Bagian 4

2.7K 294 19
                                    

Seharian ini Xiao Zhan terlihat tidak fokus dalam melakukan tugasnya sebagai seorang waiter. Dia melakukan banyak kesalahan, seperti salah mengantarkan pesanan atau secara tidak sengaja menumpahkan minuman ke atas meja pelanggan.

Tentu saja sikapnya yang ceroboh itu mendapat protes dari para pelanggan. Dan hal ini membuat Meng Ziyi sebagai pemilik merasa kesal atas kecerobohan pegawai manisnya itu.

"Xiao Zhan! Ada apa denganmu? Apa kau sedang ada masalah?"

Xiao Zhan hanya berdiri terdiam di hadapan bosnya itu. Dia menundukkan kepalanya tak berani menatap mata Meng Ziyi. Dia menyadari bahwa seharian ini dia sudah melakukan banyak kesalahan. Dan dia pasrah jika bos cantiknya itu akan memarahinya atau bahkan memecatnya.

"Ziyi, sudahlah," ujar Haoxuan berusaha menenangkan kakak sepupunya itu. "Lebih baik biarkan Zhanie istirahat dulu. Sepertinya dia terlalu lelah."

Dengan perasaan marah Meng Ziyi meninggalkan Xiao Zhan dan Haoxuan. Akhirnya dia menggantikan tugas Xiao Zhan melayani para pelanggan. Sementara itu Xiao Zhan terduduk dengan pandangan mata kosong.

"Zhanie."

"Zhanie."

"Hei Zhanie!"

Xiao Zhan yang tengah melamun tersentak kaget mendengar namanya dipanggil dengan suara keras.

"A... Ada apa? Ada apa?"

"Harusnya aku yang bertanya padamu. Ada apa denganmu hari ini? Kenapa seharian ini kulihat kau tidak fokus dengan pekerjaanmu? Bahkan seharian ini aku tidak melihat senyummu yang manis itu."

Xiao Zhan kembali terdiam, tak menjawab pertanyan Haoxuan. Haoxuan mengangkat wajah Xiao Zhan hingga mata mereka saling bertatapan. Dengan lembut dia menyentuh tangan Xiao Zhan dan meletakkan tangan itu ke pangkuannya mencoba untuk menenangkan pemuda manis dihadapannya itu.

"Kalau kau sedang ada masalah, kau bisa cerita padaku. Siapa tahu aku bisa membantumu menyelesaikan masalahmu. Atau paling tidak membuatmu merasa sedikit lebih ringan. Jangan simpan masalahmu sendirian. Ada aku disini yang selalu siap membantumu."

Xiao Zhan menatap Haoxuan dengan pandangan sayu.

"Pamanku..."

"Kenapa pamanmu?"

"Tadi saat aku berangkat kemari ..."

Xiao Zhan pun menceritakan seluruh kisah hidupnya mulai dari orang tuanya yang mengalami kecelakaan mobil, saat pamannya membawa dirinya ke keluarga Liang yang ternyata menjual dirinya pada keluarga itu, bagaimana selama sebulan dia harus menahan siksaan dari pasangan suami-istri itu, hingga akhirnya dia bisa kabur dari keluarga itu dan tiba di kota Chongqing.

Haoxuan terdiam mendengar kisah perjalanan hidup Xiao Zhan yang penuh dengan cobaan dan siksaan. Tanpa sadar bulir-bulir kristal menggenang dipelupuk matanya, namun buru-buru dihapusnya sebelum Xiao Zhan menyadarinya.

"Aku takut, Haoxuan! Aku takut pamanku itu akan menemukanku dan membawaku kembali ke Yiling. Aku tidak mau kembali kesana! Aku takut dia akan menjualku lagi!"

Air mata mulai mengalir dari mata Xiao Zhan, dan dia mulai menangis tertahan. Haoxuan tak tahan melihat orang yang dikasihinya menangis pilu seperti itu. Perlahan dan lembut Haoxuan menarik tubuh Xiao Zhan, dengan penuh kasih dia memeluk tubuh kurus yang bergetar hebat menahan tangis.

"Tenanglah. Kau tak perlu takut. Ada aku disini. Aku akan membantumu semampuku agar pamanmu tidak bisa membawamu pulang ke Yiling."

Haoxuan membiarkan Xiao Zhan menangis dalam pelukannya, hingga akhirnya Xiao Zhan mulai merasa tenang. Perlahan di dorongnya tubuh Xiao Zhan, kemudian dengan lembut diusapnya wajah manis itu untuk menghapus sisa-sisa air mata yang menempel di wajahnya.

Jangan Tinggalkan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang