13. 簡単な尋問 ―【Kantan na Jinmon】

6.3K 595 29
                                    

Beri jejak jika bertemu TYPO.

Happy reading ^^

.
.
.
.
.

Cuaca dingin. Walau demikian, gadis itu memaksakan diri untuk datang ke ibu kota. Ia akan memenuhi keinginannya sendiri. Setelah memberikan surat dari Sakura kepada temannya, ia merasa lebih lega. Di perjalanannya pulang usai bertemu Sakura, ia sengaja membaca beberapa kalimat dari surat yang ia bawa.

"Terkadang mencintai seseorang tak perlu memilikinya, asal kau tahu. Kita hanya perlu mengingatnya bahwa ia pernah menjadi penyemangat dalam hidupmu, meski secara tak langsung."

"Apa aku dan dia seperti itu nantinya?" gumam gadis itu, Tenten.

Ia menggeleng kuat. Menghilangkan sebuah angan-angan yang baginya aneh. Akhirnya, Tenten memilih melihat keluar jendela kereta. Ia ingin menikmati perjalanan malamnya menuju Tokyo.

🌸🌸🌸

Sakura merasakan ponselnya bergetar. Ia segera mengambilnya dari saku jas putihnya. Di layarnya yang menyala, tertera kontak sang suami. 'Sasuke-kun'.

"Moshi-moshi, Sasuke-kun?"

"Kau di mana?"

"Eh? A-aku di ...,"

"Cepat katakan! Akan kujemput sebentar lagi!"

"A-aku sedang di kafe itu. Maksudku ... kafe tempat kau biasa di sana," jawab Sakura ragu.

"Sepuluh menit lagi aku tiba di sana! Tetap di sana!"

Tut!

Panggilan berakhir. Sakura menghela napas panjang. Ia mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa suaminya itu tiba-tiba ingin menjemputnya? Padahal katanya ia akan pulang malam hari ini. Apa Sakura punya salah? Nada Sasuke tadi terdengar sedikit emosi.

"Sakura-Sensei!"

Sakura menoleh ke belakang. Ia mendapati seorang perawat setengah berlari ke arahnya. Wajahnya panik.

"Shizuka-san?" respons Sakura.

"Kau harus ikut denganku! Hah! Hah!" perawat itu, Shizuka, segera menarik tangan Sakura tanpa persetujuan. Napasnya sedikit tersengal.

"Ada apa? Keadaan darurat?"

"Sangat darurat! Hanya kau yang bisa mengatasinya!"

Sakura sedikit tersentak. "Apa?"

"Seorang anak kecil sedang merengek di meja operasi. Dia bahkan menendang-nendang tim operasi kami. Hampir saja mengacaukan ruang operasi. Anak itu bilang dia tak ingin dokter laki-laki yang mengoperasinya," ucap Shizuka menjelaskan.

"Kau ingin aku melihatnya?" tanya Sakura.

"Tepat sekali!"

"Siapa dokter yang menangani operasinya?"

"Aku tak tahu. Kau bisa lihat sendiri nanti. Aku tadi mendapatkan telepon dari ruang operasi. Mereka hanya menyuruhku mencarimu."

Sakura refleks memperlambat langkahnya. "Lalu operasinya?"

"Microsurgery"

Sakura mengangguk sebagai jawaban. Ia melirik jam di tangannya. Tersisa lima menit lagi sampai Sasuke menjemputnya di kafe.

Yosougai [SasuSaku] ✔Where stories live. Discover now