Bab15

46 13 0
                                    

Mengerjap sesekali lantas mengucek matanya, Yara bangun dari tidurnya. Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 20:04. Ia beranjak dari ranjang berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas air putih.

Ting nung Ting nung

Suara bel membuyarkan lamunannya. Yara segera berjalan ke arah pintu dan ingin segera membuka, namun bi Surti terlebih dahulu membuka pintu membuat Yara mau tidak mau mengintip ke arah pintu.

"YARAAAA!" Teriak Afifah setelah bersalim dengan bi Surti sopan.

Yara membelalakkan matanya saat mendengar suara Afifah yang sangat melengking. Gadis itu selalu seperti itu. Tidak tau tempat dan waktu. Mulutnya selalu berkicau tanpa henti. Seperti sekarang contohnya.

"Lo kenapa gak Dateng? Sakit ya? Terus kenapa gak telfon ke gue?. Ohh lo udah gak mau temenan sama gue lagi ya?"

"Ihhh apaan sih kamu Fah. Ngomel mulu."

Yara meraup wajah Afifah gemas. Setelah itu berjalan kearah ruang keluarga dan menonton TV disana.

"Sini duduk!" Perintah Yara dan diikuti oleh Afifah.

"Lain kali jangan buat orang khawatir dong Ra!"

"Iya iya bawel banget kamu"

"Emang nya lo kenapa?- makasih bi" afifah tersenyun ke arah bi Surti yang membawakannya segelas jus jeruk dan beberapa cemilan di atas meja.

Afifah segera mengambil cemilan tersebut dan memakannya.

"Gak enak badan doang kok. Besok juga udah sekolah. Kamu sih, ngapain coba malem-malem ke rumah aku"

"Ngusir nih?"

"Enggak kok enggak"

"Ya gue cuma pengen tau aja lo kenapa. Malah line gue gak lo bales lagi. Buat gue nethink aja" omel Afifah kesal.

"Emm Fah-"

"OH IYA RA!"

Ucapan Yara terpotong karna Afifah mendahuluinya. Sedikit berteriak membuat lawan bicaranya tersentak kaget.

"Gue baru inget!"

"Inget apa?" Afifah mengambil segelas minumannya dan segera memasukan kedalam mulutnya menuju tenggorokan yang terasa kering.

Emang si Afifah tu gitu, kalo ngomong suka nyerocos tapi juga buat penasaran orang.

"Ahhh seger- jadi gini Ra, tadi siang gue jumpa Kevlar."

"Tiba-tiba dia nanya. Nanyain lo malah. Kan tumben banget. Gue jadi curiga apa jangan-jangan Kevlar tuh suka ya sama lo?"

Ya! Yara baru saja ingin menceritakan kejadian di gudang sekolah saat Kevlar menolongnya ke Afifah. Namun ia urung karna gadis itu mendahuluinya.

"Ada hubungan apa lo sama Kevlar?" Afifah bertanya dengan wajah seolah mengintimidasi. Membuat Yara bergidik ngeri dengan wajah menyeramkan itu.

"Kok nanya gitu? Aku gak ada hubungan apa-apa sama Kevlar" jelasnya singkat, padat dan jujur. Memang benar Yara tak memiliki hubungan apapun terhadap kevlar. Ia berfikir bahwa Kevlar menolongnya hanya karna kasihan, tidak ada yang lain.

"Ehmm gue yakin sih, lo gak ada hubungan apa-apa. Gak mungkin juga kan" ucapnya sembari mengunyah cemilan yang diambil saat Yara sedang berbicara tadi.

Yara sedikit lega karna Afifah percaya padanya. "Fah, besok temenin aku boleh?"

"Hee kaya sama siapa aja lo. Boleh lah!"

BIMBANGWhere stories live. Discover now