tadi dan ternyata pria itu telah menuliskan nomer ponselnya dibungkus sandwich tersebut.

"Jadi apa sekarang aku boleh mendapat nomer ponselmu?" Jongin mengulurkan ponsel miliknya, dirinya tak menyerah untuk mendapatkan nomer ponsel gadis disampingnya tersebut.

Dengan ragu-ragu Jennie pun mengambil ponsel dari tangan Jongin.

Jongin melirik Jennie dengan ekor matanya, gadis itu terlihat ragu untuk memberikan nomer ponselnya, "jangan memasukkan nomer ponsel managermu, ya."

Sontak saja Jennie melihat kearahnya sedangkan Jongin melemparkan senyumannya. Dan setelah berfikir cukup lama, akhirnya gadis itu mengangguk.

"Ah kiyowo." Pekik Jennie saat melihat lockscreen ponsel Jongin.

"Dia Raeon, keponakanku. Aku memiliki dua keponakan Raeon dan Rahee." Ia terlihat sangat antusias saat menceritakan keponakannya.

Setelah memasukan nomer ponselnya, Jennie pun mengembalikan ponsel Jongin dan tepat saat lampu merah Jongin menggunakan kesempatan itu untuk melakukan panggilan pada nomer ponsel Jennie. Dan saat ponsel Jennie yang berada di dalam tas berbunyi, ia pun tersenyum puas.

"Gomawo, mungkin aku akan sering menelphonemu atau mengirimimu pesan."

Jongin cukup terkejut dengan apa yang baru saja    ia katakan, sebelumnya dirinya tidak pernah sefrontal ini pada seorang gadis. Meski baru beberapa kali bertemu dan saling berbicara tetapi Jongin merasa sangat nyaman dan juga ingin memilikinya, bahkan sejak ia melihatnya di acara penghargaan Melon Music Award hatinya seolah menemukan seseorang yang selama ini diinginkan.

Beberapa kali pria yang dijadikan role mode oleh beberapa idol itu menghela nafasnya, tiba-tiba saja merasa gugup dan jantung yang sedari tadi berdetak kencang pun semakin menjadi.

Efek jika dekat dengan gadis itu masih ia rasakan sampai sekarang dan mungkin lebih parah.

Jongin berdehem pelan untuk mengurangi rasa gugupnya, "apa kau keberatan jika aku memutar lagu?"

Mungkin suara musik diantara mereka bisa menghilangkan suasana yang kembali canggung.

"Tidak."

Mendengar jawaban Jennie, ia pun memutuskan untuk memilih lagu yang sekiranya bisa mencairkan suasana diantara mereka. Sebenarnya belum banyak lagu yang tersimpan karena baru beberapa bulan yang lalu Jongin membeli mobil ini.

Mendadak pria itu bingung, ia tidak tahu selera musik gadis disampingnya itu sedangkan yang tersimpan hanya beberapa lagu EXO.

"Eum, sebenarnya aku belum sempat untuk menambahkan banyak lagu hanya ada beberapa lagu EXO." Ia menggigit bibirnya, kebiasaan yang dilakukannya jika sedang gugup.

"Atau kau ingin merekomendasikan lagu favoritmu, lagu yang sering kau dengar."

"Akhir-akhir ini aku sering mendengarkan lagu Get you milik Daniel Caesar."

"Daniel Caesar? Aku baru mendengar nama itu." Jongin mengerutkan kedua alisnya. "Apa kau bisa menambahkan lagu itu, aku ingin mendengarnya."

Lagu Get you mengalun pelan setelah Jennie menambahkan lagu tersebut kedalam playlist.

Through drought and famine, natural disasters

My baby has been around for me

Kingdoms have fallen, angels be calling

None of that could ever make me leave

Every time I look into your eyes I see it

You're all I need

Every time I get a bit inside I feel it

Through drought and famine, natural disasters

My baby has been around for me

Kingdoms have fallen, angels be calling

None of that could ever make me leave

Every time I look into your eyes I see it

You're all I need

Every time I get a bit inside I feel it

Ooh, who could've thought I'd get you

Ooh, who would've thought I'd get you


"R&B ,eoh?"

Jennie menganggukan kepalanya, "nde, lagu ini sangat sesuai dengan selara musikku."

"Sepertinya aku juga akan menyukai lagu ini."

"Aku tidak pernah bosan meskipun beberapa kali mendengarkannya." Jennie terkekeh kecil.

Ya, lagu tersebut diputar berulang kali untuk menemani sisa perjalanan mereka menuju tempat tinggal Jennie.

Tanpa terasa mereka telah sampai di bangunan apartemen yang menjadi dorm Blackpink, Jongin menghentikan mobilnya di basement.

"Kamsahamnida," Jennie menoleh kearah Jongin dan sedikit membungkukan badannya.

Jongin mengangguk dan tersenyum lebar, malam ini dirinya merasa begitu bahagia, ia belum pernah merasa sebahagia ini.

"Aku harap kita akan bertemu lagi seperti ini dilain waktu."

Jennie tidak memberikan jawaban, ia malah membuka sabuk pengamannya, "hati-hati di jalan Kai sunbae." Ucapnya sebelum keluar dari mobil.

Jongin menghembuskan nafasnya panjang dan kemudian menjalankan mobilnya, lewat kaca spion yang berada di dalam mobil ia bisa melihat jika Jennie masih berdiri sampai mobilnya pelan-pelan menjauh.

Tbc.







































Secret Love JENKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang