4 - Memory Of Pandu

203 9 0
                                    

"Bener juga kata Riani, temen lo yang tadi boleh juga. Senyumnya manis." Ucap Nia tiba-tiba disela makan baksonya.

Diandra langsung menoleh, "apaan sih!" Balas Diandra.

"Gue curiga, dulu lo pasti pernah ada rasa kan buat si Pandu?" Tanya Nia yang berhasil membuat Diandra cengo dan terdiam mengingat kejadian masa lalunya.

-

5 tahun sebelumnya...

"Selamat pagi adik-adik." Sapa seorang kakak osis yang baru saja memasuki kelas. "Perkenalkan nama kakak Pramitha, kalian bisa panggil kak Mitha." Lanjutnya memperkenalkan diri.

"Iya kak Mitha," jawab satu kelas kompak.

"Ini kelas apa ya?" Tanya kak Mitha sambil membolak-balikkan lembaran daftar nama anggota kelas.

"F kak." lagi-lagi seisi kelas menjawab dengan kompak.

"Oke, kelas F." Ucapnya masih tetap fokus dengan lembar daftar nama. "Kita enaknya kenalan satu-satu dulu apa pemilihan struktur organisasi kelas?" Lanjutnya bertanya.

"Kenalan dulu aja kak."

"Buat organisasi aja kak."

"Kenalan aja kak."

"Mending kenalan dulu kak, biar kenal dulu satu sama lain baru kita menyusun organisasi."

"Oke, kita perkenalan aja dulu ya." Putus kak Mitha pada akhirnya. "Aku panggil nama kalian, terus kalian sebut nama panggilan, asal sekolah dan alamat rumah. Oke?" Lanjutnya memberi perintah.

"Oke." Jawab sekelas kompak.

"Adhentya." Ucap kak Mitha sambil celingak-celinguk menanti anak bernama Adhentya berdiri.

Anak atas Adhentya berdiri, memberikan nama panggilan, asal sekolah dan alamat rumah. Setelah itu, kak Mitha langsung memanggil nama anak satu persatu hingga nama anak yang terakhir.

"Oke, kalian sudah kenal semua kan?" Tanya kak Mitha.

"Lupa kak namanya sama mukanya." celetuk salah satu anak.

"Ya sudah, kalian ingat aja nama temen sebangku kalian dulu. Baru ingat satu kelas." Jawab kak Mitha tersenyum. Dan tanpa disuruh, seisi kelas langsung ramai karena saling memperkenalkan diri satu sama lain.

"Lo tadi Diandra kan namanya?" Tanya seorang cewek yang duduk disebelah Diandra.

"Iya, Hanina kan?" Balas Diandra dan juga memastikan nama anak disebelahnya itu benar.

Hanina mengangguk dan tersenyum.

"Oke adik-adik, harap tenang ya.... Kan perkenalannya sudah selesai. Jadi, sekarang saatnya kita untuk membuat struktur organisasi kelas. Siapa disini yang mau menjadi kandidat? Kita butuh 4 kandidat untuk menjadi ketua kelas, wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Ayo yang mau jadi kandidat maju kedepan, jangan malu-malu." Ucap kak Mitha memberikan arahan.

Beberapa menit kemudian...

"Kok enggak ada yang maju? Apa perlu kak Mitha yang tunjuk?" Tawar kak Mitha yang langsung membuat isi kelas langsung heboh takut tertunjuk.

"Maju gih Di," suruh Hanina kepada Diandra.

"Enggak, lo aja." Balas Diandra membuat Nina nampak berpikir. "Udah maju aja Nin," lanjutnya mengompori.

"Yaudah, gue maju ya?" Putus Nina akhirnya.

"Iya, semangat Nina." Ucap Diandra tersenyum memberikan semangat untuk Nina.

Garis Tangan [Sequel - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang