Bagian 7

5.2K 358 42
                                    

Xiao Zhan masih setia dalam tidurnya bagaikan putri tidur dalam dongeng. Selama dia tertidur, selama itu pula Wang Yibo dan Haoxuan dengan setianya bergantian menjaga dirinya.

Wang Yibo terbangun dari tidurnya. Semalaman dia menjaga Xiao Zhan. Dengan lembut Wang Yibo menggenggam tangan Xiao Zhan, menatap wajahnya dengan intens. Dia sangat merindukan pemuda manis yang ada dihadapannya itu. Dia juga merindukan senyuman manis yang mampu mengalihkan dunianya.

"Cepatlah bangun, Xiao Zhan!" gumam Wang Yibo lirih. "Tidak kah kau ingin melihat wajahku yang rupawan ini?"

"Rupawan apanya?" sahut Haoxuan sambil melempar handuk ke kepala Wang Yibo. "Buruan mandi sana! Jangan sampai Zhanie pingsan lagi gara-gara mencium baumu!"

"Siapa yang kau bilang bau hah?" geram Wang Yibo, bangkit dan memukul Haoxuan.

"Kalian berdua ini seperti anak kecil saja!"

Terdengar suara merdu mengomentari tingkah mereka. Haoxuan dan Wang Yibo pun berhenti saling memukul. Mereka serempak menoleh ke arah pintu, nampak seorang gadis tengah berdiri diambang  pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mei Shi?" tanya Wang Yibo keheranan. "Sedang apa kau disini?"

"Ayahmu yang menyuruhku kesini. Apa kau sadar sudah berapa lama kau meninggalkan kantor? Apa kau sudah tidak ingat dengan kewajibanmu sebagai seorang pewaris tunggal dari Wang's Corporation?"

Wang Yibo baru sadar bahwa sejak kejadian Xiao Zhan menghilang hingga hari ini dia belum sekali pun kembali ke kantor. Sudah terbayang di pikirannya begitu banyak berkas menumpuk yang harus dia selesaikan saat dia kembali nanti.

"Maaf sudah merepotkanmu. Tapi saat ini aku belum bisa kembali. Aku tak bisa meninggalkan Xiao Zhan."

"Kenapa tidak bisa? Kan ada aku disini." sela Haoxuan.

"Dan membiarkanmu menyentuh Xiao Zhan ku? Jangan pernah mimpi! Aku tak akan pernah membiarkan kau menyentuh Xiao Zhan!"

"Xiao Zhan mu? Selama dijarinya belum melingkar cincin pernikahan maka siapa pun berhak memilikinya."

"Kau pikir Xiao Zhan barang?!"

"DIAAAMMM!!!"

Ling Mei Shi berteriak keras membuat kedua pemuda itu berhenti bertengkar. Wajah Ling Mei Shi terlihat kesal.

"Kalian sadar tidak sih sedang berada dimana? Bisa-bisanya kalian bertengkar didepan orang sakit!"

Wang Yibo dan Haoxuan hanya terdiam. Haoxuan menundukkan wajahnya, kemudian duduk di sofa yang ada diruangan itu. Sementara Wang Yibo bergegas kabur ke kamar mandi dengan membawa handuk.


===***===


Tepat hari ketujuh Xiao Zhan akhirnya siuman, dia memandang kesekitar ruangan tempat tidurnya. Dia tidak mendapati siapa pun diruangan itu, sangat sunyi. Dia ingin bergerak duduk tapi rasa nyeri di dadanya tiba-tiba menyerang. Dia meremas dadanya sambil menahan rasa sakit.

Wang Yibo yang baru kembali dari membeli makanan tercengang melihat Xiao Zhan sudah terbangun. Dia berjalan cepat dan segera merengkuhnya, memeluknya seringan mungkin seolah takut orang yang dipeluknya akan hancur.

"Terima kasih, Tuhan!" ucap Wang Yibo berulang-ulang, dia sungguh lega Xiao Zhan sudah terbangun setelah berhari-hari tak sadarkan diri.

Xiao Zhan hanya diam, mendongak melihat bagaimana wajah Wang Yibo yang terlihat lega, terdapat setitik air mata disudut matanya. Melihat itu Xiao Zhan tidak bisa menahannya lagi, dia balas memeluk erat leher Wang Yibo.

Jangan Tinggalkan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang