TNS 2

571 56 0
                                    

Di saat Kuroko terbangun, Shintaro dan Seijuuro tak ada di tempat, namun smartphone milik Seijuuro ada di dekat Kuroko membangunkannya dengan dering yang terus menerus berbunyi.

"Moshi Moshi?" Kuroko terpaksa mengangkat.

"Tetsuya?"

"Eh, oto-san?"

"Aku dan shiori sebentar lagi sampai, bisa kau beri tahu kalian berada di pantai sebelah mana?" ucap sang ayah berjalan di depan.

"Ja, kalau begitu, oto-san dan ka-san tunggu di sana sajah aku akan menjemput"

"Baiklah kalau begitu, kami tunggu"

.
.
.
Tanpa menunggu lama ternyata mereka berada di jalan penyebrangan.

"Ka-san to-san" Kuroko melambaikan tangan setelah melihat lampu sudah menunjukan warna hijau, tanpa pikir panjang Kuroko berlari ke sebrang.

"TETSUYA AWASSS!!!!!" terdengar suara teriakan kedua orang tuanya, setelah melihat kendaraan yang terua melajunkencanh tanpa mengindahkan rambu rambu lalu lintas. Dan kecelakaan tabrak lari pun terjadi.

Kuroko berhasil selamat namun tidak dengan kedua orang tua adopsinha yang mengalami luka cukup parah.

"K-ka-san? o-oto-san? To-tolong ambulance?" ucap Kuroko mulai panik.
.
.
.
Sedang di pantai tampak Seijuuro dan Shintaro sudah kembali ke tempat mereka, namun tidak menemukan Kuroko, malah mendengar pengumuman.

'Diberitahukan kepada keluarga besar dari Akashi Masaomi, Akashi Shiori dan Akashi Tetsuya. Untuk segera ke rumah sakit terdekat, penting sekali lagi-'

Ke lima anak ada di Akashi masaomi langsung berpakaian dan pergi ke rumah sakit tersekat tanpa pikir panjang.

.
.
.
Di koridor ruangan rumah sakit tampak, Kuroko dengan wajah yang pucat dan luka di kedua kakinya. Masih tampak darah di atas perban yang merembes.

"Tetsuya, apa yang terjadi?" Akashi seijuuro yang pertama kali bertanya.

"Gomennasai gomennasai" hanya itu yang bisa di ucapkan Kuroko. Tangannya sangat dingin dan wajahnya sangat pucat.

"Oka-san? Oto-san?" ucap Kise bertanya.

"Di ruang operasi, gomennasai" ucap Kuroko semakin gemetar.

"Apa yang terjadi, bisa kau jelaskan pada kami nodayo?" ucap Midorima berkata halus.

Lalu Kuroko mulai bercerita dari awal hingga akhir, bagaimana bisa mereka berada dalam posisi seperti ini.

PLAK!!!

Tamparan keras mendarat indah di wajah Kuroko, dengan sebagai pelakunya adalah Seijuuro.

"Nii-san?" ucap ke 3 adiknya dan Shintaro hanya bisa memejamkan matanya.

"Go-gomennasai" semakin ketakutan.

"Kalau terjadi apa apa dengan Ka-san atau oto-san maka itu semua adalah kesalahanmu, Tetsuya!" ucap Akashi dengan mata heterokrom yang mengkilat tajam menunjukan api kemarahan.

"Gomennasai, gomennasai" kuroko mau menangis tapi tidak bisa, ia ingin teriak tapi tidak bisa.
.
.
.
Mereka ber 6 menunggu hingga dokter akhirnya keluar.

"Dok bagaimana keadaan orang tua kami-ssu?" ucap kise yanh pertama kali bertanya.

"Tenanglah, operasinya berjalan dengan lancar. Hanya saja, kemungkinan besar mereka berdua akan memgalami koma"

"Koma?" ucap Akashi Seijuuro.

"Ya, benturan pada kedua tempurung kepala kedua pasien sangat keras, itu akan mengakibatkan kerusakan yang berakibat koma, namun koma ini tidak akan lama. Nunggu seminggu mereka akan sadar, antara sebulan sampai dengan maksimal 5 tahun mereka akan bangun" ucap sang dokter menjelaskan.

Reinkarnasi [Vampir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang